Senin, 13 Desember 2010

Askep ANAK PADA diare


A. A.     Pengertian . Pengertian.

Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan PO Asdil (1998), diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam tinja. Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan PO Asdil (1998), diare adalah defekasi lebih Encer Dari 3 kali sehari atau Artikel Baru Tanpa Darah atau lendir Tinja KESAWAN.
Sedangkan Sedangkan   menurut CL Betz & LA Sowden (1996) diare merupakan suatu keadaan terjadinya inflamasi mukosa lambung atau usus. menurut CL Betz & LA Sowden (1996) diare merupakan suatu keadaan terjadinya inflamasi mukosa lambung atau usus.
Menurut Suradi & Rita (2001), diare diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk encer atau cair. Menurut Suradi & Rita (2001), diare diartikan sebagai suatu keadaan Dimana terjadinya kehilangan cairan dan Elektrolit Secara Yang berlebihan terjadi KARENA Frekuensi Besar udara Buang Satu kali atau lebih Artikel Baru Bentuk Encer atau CAIR.
Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada lambung atau usus. Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, Buang Besar Yang lebih yaitu udara regular tidak normal Dari 3 kali sehari Artikel Baru konsistensi Tinja Encer Yang dapat disertai Tanpa disertai lendir atau sebagai akibat atau Darah Dari terjadinya proses inflamasi PADA usus atau lambung.

B. B.      Penyebab Penyebab
Menurut Haroen NS, Suraatmaja dan PO Asnil (1998), ditinjau dari sudut patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi dalam dua golongan yaitu: Menurut Haroen NS, Suraatmaja dan PO Asnil (1998), ditinjau Dari Sudut patofisiologi, penyebab diare Akut dapat KESAWAN yaitu doa dibagi Golongan:
  1. Diare sekresi (secretory diarrhoe), disebabkan oleh: Diare sekresi (secretory diarrhoe), disebabkan Dibuat:
a) a)       Infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen seperti shigella, salmonela, E. Coli, golongan vibrio, B. Cereus, clostridium perfarings, stapylococus aureus, comperastaltik usus halus yang disebabkan bahan-bahan kimia makanan (misalnya keracunan makanan, makanan yang pedas, terlalau asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa dingin, alergi dan sebagainya. Infeksi virus, patogen shigella dan kuman-kuman apatogen Pembongkaran, Salmonella, E. Coli, Golongan vibrio, B. cereus, clostridium perfarings, Staphylococcus stapylococus, comperastaltik usus halus Yang disebabkan food Bahan-Bahan kimia (misalnya keracunan food, food Yang Pedas, terlalau asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan Saraf, Dingin hawa, alergi dan sebagainya.
b) b)       Defisiensi imum terutama SIGA (secretory imonol bulin A) yang mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya bakteri/flata usus dan jamur terutama canalida. Imum defisiensi terutama SIGA (bulin imonol sekretori A) Yang mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya bakteri / flata usus dan jamur terutama canalida.

  1. Diare osmotik (osmotik diarrhoea) disebabkan oleh: Diare osmotik (osmotik diare) Dibuat disebabkan:
a) a)       malabsorpsi makanan: karbohidrat, lemak (LCT), protein, vitamin dan mineral. malabsorpsi food: karbohidrat, Lemak (LCT), protein, vitamin dan mineral.
b) b)       Kurang kalori protein. Kurang kalori protein.
c) c)       Bayi berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir. Berat badan Bayi Lahir rendah dan Bayi Baru Lahir.
Sedangkan menurut Ngastiyah (1997), penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu: Sedangkan menurut Ngastiyah (1997), penyebab diare dapat KESAWAN dibagi beberapa faktor yaitu:
1. 1.       Faktor infeksi Faktor infeksi
a) a)       Infeksi enteral Infeksi enteral
Merupakan penyebab utama diare pada anak, yang meliputi: infeksi bakteri, infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo coxsackie). Merupakan penyebab diare Utama PADA anak, Yang meliputi: infeksi bakteri, virus infeksi (enteovirus, polimyelitis, virus echo coxsackie). Adeno virus, rota virus, astrovirus, dll) dan infeksi parasit : cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongxloides) protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia, trichomonas homunis) jamur (canida albicous). Adeno virus, giliran virus, astrovirus, dll) dan infeksi parasit: Cacing (Ascaris, Trichuris, oxyuris, strongxloides) protozoa (Entamoeba histolytica, giardia lamblia, trichomonas homunis) jamur (canida albicous).
b) b)       Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis media akut (OMA) tonsilitis/tonsilofaringits, bronkopeneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan food otitis media Pembongkaran Akut (OMA) tonsilitis / tonsilofaringits, bronkopeneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah dua (2) tahun. Keadaan Suami terutama terdapat PADA Bayi dan anak berumur Dibawah berdoa (2) years.
2. 2.       Faktor malaborsi Faktor malaborsi
Malaborsi karbohidrat, lemak dan protein. Malaborsi karbohidrat, protein dan Lemak.
3. 3.       Faktor makanan Faktor food
4. 4.       Faktor psikologis Faktor psikologis




C. C.     Patofisiologi Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare. ditempatkan Mekanisme Yang menyebabkan diare ialah Yang Pertama gangguan osmotik, terdapatnya zat food atau akibat Yang akan dapat diserap menyebabkan tekanan osmotik regular tidak KESAWAN Rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran udara dan usus kedalam dijumpainya Rongga, Rongga isi usus berlebihan akan Suami Yang merangsang usus untuk mengeluarkannya diare sehingga Timbul.
Kedua akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus. Kedua akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) PADA Dinding usus akan terjadi peningkatan Sekali udara dijumpainya dan KESAWAN ke Rongga usus dan selanjutnya diare Timbul KARENA terdapat peningkatan isi Rongga usus.
Ketiga gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula. motalitas SIBOR gangguan usus, akan mengakibatkan terjadinya hiperperistaltik berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap food sebaliknya diare sehingga Timbul Bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri berlebihan Timbul Yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.
Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare. Selain ITU Juga dapat terjadi diare, masuknya mikroorganisme ke KESAWAN Hidup usus Penghasilan kena pajak akibat asam lambung Rintangan BERHASIL melewati, Biak mikroorganisme tersebut berkembang, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi Yang selanjutnya akan menimbulkan diare.
Sedangkan akibat dari diare akan terjadi beberapa hal sebagai berikut: Sedangkan akibat diare akan terjadi Dari beberapa hal sebagai berikut:
  1. Kehilangan air (dehidrasi) Kehilangan udara (Dehidrasi)
Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak dari pemasukan (input), merupakan penyebab terjadinya kematian pada diare. Dehidrasi terjadi KARENA kehilangan udara (output) lebih BANYAK Dari pemasukan (input), merupakan penyebab terjadinya Kematian PADA diare.
  1. Gangguan keseimbangan asam basa (metabik asidosis) Gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabik)
Hal ini terjadi karena kehilangan Na-bicarbonat bersama tinja. Suami hal terjadi KARENA kehilangan Na-bikarbonat Bersama Tinja. Metabolisme lemak tidak sempurna sehingga benda kotor tertimbun dalam tubuh, terjadinya penimbunan asam laktat karena adanya anorexia jaringan. Lemak metabolisme regular tidak Sempurna sehingga Benda pokok tertimbun KESAWAN tubuh, terjadinya penimbunan asam laktat KARENA adanya Jaringan anoreksia. Produk metabolisme yang bersifat asam meningkat karena tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal (terjadi oliguria/anuria) dan terjadinya pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler kedalam cairan intraseluler. Produk Yang pajaknya metabolisme asam meningkat KARENA regular tidak dapat dikeluarkan Dibuat ginjal (terjadi oliguria / anuria) dan terjadinya pemindahan ion Na Dari cairan ekstraseluler kedalam cairan intraseluler.
  1. Hipoglikemia Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi pada 2-3% anak yang menderita diare, lebih sering pada anak yang sebelumnya telah menderita KKP. Hipoglikemia terjadi PADA 2-3% Yang menderita diare anak, anak lebih PADA Yang Sering sebelumnya telah menderita KKP. Hal ini terjadi karena adanya gangguan penyimpanan/penyediaan glikogen dalam hati dan adanya gangguan absorbsi glukosa.Gejala hipoglikemia akan muncul jika kadar glukosa darah menurun hingga 40 mg% pada bayi dan 50% pada anak-anak. Suami hal terjadi KARENA adanya gangguan penyimpanan / penyediaan glikogen KESAWAN hati dan adanya gangguan absorbsi glukosa.Gejala hipoglikemia akan muncul jika Kadar glukosa Darah menurun hingga 40 mg% PADA PADA Bayi dan anak-anak 50%.

  1. Gangguan gizi Gangguan gizi
Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu singkat, hal ini disebabkan oleh: Terjadinya penurunan Berat badan KESAWAN julian singkat, Suami Dibuat disebabkan hal:
- -           Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut diare atau muntah yang bertambah hebat. Sering Makanan Oleh Orang Tua dihentikan KARENA Takut muntah atau diare Yang Hebat bertambah.
- -           Walaupun susu diteruskan, sering diberikan dengan pengeluaran dan susu yang encer ini diberikan terlalu lama. Walaupun susu diteruskan, Sering Artikel Baru Pengeluaran susu dan diberikan Yang Encer Suami Terlalu lama diberikan.
- -           Makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan diabsorbsi dengan baik karena adanya hiperperistaltik. Makanan diberikan Yang Sering regular tidak dapat dicerna dan diabsorbsi Artikel Baru Baik KARENA adanya hiperperistaltik.
  1. Gangguan sirkulasi Gangguan sirkulasi
Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan (shock) hipovolemik, akibatnya perfusi jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis bertambah berat, dapat mengakibatkan perdarahan otak, kesadaran menurun dan bila tidak segera diatasi klien akan meninggal. Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan (shock) hipovolemik, akibatnya perfusi Jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis bertambah vehicles, dapat mengakibatkan perdarahan Otak, kesadaran menurun dan regular tidak Bila Segera diatasi Klien akan meninggal.

D . D.   Manifestasi Klinis Diare Manifestasi klinis Diare

  1. Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang. Mula-mula anak gelisah / cengeng Bayi, tubuh mungkin meningkat SUHU, nafsu makan berkurang.
  2. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer, kadang disertai wial dan wiata. Sering Buang udara Besar Artikel Baru konsistensi Tinja Encer atau CAIR, kadang disertai wiata dan wial.
  3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu. Warna Tinja berubah menjadi kehijau-hijauan KARENA bercampur empedu.
  4. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat. Anus dan Sekitarnya lecet KARENA seringnya difekasi dan Tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
  5. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan disertai penurunan berat badan. Terdapat tanda dan gejala Dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa dan Kering disertai penurunan Berat badan.
  6. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun (apatis, samnolen, sopora komatus) sebagai akibat hipovokanik. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi Cepat tekan Darah turun, denyut Jantung Cepat, Sangat Pasien lemas, kesadaran menurun (Apatis, samnolen, sopora komatus) sebagai akibat hipovokanik.
  7. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria). Diuresis berkurang (oliguria Sampai anuria).
  8. Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat dan dalam. Bila terjadi asidosis metabolik Klien akan Tampak WAN dan pernafasan Cepat dan KESAWAN. (Kusmaul). (Kusmaul).

D. D.     Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan Diagnostik
  1. Pemeriksaan tinja Pemeriksaan Tinja
a) a)       Makroskopis dan mikroskopis Makroskopis dan mikroskopis
b) b)       PH dan kadar gula dalam tinja PH dan Kadar gula KESAWAN Tinja
c) c)       Bila perlu diadakan uji bakteri Bila perlu diadakan uji bakteri
  1. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan menentukan PH dan cadangan alkali dan analisa gas darah. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa KESAWAN Darah, menentukan PH dan Cadangan alkali Artikel Baru METODE Darah dan gas.
  2. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal. Pemeriksaan Kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
  3. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat. Pemeriksaan Kadar Elektrolit terutama Na, K, Kalsium dan Posfat.

E. E.      Komplikasi Komplikasi
  1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik). Dehidrasi (Ringan, sedang, vehicles, hipotonik, isotonik atau hipertonik).
  2. Renjatan hipovolemik. Renjatan hipovolemik.
  3. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi, perubahan pada elektro kardiagram). Hipokalemia (mekorismus gejala Artikel Baru, muscle hiptoni, Lemah, bradikardi, elektro kardiagram PADA perubahan).
  4. Hipoglikemia. Hipoglikemia.
  5. Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena kerusakan vili mukosa, usus halus. Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase KARENA kerusakan vili mukosa usus halus,.
  6. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik. Kejang terutama PADA Dehidrasi hipertonik.
  7. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan. Malnutrisi energi, protein, KARENA selain diare dan muntah, Juga Penderita mengalami kelaparan.
F. F.      Derajat dehidrasi Derajat Dehidrasi
Menurut banyaknya cairan yang hilang, derajat dehidrasi dapat dibagi berdasarkan: Menurut banyaknya cairan Yang Hilang, derajat Dehidrasi dapat dibagi berdasarkan:
a. a.        Kehilangan berat badan Kehilangan Berat badan
1) 1)       Tidak ada dehidrasi, bila terjadi penurunan berat badan 2,5%. ADA regular tidak Dehidrasi, Bila terjadi penurunan vehicles badan 2,5%.
2) 2)       Dehidrasi ringan bila terjadi penurunan berat badan 2,5-5%. Dehidrasi Ringan Bila terjadi penurunan vehicles badan 2,5-5%.
3) 3)       Dehidrasi berat bila terjadi penurunan berat badan 5-10% Dehidrasi Berat Bila terjadi penurunan vehicles badan 5-10%
b. b.       Skor Mavrice King Skor Mavrice Raja
Bagian tubuh Name of tubuh
Yang diperiksa Yang diperiksa
Nilai untuk gejala yang ditemukan Nilai untuk gejala Yang ditemukan
0 0
1 1
2 2
Keadaan umum Keadaan Umum

Kekenyalan kulit Kekenyalan kulit
Mata Mata
Ubun-ubun besar Ubun-ubun Besar
Mulut Mulut
Denyut nadi/mata Denyut nadi / mata
Sehat Sehat

Normal Normal
Normal Normal
Normal Normal
Normal Normal
Kuat <120 Kuat <120
Gelisah, cengeng Gelisah, cengeng
Apatis, ngantuk Apatis, ngantuk
Sedikit kurang Sedikit Kurang
Sedikit cekung Sedikit cekung
Sedikit cekung Sedikit cekung
Kering Kering
Sedang (120-140) Sedang (120-140)
Mengigau, koma, atau syok Mengigau, Koma, atau syok
Sangat kurang Sangat Kurang
Sangat cekung Sangat cekung
Sangat cekung Sangat cekung
Kering & sianosis Kering & sianosis
Lemas >40 Lemas> 40

Keterangan Keterangan
- -           Jika mendapat nilai 0-2 dehidrasi ringan Jika mendapat Nilai 0-2 Dehidrasi Ringan
- -           Jika mendapat nilai 3-6 dehidrasi sedang Jika mendapat Nilai 3-6 sedang Dehidrasi
- -           Jika mendapat nilai 7-12 dehidrasi berat Jika mendapat Nilai 7-12 Dehidrasi Berat









c. c.        Gejala klinis Gejala klinis
Gejala klinis Gejala klinis
Gejala klinis Gejala klinis
Ringan Ringan
Sedang Sedang
Berat Berat
Keadaan umum Keadaan Umum
Kesadaran Kesadaran
Rasa haus Rasa haus
Sirkulasi Sirkulasi
Nadi Nadi
Respirasi Respirasi
Pernapasan Pernapasan
Kulit Kulit
Uub Uub

Baik (CM) Baik (CM)
+ +

N (120) N (120)

Biasa Biasa

Agak cekung Agak cekung
Agak cekung Agak cekung
Biasa Biasa
Normal Normal
Normal Normal  

Gelisah Gelisah
++ + +

Cepat Cepat

Agak cepat Agak Cepat

Cekung Cekung
Cekung Cekung
Agak kurang Agak Kurang
Oliguri Oliguri
Agak kering Agak Kering

Apatis-koma Apatis-Koma
+++ + + +

Cepat sekali Cepat Sekali

Kusz maull Kusz maull

Cekung sekali Cekung Sekali
Cekung sekali Cekung Sekali
Kurang sekali Kurang Sekali
Anuri Anuri
Kering/asidosis Kering / asidosis

G. G.     Kebutuhan Cairan Anak Kebutuhan Cairan Anak
Tubuh dalam keadaan normal terdiri dari 60 % air dan 40 % zat padat seperti protein, lemak dan mineral. Tubuh KESAWAN keadaan normal terdiri Dari dan udara 60% 40% zat padat Pembongkaran protein, mineral dan Lemak. Pada PADA   anak anak   pemasukan dan pengeluaran harus seimbang, bila terganmggu Pengeluaran dan pemasukan Harus seimbang, terganmggu Bila   harus dilakukan koreksi mungkin dengan cairan parentral, secara matematis keseimbangan cairan pada anak dapat di gambarkan sebagai berikut : Harus dilakukan koreksi mungkin Artikel Baru parentral cairan, Secara matematis keseimbangan cairan PADA anak dapat di gambarkan sebagai berikut:

Umur Umur
Berat Badan Berat Badan
Total/24 jam Total/24 selai
Kebutuhan Cairan/Kg BB/24 jam Kebutuhan Cairan / Kg BB/24 jam
3 hari 3 hari
10 hari 10 hari
3 bulan 3 bulan
6bulan 6bulan
9 bulan 9 bulan
1 tahun 1 years
2 tahun 2 tahun
4 tahun 4 years
6 tahun 6 years
10 tahun 10 years
14 tahun 14 years
18 tahun 18 years
3.0 3.0
3.2 3.2
5.4 5.4
7.3 7.3
8.6 8.6
9.5 9.5
11.8 11.8
16.2 16.2
20.0 20.0
28.7 28.7
45.0 45.0
54.0 54.0
250-300 250-300
400-500 400-500
750-850 750-850
950-1100 950-1100
1100-1250 1100-1250
1150-1300 1150-1300
1350-1500 1350-1500
1600-1800 1600-1800
1800-2000 1800-2000
2000-2500 2000-2500
2000-2700 2000-2700
2200-2700 2200-2700
80-100 80-100
125-150 125-150
140-160 140-160
130-155 130-155
125-165 125-165
120-135 120-135
115-125 115-125
100-1100 100-1100
90-100 90-100
70-85 70-85
50-60 50-60
40-50 40-50

Whaley and Wong (1997), Haroen NS, Suraatmaja dan PO Asnil 1998), Suharyono, Aswitha, Halimun (1998) dan Bagian Ilmu Kesehatan anak FK UI (1988), menyatakan Whaley dan Wong (1997), Haroen NS, Suraatmaja dan PO Asnil 1998), Suharyono, Aswitha, Halimun (1998) dan Name of Ilmu Kesehatan anak FK UI (1988), menyatakan   bahwa jumlah cairan yang hilang menurut derajat dehidrasi pada anak di bawah 2 tahun adalah sebagai berikut : bahwa cairan Aset Yang Hilang menurut derajat Dehidrasi PADA anak di Bawah 2 years sebagai berikut adalah:
Derajat Dehidrasi Derajat Dehidrasi
PWL PWL
NWL NWL
CWL CWL
Jumlah Jumlah
Ringan Ringan
Sedang Sedang
Berat Berat
50 50
75 75
125 125
100 100
100 100
100 100
25 25
25 25
25 25
175 175
200 200
250 250

Keterangan : Keterangan:
PWL : Previous Water loss (ml/kg BB) PWL: Sebelumnya Air rugi (ml / kg BB)
NWL : NWL: Normal Normal Water losses (ml/kg BB) Air kerugian (ml / kg BB)
CWL : Concomitant Water losses (ml/kg BB) CWL: Air bersamaan kerugian (ml / kg BB)








H. H.     PATHWAYS JALUR
Faktor infeksi Faktor infeksi             Faktor malabsorbsi Faktor malabsorbsi                Gangguan peristaltik Gangguan peristaltik














Endotoksin Endotoksin                 Tekanan osmotik Tekanan osmotik        Hiperperistaltik Hiperperistaltik     Hipoperistaltik Hipoperistaltik          
merusak mukosa merusak mukosa
usus usus                      Pergeseran cairan Pergeseran cairan          Makanan tidak Makanan regular tidak    Pertumbuhan bakteri Pertumbuhan bakteri
                                   dan elektrolit ke dijumpainya dan ke             sempat diserap sempat diserap
                                    lumen usus lumen usus                                        Endotoksin berlebih Endotoksin berlebih
     
                 Hipersekresi cairan Hipersekresi cairan
                                                                                             dan elektrolit dan Elektrolit
                                                  Isi lumen usus Isi lumen usus




                                           Rangsangan pengeluaran Rangsangan Pengeluaran       




                                                     Hiperperistaltik Hiperperistaltik




                                                              Diare Diare








  Gangguan keseimbangan cairan Gangguan keseimbangan cairan                Gangguan keseimbangan elektrolit Gangguan keseimbangan dijumpainya








  Kurang volume cairan (dehidrasi) Kurang volume cairan (Dehidrasi)                     Hiponatremia Hiponatremia
                                                                           Hipokalemia Hipokalemia
  Pusing, lemah, letih, sinkope, anoreksia, Pusing, Lemah, letih, sinkope, anoreksia,           Penurunan klorida serum Penurunan klorida serum
  mual, muntah, haus, oliguri, turgor kulit mual, muntah, haus, oliguri, turgor kulit                                              
kurang, mukosa mulut kering, mata dan Kurang, mukosa mulut Kering, dan mata      Hipotensi postural, kulit dingin, Hipotensi postural, Dingin kulit,       ubun-ubun cekung, peningkatan suhu ubun-ubun cekung, SUHU peningkatan               tremor getaran  
  tubuh, penurunan berat badan tubuh, penurunan Berat badan                           kejang, peka rangsang, denyut kejang, Rangsang PEKA, denyut   jantung cepat dan lemah Jantung Lemah dan Cepat
(Horne & Swearingen, 2001; Smeltzer & Bare, 2002 (Horne & Swearingen, 2001; Smeltzer & Bare, 2002


I. I.        Pentalaksanaan Pentalaksanaan
  1. Medis Medis
Dasar pengobatan diare adalah: Dasar pengobatan diare adalah:
a. a.        Pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberiannya. Pemberian cairan, jenis dan cairan, cara memberikan cairan, pemberiannya Aset.
1) 1)       Cairan per oral Cairan per oral
Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan peroral berupa cairan yang bersifat NaCl dan NaHCO 3 dan glukosa. Dehidrasi PADA Klien Artikel Baru Ringan dan sedang cairan diberikan peroral Berupa Yang pajaknya NaCl dan NaHCO 3 glukosa dan. Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas 6 bulan kadar Natrium 90 mEg/l. Untuk diare Akut dan kolera PADA anak Diatas 6 bulan Kadar natrium 90 meg / l. Pada anak dibawah umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan-sedang kadar natrium 50-60 mEg/l. PADA anak Dibawah Umur 6 bulan Kadar natrium Artikel Baru Dehidrasi Ringan-sedang 50-60 mg / l. Formula lengkap disebut oralit, sedangkan larutan gula garam dan tajin disebut formula yang tidak lengkap karena banyak mengandung NaCl dan sukrosa. Formula Lengkap disebut oralit, Larutan gula garam dan tajin sedangkan formula disebut Yang Lengkap BANYAK KARENA regular tidak mengandung sukrosa dan NaCl.
2) 2)       Cairan parentral Cairan parentral
Diberikan pada klien yang mengalami dehidrasi berat, dengan rincian sebagai berikut: Diberikan PADA Klien Yang vehicles mengalami Dehidrasi, USAHA Artikel Baru sebagai berikut:
- -           Untuk anak umur 1 bl-2 tahun berat badan 3-10 kg Untuk anak Umur 1 bl-2 tahun vehicles badan 3-10 kg
· ·          1 jam pertama : 40 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infus set berukuran 1 ml=15 tts atau 13 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes). 1 jam Pertama: 40 ml / kgBB / menit = 3 tts / kgBB / mnt (infus set berukuran 1 ml = 15 tts atau 13 tts / kgBB / menit (set infus 1 ml = 20 tetes).
· ·          7 jam berikutnya : 12 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infusset berukuran 1 ml=15 tts atau 4 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes). 7 jam berikutnya: 12 ml / kgBB / menit = 3 tts / kgBB / mnt (berukuran 1 ml = 15 tts infusset atau 4 tts / kgBB / menit (set infus 1 ml = 20 tetes).
· ·          16 jam berikutnya : 125 ml/kgBB/ oralit 16 jam berikutnya: 125 ml / kgBB / oralit
- -           Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg Untuk Dari lebih anak 2-5 years Artikel Baru vehicles badan 10-15 kg
· ·          1 jam pertama : 30 ml/kgBB/jam atau 8 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 10 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes). 1 jam Pertama: 30 ml / kgBB / jam atau 8 tts / kgBB / mnt (1 ml = 15 tts atau 10 tts / kgBB / menit (1 ml = 20 tetes).
- -           Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg Untuk anak lebih 5-10 years Artikel Baru Dari vehicles badan 15-25 kg
· ·          1 jam pertama : 20 ml/kgBB/jam atau 5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 7 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes). 1 jam Pertama: 20 ml / kgBB / jam atau 5 tts / kgBB / mnt (1 ml = 15 tts atau 7 tts / kgBB / menit (1 ml = 20 tetes).
· ·          7 jam berikut : 10 ml/kgBB/jam atau 2,5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 3 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes). 7 jam berikut: 10 ml / kgBB / jam atau 2,5 tts / kgBB / mnt (1 ml = 15 tts atau 3 tts / kgBB / menit (1 ml = 20 tetes).
· ·          16 jam berikut : 105 ml/kgBB oralit per oral. 16 jam berikut: 105 ml / kgBB oralit per oral.
- -           Untuk bayi baru lahir dengan berat badan 2-3 kg Untuk Bayi Baru Lahir Artikel Baru vehicles badan 2-3 kg
· ·          Kebutuhan cairan: 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian Kebutuhan cairan: 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml/kg/BB/24 selai, jenis dan cairan 04:01 (4 Name of   glukosa 5% + 1 bagian NaHCO 3 1½ %. glukosa 5% + 1 Name of NaHCO 3 1 ½%.
Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kgBB/jam atau 6 tts/kgBB/menit (1 ml = 15 tts) 8 tts/kg/BB/mt (1mt=20 tts). Kecepatan: 4 jam Pertama: 25 ml / kgBB / jam atau 6 tts / kgBB / menit (1 ml = 15 tts) 8 tts / kg / BB / mt (1MT = 20 tts).
· ·          Untuk bayi berat badan lahir rendah Untuk Bayi Lahir Berat badan rendah
Kebutuhan cairan: 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian Kebutuhan cairan: 250 ml/kg/BB/24 selai, jenis dan cairan 04:01 (4 Name of   glukosa 10% + 1 bagian NaHCO 3 1½ %). glukosa 10% + 1 Name of NaHCO 3 1 ½%).
b. b.       Pengobatan dietetik Pengobatan dietetik
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat badan kurang dari 7 kg, jenis makanan: Untuk anak Dibawah 1 years anak dan Diatas 1 years Artikel Baru badan vehicles Kurang Dari 7 kg, jenis dan food:
- -           Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa rendah dan lemak tak jenuh Susu (ASI, susu formula rendah laktosa Yang mengandung Lemak jenuh dan tak
- -           Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat (nasi tim) Makanan setengah padat (bubur atau food padat (nasi tim)
- -           Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu yang tidak mengandung laktosa dan asam lemak yang berantai sedang atau tak jenuh. Khusus Susu Yang disesuaikan kelainan Artikel Baru Yang ditemukan misalnya susu Yang regular tidak mengandung laktosa dan asam Lemak Yang berantai sedang atau tak jenuh.
c. c.        Obat-obatan Obat-obatan
Prinsip pengobatan menggantikan cairan yang hilang dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain. Prinsip pengobatan cairan menggantikan cairan Artikel Baru Yang Hilang Yang mengandung glukosa dan karbohidrat lain atau dijumpainya.
  1. Keperawatan Keperawatan
Masalah klien diare yang perlu diperhatikan ialah resiko terjadinya gangguan sirkulasi darah, kebutuhan nutrisi, resiko komplikasi, gangguan rasa aman dan nyaman, kurangnya pengetahuan orang tua mengenai proses penyakit. Masalah Klien diare Yang perlu diperhatikan ialah Resiko terjadinya gangguan sirkulasi Darah, kebutuhan nutrisi, Resiko komplikasi, rasa aman Nyaman dan gangguan, kurangnya pengetahuan Orang tua mengenai proses penyakit.
Mengingat diare sebagian besar menular, maka perlu dilakukan penataan lingkungan sehingga tidak terjadi penularan pada klien lain. Mengingat diare sebagian Besar menular, Maka perlu dilakukan penataan Lingkungan regular tidak sehingga terjadi penularan PADA Klien lain.
a. a.        Data fokus Data FOKUS
1) 1)       Hidrasi Hidrasi
- -           Turgor kulit Turgor kulit
- -           Membran mukosa Membran mukosa
- -           Asupan dan haluaran Asupan dan haluaran
2) 2)       Abdomen Perut
- -           Nyeri Nyeri
- -           Kekauan Kekauan
- -           Bising usus Bising usus
- -           Muntah-jumlah, frekuensi dan karakteristik Muntah-Aset, Frekuensi dan karakteristik
- -           Feses-jumlah, frekuensi, dan karakteristik Feses-Aset, Frekuensi, dan karakteristik
- -           Kram Kram
- -           Tenesmus Tenesmus
b. b.       Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan
- -           Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan ketidakseimbangan antara intake dan out put. Tinggi Resiko kekurangan volume cairan berhubungan Artikel Baru ketidakseimbangan asupan ANTARA dan out put.
- -           Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kontaminasi usus dengan mikroorganisme. Tinggi Resiko infeksi berhubungan Artikel Baru Artikel Baru kontaminasi mikroorganisme usus.
- -           Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi yang disebabkan oleh peningkatan frekuensi BAB. Kerusakan Integritas kulit berhubungan Artikel Baru iritasi disebabkan peningkatan Dibuat Yang BAB Frekuensi.
- -           Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, tidak mengenal lingkungan, prosedur yang dilaksanakan. Cemas berhubungan Artikel Baru Artikel Baru perpisahan Orang Tua, Lingkungan Mengenal regular tidak, Prosedur dilaksanakan yang.
- -           Kecemasan keluarga berhubungan dengan krisis situasi atau kurangnya pengetahuan. Artikel Baru Keluarga Kecemasan berhubungan krisis atau kurangnya pengetahuan; batasan.
c. c.        Intervensi Intervensi
1) 1)       Tingkatkan dan pantau keseimbangan cairan dan elektrolit Tingkatkan Pantau dan keseimbangan cairan dan Elektrolit
- -           Pantau cairan IV Pantau cairan IV
- -           Kaji asupan dan keluaran Kaji asupan dan keluaran
- -           Kaji status hidrasi Kaji status hidrasi
- -           Pantau berat badan harian Pantau Berat badan harian
- -           Pantau kemampuan anak untuk rehidrasi Pantau kemampuan anak untuk rehidrasi
- -           Melalui mulut Canada mulut
2) 2)       Cegah iritabilitas saluran gastro intestinal lebih lanjut Cegah iritabilitas saluran gastro lebih Lanjut usus
- -           Kaji kemampuan anak untuk mengkonsumsi melalui mulut (misalnya: pertama diberi cairan rehidrasi oral, kemudian meningkat ke makanan biasa yang mudah dicerna seperti: pisang, nasi, roti atau asi. Kaji kemampuan anak untuk mengkonsumsi Canada mulut (misalnya: Pertama diberi cairan rehidrasi oral, kemudian meningkat ke food Biasa Yang Mudah dicerna Pembongkaran: pisang, nasi, ASI atau roti.
- -           Hindari memberikan susu produk. Hindari memberikan Produk susu.
- -           Konsultasikan dengan ahli gizi tentang pemilihan makanan. Konsultasikan Artikel Baru Ahli gizi Tentang pemilihan food.
3) 3)       Cegah iritasi dan kerusakan kulit Cegah iritasi dan kerusakan kulit
- -           Ganti popok dengan sering, kaji kondisi kulit setiap saat. Artikel Baru ganti popok Sering, kaji kondisi kulit Saat terkait masih berlangsung.
- -           Basuh perineum dengan sabun ringan dan air dan paparkan terhadap udara. Artikel Baru sabun basuh perineum Ringan dan udara dan paparkan terhadap Udara.
- -           Berikan salep pelumas pada rektum dan perineum (feses yang bersifat asam akan mengiritasi kulit). Berikan salep pelumas PADA rektum dan perineum (feses Yang pajaknya akan asam mengiritasi kulit).
4) 4)       Ikuti tindakan pencegahan umum atau enterik untuk mencegah penularan infeksi (merujuk pada kebijakan dan prosedur institusi). Ikuti tindakan pencegahan atau enterik untuk mencegah Umum penularan infeksi (merujuk PADA kebijakan dan Prosedur Institusi).
5) 5)       Penuhi kebutuhan perkembangan anak selama hospitalisasi. Penuhi kebutuhan perkembangan anak selama hospitalisasi.
- -           Sediakan mainan sesuai usia. Sediakan Mainan sesuai Usia.
- -           Masukan rutinitas di rumah selama hospitalisasi. Masukan rutinitas selama di hospitalisasi rumah.
- -           Dorong pengungkapan perasaan dengan cara-cara yang sesuai usia. Dorong pengungkapan perasaan Artikel Baru cara-cara Yang sesuai Usia.
6) 6)       Berikan dukungan emosional keluarga. Berikan dukungan emosional Keluarga.
- -           Dorong untuk mengekspresikan kekhawatirannya. Dorong untuk mengekspresikan kekhawatirannya.
- -           Rujuk layanan sosial bila perlu. Bila perlu Rujuk similar: pendekatan model sosial.
- -           Beri kenyamanan fisik dan psikologis. Beri kenyamanan Fisik dan psikologis.
7) 7)       Rencana pemulangan. Rencana pemulangan.
- -           Ajarkan orang tua dan anak tentang higiene personal dan lingkungan. Ajarkan Orang tua dan anak Tentang Lingkungan dan kebersihan pribadi.
- -           Kuatkan informasi tentang diet. Kuatkan diet Tentang Informasi.
- -           Beri informasi tentang tanda-tanda dehidrasi pada orang tua. Informasi Tentang beri tanda-tanda PADA Dehidrasi Orang tua.
- -           Ajarkan orang tua tentang perjanjian pemeriksaan ulang. Ajarkan Tentang Orang tua perlu memprogram ulang pemeriksaan perjanjian.
Daftar Pustaka DAFTAR Pustaka

1. 1. Betz Cecily L, Sowden Linda A. 2002. Buku Saku Keperawatan Betz Cecily L, Linda Sowden A. 2002. Buku Saku Keperawatan
    Pediatik, Jakarta, EGC Pediatik, Jakarta, EGC
2. 2. Sachasin Rosa M. 1996. Sachasin Rosa M. 1996. Prinsip Keperawatan Pediatik. Prinsip Keperawatan Pediatik. Alih bahasa : Alih bahasa:
    Manulang RF Jakarta, EGC Manulang RF Jakarta, EGC
4. 4. Arjatmo T. 2001. Arjatmo T. 2001. Keadaan Gawat yang mengancam jiwa, Jakarta gaya baru Keadaan Gawat Yang mengancam jiwa, hd Jakarta Baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar