SISTEM REPRODUKSI WANITA
1. Bagian Keras
2. Bagian Lunak
a. Panggul
Terdiri dari 4 tulang :
o 2 Os Coxae
o 1 Os Sacrum
o 1 Os Coccyges
1) Os Coxae
Terdiri dari :
o Os Ilium (tulang usus)
o Os Ischium (tulang duduk)
o Os Pubis (tulang kemaluan)
Os Ilium
Batas atas → pinggir tulang yang tebal “Crista Iliaca”
Ujung depan crista iliaca “SIAS”
Ujung belakang crista iliaca “SIPS”
Sedikit kebawah SIAS terdapat tonjolan ” SIAI”
Pada Os Ilium terdapat lajur ”linea terminalis / innomita” → Batas antara panggul besar dan panggul kecil.
Os Ischium
Terdapat sebelah bawah tulang usus.
Pinggir belakang berduri (sebelah dalam) “Spina Ischiadica”.
Pinggir bawah yang tebal ”Tubar Ischiadicum”.
Dibawah spina ischiadica terdapat inasura minor, pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah yang mendukung berat badan kalau kita duduk.
Os Pubis
Terdapat sebelah bawah dan depan dari tulang usus.
Dengan tulang duduk dibatasi lobang dalam tulang panggul “FORAMEN OBTURATORIUM”.
Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus “RAMUS SUPERIOR OSSIS PUBIS”, yang berhubungan dengan os ischium “Ramos Inferior Ossis Pubis”.
Ramus inferior kiri dan kanan membentuk “Arcus Pubis”
2) Os Sacrum
o Membentuk segitiga yang runcing ke bawah , terletak sebelah belakang antara kedua pangkal paha.
o Terdiri dari 5 ruas tulang yang bersenyawa
o Kiri, kanan garis tengah terdapat lobang ”faramina sacralia anteriora” → dilalui urat saraf yang membentuk plexus sacralis.
o Batas sacrum dengan lumbal “PROMONTORIUM“.
o Batas sacrum dengan os ilium “ARTICULATIO SACRO ILIACE“.
3) Os Coccygis
o Berbentuk segitiga, terdiri dari 3 – 5 ruas.
o Pada persalinan os coccygis bertolak ke belakang ± 1,5 cm.
b. Bidang Panggul
1. Pintu Atas Panggul
o Merupakan batas atas dari panggul kecil.
o Bentuknya oval
o Batas : Promontorium, Sayap sacrum, Linea Innominata, Ramus superior ossis pubis, pinggir atas symphysis.
Ukuran
Ukuran muka belakang (conjugata vera) → 11 cm → Dari promontorium ke pinggir atas symphysis.
Ukuran melintang (conjugata transvera) → 12 cm → dari linea terminalis kiri ke kanan.
Ukuran serong (oblique) → 13 cm → sacro iliace dextra ke tuberculum pubicum sinistra.
2. Bidang Luas Panggul
o Ukuran yang terbesar.
o Batas : pertengahan symphysis ke pertemuan ruas sacrum II dan III.
UKURAN
Ukuran muka belakang → 12,75 cm → pertengahan symphysis ke pertemuan sacrum ruas II dan III.
Ukuran melintang → 12,25 cm → pertengahan acetabulum kiri dan kanan.
3. Bidang Sempit Panggul
o Bidang dengan ukuran terkecil.
o Batas : pinggir bawah symphysis, spinae ischiadicae dan memotong ± 1 – 2 cm di atas ujung sacrum.
UKURAN
Muka belakang : 11,5 cm
Melintang : 10 cm
4. Pintu Bawah Panggul
o Terdiri dari 2 segitiga.
o Batas : ujung sacrum, tuber ichiadicum, pinggir bawah symphysis.
UKURAN
Ukuran muka belakang → 11,5 cm → dari pinggir bawah symphysis ke ujung sacrum.
Ukuran melintang → 10,5 cm → antara tuber ischiadicum kiri dan kanan sebelah dalam.
Diameter sagittalis posterior → 7,5 cm → ujung sacrum ke pertengahan ukuran melintang.
c. Ukuran Panggul Luar
- Distansia spinarum (23 cm-26 cm) → antara ”Sias” kiri dan kanan.
- Distansia cristarum (26 cm-29 cm) → antara crista iliaca kiri dan kanan.
- Conjugata externa / Baudeloque (18 cm-20 cm) → pinggir atas symphysis dan ujung processus spinosus.
- Ukuran lingkar panggul (80 cm-90 cm) → dari pinggir atas symphysis ke pertengahan antara spina iliace anterior dan trochanter mayor sepihak dan kembali melalui tempat – tempat yang sama di pihak yang lain.
d. Bidang Hopge
H I = sama dengan P.A.P
H II = sejajar dengan H I melalui pinggir atas symphysis.
H III = sejajar dengan H I melalui spina ischiadicae
H IV = sejajar dengan H I melalui ujung os coccygis
ANATOMI ALAT-ALAT REPRODUKSI WANITA
Genetalia wanita :
1. Genitalia Externa (Vulva)
2. Genitalia Interna
1. Genitalia Externa (Vulva)
a. Mons veneris
b. Labia majora/ minora
c. Clitoris
d. Vestibulum
e. Hymen
f. Urethra
g. Beberapa kelenjer lendir (Bortholini, Skene)
a. Mons Veneris
Bagian yang menonjol terdiri dari jaringan lemak yang menutupi bagian depan symphysis pubis.
Setelah puberitas kulitnya di tutupi rambut.
b. Labia Majora
Berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan kebawah, belakang.
Pertemuan di belakang ”Commisure Posterior / Frenulum”.
Terdiri dari 2 permukaan :
- Luar : menyerupai kulit dan ditumbuhi rambut.
- Dalam : menyerupai selaput lendir dan kelenjer.
Homolog dengan scotum laki – laki.
c. Labia Minora
Lipatan sebelah medial dari labia majora.
Pertemuan di atas ”prepotium clitoridis”, pertemuan di bawah ”frenulum clitordis”.
Bagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi O. Vagina ”fourchet” (wanita belum melahirkan).
d. Clitoris
Tunggul yang erectil.
Sangat besar urat saraf sensoris dan pembuluh darah.
Analog dengan penis laki – laki.
e. Vestibulum
Rongga sebelah :
- Lateral dibatasi kedua labia majora.
- Anterior oleh clitoris.
- Dorsal oleh fourchet
Terdapat muara vagina dan 4 lobang kecil
- 2 kalenjer bartolini → mengeluarkan mucus waktu coitus.
- 2 kelenjer skene
f. Hymen
Berupa lapisan tipis yang menutupi sebagian besar introitus vagina.
Tertutup ”Hymen occlusivum”
Sisa setelah portus “curunculae mytiformis”
2. Genitalia Interna
a. Vagina
b. Uterus
c. Tuba uterima vallopi
d. Ovarium
e. Parametrium
a. Vagina
Menghubungkan uterus dan vulva. Terletak antara vesika urinaria dan rectum.
Dinding depan 9 cm, dinding belakang 11 cm.
Terdapat lipatan circulair ”Rugae” → setelah melahirkan menghilang.
Cervix yang menonjol ke dalam vagina ”Portio”.
Fungsi :
- Saluran keluar dari uterus
- Alat coitus
- Sebagai jalan lahir.
Reaksi Ph asam → 4,5
b. Uterus
Tidak sama hamil terdapat dalam velvis minor.
Bagian : pundus, corpus, servix.
Ukuran berbeda tergantung usia dan pernah partus.
Lapisan :
- Perimetrium
- Myometrium
- Endometrium
Ligamentum Uterus
Ligamentum latum kiri, kanan → berjalan dari uterus ke arah sisi.
Ligamentum rotundum kiri, kanan → berjalan dari sudut kiri – kanan fundus uteri.
Ligamentum infundibula pelvikum → berjalan dari arah infundibulum ke dinding pelvis.
Ligamentum cardinale → berjalan dari serviks dan puncak vagina arah lateral.
Ligamentum sacro uterina kiri kanan → dari serviks ke os sacro uterina.
Ligamentum vesiko uterina.
Letak Uterus
Ante retroplexio uteri.
Ante versio dan retro versio uteri.
Positio
Torsio
Pembuluh Darah Uterus
Uterina
Ovarika
c. Tuba Uterina Vallopi
Berjalan ke arah lateral dari cornu uteri kiri – kanan. Panjang 12 cm, diameter 3 – 8 cm .
Terbagi 4 :
- Pars Interstitialis → berjalan dalam dinding uterus.
- Pars Isthica → merupakan bagian yang sempit dan lurus.
- Pars Ampularis → merupakan bagain yang lebar dan berbentuk S.
- Infundibulum → ujung tuba yang memiliki fimbriae.
d. Ovarium
Terletak pada dinding lateral panggul ”Fossa Ovarica Waldeyeri”.
Terdiri dari :
- Cortex : folikel ”Primodial”.
- Medulla : pembuluh darah, saraf, lympha.
e. Parametrium
Merupakan jaringan ikat.
Bagian atas ligamen latum ”mesosalpinx”.
Bagian caudal yang berhubungan dengan uterus ”mesometrium”.
FISIOLOGI ALAT - ALAT REPRODUKSI WANITA
Dalam masa kanak-kanak ovaria boleh dikatakan masih dalam keadaan istirahat belum menunaikan faalnya dengan baik. Pubertas tercapai umur 12-16 tahun dan dipengaruhi oleh keturunan, bangsa dan lingkungan. Kejadian yang penting dalam pubertas ialah timbulnya haid yang pertama kali (menarchi).
Walaupun begitu menarchi merupakan gejala pubertas yang lambat. Paling awal terjadi pertumbuhan payudara (thelarche), kemudian tumbuh rambut kemaluan (puberche), disusul dengan tumbuh rambut diketiak. Dengan pubertas ini wanita masuk dalam masa reproduksi, artinya masa mendapat keturunan yang berlangsung kira-kira 30 tahun. Setelah masa reproduksi, wanita masuk kedalam klimakterium. Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan senium.
Haid yang terakhir disebut menopause. Bagian klimakterium sebelum menopause disebut premenopeuse dan bagian sesudah menopeuse disebut postmenopeuse. Masa pancaroba ini disertai dengan gejala-gejala yang khas : pada premenopeuse timbul kelainan haid, sedangkan dalam postmenopeuse terjadi gangguan vegetatif , seperti panas, berkeringat, dan palpitasi, gangguan psykhis berupa labilitas emosi dan gangguan organis yang bersifat atrofi alat kandungan dan tulang.
1. Menstruasi (Haid)
Wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya. Kejadian ini disenut :
☼ menstruasi atau haid ☼
Cyclus menstruasi :
- Kalau kita mamperhatikan selaput lendir rahim dari hasil dari hari kehari maka terjadi perubahan-perubahan yang berulang-ulang.
- Selama ± 1 bulan dapat kita bedakan 4 masa (stadia) :
1. Stadium menstruasi atau desquamasi :
Pada masa ini endometrium dicampakkaqn dari dinding rahim disertai dengan perdarahan : hanya lapisan tipis yang timbul yang disebut stratum basale, stadium ini berlangsung 4 hari. Jadi dengan haid itu keluar darah, potongan- potongan endometrium dan lendir dari serviks. Banyaknya perdarahan selama haid normal ± 50 cc.
2. Stadium post menstruum atau stadium regenerasi :
Pada saat ini tebalnya endometrium ± 0,5 mm, stadium ini sudah mulai waktu stadium menstruasi dan barlangsung ± 4 hari.
3. Stadium intermenstruum atau nstadium proliferasi :
Pada masa ini endometrium tumbuh menjadi tebal ± 3,5 mm. Kelenjar-kelanjar tumbuhnya lebih cepat dari jaringan lain hingga berkelok. Stadium proliferasi berlangsung dari hari ke-5 – hari ke-14 dari hari pertama haid.
4 . Stadium praementruum atau stadium sekresi :
Pada stadium ini endometrium kira-kira tetap tebalnya tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku dan mengeluarkan getah. Stadium sekresi ini berlangsung dari hari ke-14-28. Kalau tidak terjadi kehamilan maka endometrim dilepaskan dengan perdarahan dan berulang lagi siklus menstruasi.
- Pembagian lain ialah :
I. Stadium menstruasi (sampai hari 3-5).
II. Stadium proliferasi, dibagi dalam :
- Stadium proliferasi dini
- Stadium prolifersi lanjut.
Stadium proliferasi dini :
Endometrium tipis tebalnya ± 2 mm. Kelenjar-kelenjarnya lurus, epitelnya kubis rendah, intinya dibasal.
Stadium proliferasi lanjut :
Endometrium jadi lebih tebal, hal ini karena bertambahnya stroma akibat pemecahan sel-sel.
III. Stadium sekresi, dibagi dua :
- Stadium sekresi dini
- Stadium sekresi lanjut
Stadium sekresi dini :
Lebih tipis dari pada fase sebelumnya. Hal ini oleh karena kehilangan cairan, tebalnya ± 4-5 mm. Pada saat ini lapisan terbagi dalam beberapa bagian.
- Sratum basale :
Lapisan dalam yang berbatasan dengan lapisan otot, inaktif kecuali mitosis pada kelenjer.
- Stratum spongiosum :
Lapisan tengah berbentuk anyaman seperti spons, ini disebabkan kelenjer-kelenjer yang banyak, melebar dan berkelok-kelok dengan stroma yang sedikit diantaranya.
- Stratum compactum
Lapisan premukaan, saluran kelenjer yang sempit, lumennya berisi sekret, stroma yang berlebihan dan memperlihatkan oedem.
Stadium sekresi lanjut :
Tebalnya ± 5-6 mm. Adalah peningkatan dari fase sebelumnya, dimana endometrium sekarang sangat vaskuler, kelenjer sangat banyak berkelok-kelok, kaya dengan glycogen. Jadi sangat ideal untuk nutrisi dan perkembangan ovum. Sel stroma sitoplasmanya bertambah, pada kehamilan sel stroma ini akibat pengaruh progesteron menjadi sel decidua. Pembuluh darah tumbuh cepat hingga berkelok dan terdapat pada lapisan compacta.
IV. Lapisan premenstruil :
Ada infiltrasi sel-sel darah putih bisa PMN atau sel bular. Stroma mengalami disintegrasi, dengan hilangnya cairan dan sekret maka akan terjadi collaps dari kelenjer dan arteri. Pada saat ini terjadi vasokonstriksi (ischaemic phase), kemudian pembuluh darah itu berrelaksasi dan akhirnya pecah.
Masa dari hari pertama haid sampai hari pertama haid yang berikutnya disebut siklus. Siklus haid yang normal adalah ± 28 hari (antara 3 minggu dan 5 minggu). Hari pertama dari haid adalah hari pertama dari siklus yang baru. Lamanya haid ± 4-5 hari, hari pertama darah yang keluar sedikit, hari kedua biasanya paling banyak lalu berangsur kurang sehingga berhenti pada hari ke-4 atau ke-5.
Darah haid biasanya tidak membeku, kalau ada bekuan menandakan bahwa banyaknya darah haid berlebihan. Sewaktu haid kebanyakan wanita merasa kurang senang, ada yang merasa gelisah, sakit punggung dan lain-lain. Buah dada agak nyeri dan mungkin sedikit membengkak. Kadang-kadang ada pendarahan yang sedikit antara dua haid yang disebut, pendarahan intermenstruil. Ternyata bahwa perubahan-perubahan pada endometrium tak berdiri sendiri tapi dipengaruhi pula oleh kejadian-kejadian dalam ovrium.
Siklus ovarium
Telah dikatakan bahwa dalam ovarium terdapat banyak sel-sel telur muda yang dikelilingi oleh sel-sel gepeng dan bangunan ini disebut, follikel primordial.
Sebelum pubertas ovarium masih dalam keadaan istirahat, akan tetapi waktu tercapai pubertas maka karena pengaruh salah satu hormon dari lobus anterior hypophyse ialah hormon perangsang follikel (follical stimulating hormone, FSH), maka beberapa follikel primordial mulai tumbuh, walaupun biasanya hanya satu yang menjadi masak dan kemudian pecah sedangkan yang lainnya mati.
Pemasakan follikel primordial terjadi sebagai berikut :
Mula-mula sel-sel sekeliling ovum berlipat ganda, kemudian diantara sel-sel ini ti1mbul sebuah rongga yang berisi cairan ialah, liquor folliculi. Ovum sendiri terdesak ke pinggir dan terdapat di tengah tumpukan sel yang menonjol ke dalam rongga follikel. Tumpukan sel dengan sel telur didalamnya disebut, cumulus oophorus. Antara sel telur dan sel sekitarnya terdapat, zona pellucida. Sel-sel granulosa lainnya yang membatasi ruangan follikel disebut membrana glranulosa. Dengan tumbuhnya follikel jaringan ovarium sekitar follikel tersebut, terdesak keluar dan membentuk 2 lapisan ialah, theca interna yang banyak mengadung pembuluh darah dan theca externa yang terdiri dari jaringan ikat yang padat. Follikel yang padat ini disebut follikel de graaf. Follikel de graaf menghasilkan oestrogen dan rupanya tempat pembuatan hormon ini pada theca interna.
Sebelum pubertas, follikel de graaf hanya terdapat pada lapisan dalam dari cortex ovarium dan tetap tinggal dilapisan tersebut. Setelah pubertas juga terbentuk dilapisan luar dari cortex pada diameter 10-12 mm, follikel tersebut mendekati permukaan. Folliculi terbentuk terus maka tekanan di dalam folikel semakin tinggi, tetapi untuk terjadinya ovulasi bukan hanya tergantung pada takanan tersebut, melainkan juga
harus mengalami perubahan – perubahan nekrobiotik.
Pada permukaan ovarium sel – sel menjadi tipis hingga pada suatu waktu folikel akan pecah dan mengakibatkan keluarnya liguor folliculi dengan ovumnya dikelilingi oleh sel – sel cumulus oophorus. Folikel de Graaf disebut ovulasi. Sel – sel granulosa yang mengelilingi sel telur yang telah disebut, corona radiata.
Setelah ovulasi mengandung zat warna yang kuning yang disebut lutein. Dengan demikian maka sisa folikel berubah menjadi butir yang kuning yang di sebut corpus luteum. Corpus luteum mengeluarkan hormon yang di sebut progesteron di samping oestrogen.
§ Corpus Luteum Menstruationum
Mempunyai masa hidup kira-kira 8 hari, setelah ia berdegenerasi dan diganti dengan jaringan ikat yang sangat menyerupai stroma ovarium. Corpus luteum yang berdegenerasi disebut : “Corpus albicans” yang berwarna putih dengan terbentuknya corpus albicans maka pembentukan hormon progesteron danoestrogen mulai berkurang, malahan berhenti sama sekali. Masa setelah terjadinya ovulasi sampai terjadinya menstruasi disebut fase sekresi, fase luteal atau post ovulatoir.
§ Corpus Luteum Graviditatum
Setelah terjadinya ovulasi maka sel telur yang merupakan sel terbesar dari badan manusia dengan ukuran ± 0,2 mm. Kalau tidak terjadi penghamilan (fertilisasi) maka sel telur mati dalam beberapa jam. Kalau terjadi penghamilan maka terjadilah pertemuan dan persenyawaan dari sel telur dan sel mani dalam ampulla tubae. Sel telur yang telah dihamilkan itu berjalan ke cavum uteri dan sesampainya dalam cavum uteri menanamkan diri dalam endometrium (nidasi). Zygote mengeluarkan hormon-hormon hingga corpus luteum yang biasanya hidup ± 8 hari disebut corpus luteum gravidiae yang sampai bulan ke-IV dari kehamilan.
Hypophyse bagian depan menghasilkan 3 buah hormon :
FSH (Follikel Stimulating Hormone)
FSH dalam jumlah besar ditemikan pada urine wanita menopause. FSH mulai ditemukan pada gadis umur 11 tahunan jumlahnya terus bertambah sampai dewasa. Pembentukan FSH ini akan berkurang pada pembentukan atau pemberian estrogen dalam jumlah cukup, suatu keadaan yang didapat pula pada kehamilan (negative feed back)
LH (Luteinizing Hormone, ICSH-Insterstitial Cell Stimulating Hormone)
LH bekerja sama dengan FSH menyebabkan terjadi sekresi estrogen dari follikel de graaf. LH juga menyebabkan penimbunan substansi pendahuluan dari progesteron dalam sel granulosa. Bila estrogen dibentuk dalam jumlah cukup besar, sedangkan produksi LH malah bertambah hingga terjadi suatu ratio produksi FSH dan LH yang dapat merangsang terjadinya ovulasi.
Prolactine (Luteotropin = LTH)
Ditemukan pada wanita yang mengalami mentruasi, terbanyak pada urine wanita hamil pada masa lactasi dan post menopause. Dibentuk oleh sel Alpha (Acidophil) dari lobus anterior hypophyse. Fungsi hormon ini ialah untuk memulai dan mempertahankan produksi progesteron dari corpus luteum. Rupa-r upanya hypophase pun dirangsang dan diatur oleh pusat yang lebih tinggi ialah hypothalamus.
Fungsi hypothalamus : menghasilkan zat bersifat decapeptid dan disebut “releasing factors” yang merangsang hypophase untuk melepasakan gonadotropin.
Nampaknya hypothalamus juga mengeluarkan prolactin inhibitory hormone (PIH) yang mengerem produksi prolactin.
Saat ovulasi
Ovulasi ini terjadi ± 14 hari sebelum haid yang akan datang. Sebaiknya stadium proliferasi berbeda panjangnya. Maka pada wanita dengan siklus 28 hari ovulasi terjadi pada hari ke-14 dari siklus sedangkan pada wanita dengan siklus 35 hari ovulasi terjadi pada hari ke-21 dari siklus.
Yang dimaksud dengan remperatur basal ialah temperatur yang diukur pada pagi hari sebelum bangun, makan atau minum dan diambil rectal. Jadi pada saat ovulasi, terjadi kenaikan suhu, yang biasanya didahului oleh penurunan suhu. Mentruasi ovulatoir dan anovulatoir :
- Mentruasi yang ovulatoir adalah mentruasi yang didahului oleh ovulasi dan ini adalah ovulasi yang normal.
- Kadang-kadang terjadi mentruasi tanpa didahului oleh ovulasi, disebut mentruasi anovulatoir.
Akibatnya endometrium tetap dalam stadium proliferasi sampai terjadi haid. Tentu wanita dengan mentruasi anovulatoir tak dapat menjadi hamil. Mentruasi anovulatoir kadang-kadang terjadi pada masa laktasi, pada pubertas dan menjelang menopause.
Beberapa istilah tentang haid :
Ø Amenorrhoe : tidak datangnya haid. Biasanya amenorrhoe disebabkan oleh kehamilan tapi adakalanya faktor lain seperti penyakit (anemia, TBC), gangguan emosi (takut, susah), kelainan endokrin, dll.
Ø Menorrhagia : haid yang berlebihan banyaknya tapi menurut siklus. Dapat disebabkan oleh myoma uteri (tumor lapisan otot rahim) atau radang sekitar rahim.
Ø Metrorrhagia : pendarahan yang tidak teratur dan tidak menurut siklus. Terdapat pada karsinoma uteri, abortus incompletus dan endometritis.
Ø Dysmenorrhoe : nyeri waktu haid. Dapat disebabkan oleh radang sekitar rahim atau keadaan yang menghalangi pengaliran darah haid ke luar.
Hormon-hormon dari ovarium :
Ø Oestrogen
Hormon ini dipergunakan untuk mengatur haid, untuk mengobati menopause dan adakalnya untuk memulaikan persalinan misalnya kalau anak mati dalam kandungan. Oestrogen yang terpenting ialah oestron, oestriol, dan oestradiol. Oestrogen dijula dengan dimenformon, progynon, follikel hormon,dll
Ø Progesteron
Dibentuk oleh corpus luteum, setelah terjadi ovulasi. Progesteron dijual sebagai progestron, prolutan, dsb. Pengaruh hormon progesteron ini terutama terhadap alat-alat reproduksi seperti uterus dan mammae.
· Pengaruh terhadap endometrium
Endometrium mulai bersekresi, kelenjernya menjadi panjang dan berkelok-kelok seperti “cork screw” sehingga endometrium menjadi tabal dan oedemateus.
· Pengaruh terhadap dinding uterus
progesteron dapat mengurangi kontraktilitas dinding uterus dan pula dapat mengurangi pengaruh oxytocin
· Pengaruh terhadap mammae
Menyebabkan pertumbuhan dari acini dan lobuli gl, mammae seperti yang dijumpai pada fase post ovulatoir dan selama kehamilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar