Rabu, 08 Desember 2010

Askep Masa Post Partum

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Post Partum
            Masa dimana tubuh menyesuaikan baik fisik maupun psiko sosial terhadap proses melahirkan, dimulai segera setelah melahirkan sampai tubuh menyesuaikan secara sempurna dan kembali mendekati keadaan sebelum hamil kurang lebih 6 minggu.

B. Masa Post Partum

1.      Immediate Post Partum : dalam 24 jam pertama.
2.      Early Post Partum : periode minggu I
3.      Late Post Partum : periode 2-6 minggu
Dan terjadi perubahan secara bertahap, potensial terjadi dalam 24 jam pertama.

C. Perubahan Fisiologis pada Wanita Nifas

1.      Sistem Vaskuler
Pada persalinan pervaginam kehilangan darah 300-400 cc perubahan terdiri dari blood volume danhematokrit. Setelah melahirkan shunt akan menghilang dengan tiba-tiba, volume darah ibu akan bertambah, keadaan ini akan menimbulkan beban jantung. Untuk keadaan ini dapat diatasi dengan mekanisme kompensasi dengan timbulnya hemokonsentrasi sehingga volume darah kembali seperti sediakala. Umumnya hal ini terjadi pada hari ke-3 dan ke-5 post partum.
2.      Sistem Reproduksi
a)      Involusi uterus kembalinya kepada keadaan normal
·         Akhir Kala III, uterus berada di midline dan lebih kurang 2 cm di bawah umbilikalis, dimana fundus di sakral promomtoriun pada waktu ukuran uterus :
-          Umur kehamilan 16 minggu
-          Ukuran panjang 14 cm, lebar 12 cm, tebal 10 cm
·         Pada hari ke-6 post partum, fundus berada di pergelangan simphisis pubis dan umbilikus.
·         Uterus tidak teraba dengan palpasi sesudah hari ke-9 post partum.
·         Uterus dalam kehamilan full term lebih kurang 11 kali berat sebelum hamil :
-          Seminggu post partum 500 gram
-          2 minggu post partum 350 gram
-          6 minggu post partum 50-60 gram
b)      Lochia
Yaitu cairan yang dikeluarkan uterus melalui vagina dalam masa nifas sifatnya alkalis, jumlahnya lebih banyak dari pengeluaran darah dan lendir waktu menstruasi dan berbau anyir dan lochea di bagi dalam beberapa jenis :
1)      Hari 1-3 post partum lochea rubra sel darah sisa selaput ketuban, sisa desidua, sisa fernicsiosa, dan sisa Leukosit, trombosit merah terang/tua.
2)      Hari 3-4 post partum lochea serosa berwarna pink sampai kekuningan (sel darah tua, serum Leukosit dan sisa jaringan).
3)      Hari ke 10 post partum lochea alba berwarna kuning sampai putih (Leukosit, sel epitel, mukosa servik lochea alba sampai lebih kurang 2-6 minggu setelah melahirkan.
c)      Perubahan servik
1)      Edema tipis dan terbuka untuk beberapa hari setelah melahirkan.
2)      Setelah 12 jam post partum servik memendek mengeras dan pada akhir minggu pertama sudah pulih.
3)      Bentuk osteum uteri sedikit melebar/fish mouth.
d)     Vagina dan Perineum
1)      Dinding vagina yang lembut bertahap kembali pada keadaan sebelum hamil setelah 6 minggu.
2)      Rugas tampak kembali setelah 4 minggu
3)      Introitus vagina eritema dan edema pada daerah episiotomi atau laserasi.
4)      Kadang-kadang terlihat adanya hemoroid.
3.      Perubahan Sistem Perkemihan
Dinding kandung kemih memperlihatkan edema dan hiperemis kadang-kadang eaema menimbulkan obstruksi dari uretra sehingga terjadi retensi urine.
4.      Tanda-tanda Vital
-          Suhu badan
24 jam pertama postpartum suhu badan akan naik sedikit (37,5-38) sebagai akibat kerja keras waktu melahirkan kehilangan cairan dan kelelahan apabila keadaan normal suhu badan biasa.
-          Nadi
Biasanya denyut nadi ibu sehabis melahirkan akan lebih cepat.
-          Tekanan darah
Tekanan darah akan rendah setelah ibu melahirkan karena aranya perdarahan.
-          Pernafasan
Bila suhu dan nadi tidak normal pernafasan juga akan mengikuti kecuali ada gangguan khusus pada saluran pernafasan.
5.      Sistem Gastrointestinal
Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah melahirkan anak. Hal ini disebabkan karena pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong mengeluarkan cairan yang berlebihan pada waktu persalinan kurang makan, hemoroid, laserasi jalan lahir.

D. Perubahan Psikososial

            Banyak wanita dalam minggu pertama setelah melahirkan menunjukkan gejala depresi ringan sampai berat sebab beban kerja ibu bertambah di samping ibu harus memperhatikan dirinyajuga harus memperhatikan bayinya, apalagi ada ibu yang baru melahirkan.
Faktor lain yang menyebabkan ialah :
1.      Riwayat pekawinan yang abnormal.
2.      Riwayat obstetri yang abnormal.
3.      Riwayat kelahiran mati/cepat
4.      Riwayat penyakit lain
Ada beberapa hal yang menjadi psikologis, misalnya kesiapan seseorang untuk merubah peran menjadi seseorang ibu/bapak oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan psikologis ini perawat harus bersikap dan bertindak bijaksana, menghargai dan menghormati ibu sebagaimana adanya. Misalnya dengan memberi ucapan selamat yang dapat memberikan perasaan senang.

Kebutuhan kesehatan Ibu Nifas

1.      Pemulihan Kebutuhan Gizi
Gizi untuk wanita yang nifas terdiri dari :
a.       Kalori            : 2800 – 3000 kl
b.      Protein           : 58 gr
c.       Calcium         : 1,1
d.      Vitamin A     : 600 ui
e.       Vitamin B      : 1,1 mg
f.       Riboflavin     : 1,4 mg
g.      Niacin            : 15 mg
h.      Vitamin C      : 50 mg
2.      Kebersihan Diri dan Lingkungan
a.       Personal Hygiene
Mandi, ganti baju yang bersih, kebersihan mamae dan putting susu.
b.      Kebersihan lingkungan perlu di perhatikan tempat tidur yang bisa terjadi cross infeksi
3.      Perawatan Perineum
Perineum dibersihkan secara rutin pada umumnya ibu merasa takut untuk membersihkan sekitar jahitan dan ibu perlu diingatkan tentang warna dan bau lochea sehingga kelainan dapat dikaji sedini mungkin, selain itu juga lukaepisiotomi dapat mengalami infeksi karena hygiene yang kurang.
Perawatan perineum :
a.       Vulva hygiene selama 1 x 6 jam selama 24 jam pertama cairan desinfektan, kapas cebok steril, pemberian antiseptic lokal, pemasangan pembalut harus tepat/tidak menggeser sehingga menimbulkan iritasi.
b.      Setelah 24 jam di atas dilakukan1 x 24 jam sampai stadium lochea serasa berair.
c.       Selama lochea, vulva hygiene cukup 1 x sehari
d.      Senam hamil (yang dimulai jika klien sudah merasa kondisinya kuat) untuk meningkatkan vaskularisasi darah perineum.
4.      Perawatan Hemorrhoid
Hemorrhoid biasanya menyertai persalinan. Perawatan dengan memberikan compress dingin karena efektif mengurangi bengkak, maka diberikan compress es. Disamping itu dapat menggunakan air hangat dengan suhu 37-38 derajat celcius selama 20 menit.
5.      Eliminasi
a.       Miksi
Normalnya dapat BAK spontan tiap 3-4 jam. Ibu diusahakan mampu BAK sendiri bila tidak, dilakukan dengan : dirangsang dengan mengalirkan air kran di dekat klien, mengkompres air hangat di atas simpisis, sambil sith bath klien disuruh kencing. Bila tidak berhasil, maka dilakukan kateterisasi.
b.      Defekasi
Biasanya 2-3 hari post partum masih susah BAK maka sebaiknya diberikan laksan atau parafin (1-2 hari postpartum) dan minumair hangat. Bila tidak berhasil dilakukan huknah.
6.      Laktasi
Agar laktasi dapat lancar dan terhindar dari kesulitan-kesulitan dalam menyusui maka dilakukan perawatan buah dada.

7.      Test laboratorium
Terutama terhadap hematokrit untuk melihat konsentrasi darah dalam tubuh setelah tiga hari post partum.
8.      Istirahat
Seorang ibu cemas apakah ia mampu merawat anaknya atau tidak. Hal ini mengakibatkan susah tidur. Juga akan terjadi gangguan pola tidur karena beban kerja bertambah, ibu harus bangunt engah malam untuk menyusui atau mengganti popok yang sebelumnya tidak pernah dilakukan.
9.      Exercise
a.       Ambulasi dini
Merupakan kebijakan selekas mungkin membimbing parturien keluar/ turun dari tempat tidurnya dan membimbingnya secepat mungkin berjalan. Pada persalinan normal sebaiknya ambulasi dikerjakan setelah 8 jam.
b.      Senam nifas
Program senam di mulai dari yang sederhana sampai yang sulit. Di mulai dengan mengulang tiap 5 gerakan. Setiap hari harus ditingkatkan sampai 1 kali gerakan. Kalau sudah pulang, senam semakin meningkat, pekerjaan rumah yang agak ringan dikerjakan sampai minggu III, yang agak berat sampai minggu ke IV ke X.
10.  Pendekatan Psikososial
Selain melahirkan keadaan psikis mengalami stress, karena adanya kelelahan dan kecemasan. Kemungkinan kestabilan psikis tidak segera kembali setelah lahir. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuha piskologis petugas kesehatan yagn menunjukkan rasa simpati, mengakui menghargai, menghormati dan memperhatikan ibu yang dapat memberikan perasaan senang.
11.  Senggama
Bila perdarahan sudah berhenti dan episiotomi sudah sembuh, maka coitus bisa di lakukan (3-4 minggu post partum).
12.  Hospitalisasi
Parturent pada komplikasi dapat dirawat sampai 3 hari. Kontrol ulang biasanya dilakukan setelah 6 minggu post partum atau lebih sedikit lagi 3-4 minggu post partum yang perlu dikontrol dalam hal ini adalah : perut, buah dada, vagina dan kaki.
13.  Keluarga berencana
a.       Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu laktasi juga mengalami ovulasi, bahkan ada hamil sebelum haid, maka pada masa laktasi perlu memakai kontrasepsi.
b.      Pemakaian kontrasepsi sebaiknya di mulai 6 minggu pasca persalinan.
c.       Pilihan kontrasepsi yang dianjurkan menurut prioritas :
·         Tubektomi/vasektomi asal pasangan tersebut sudah mantap akan mengakhiri kesuburan.
·         Alat kontrasepsi dalam rahim untuk menjarangkan anak.
·         Kontrasepsi suntikan atau pil kontrasepsi yang mengandung progesteron untuk pasangan yang akan menjarangkan anak untuk waktu lebih 5 tahun.
·         Cara dengan “barrier” (kondom, disfragma, jelly, cream, suppositoria) dapat dipakai pada pasangan yang betul-betul sudah paham pemakaiannya.
14.  Rooming in plan
Yang dimaksud roomin in plan adalah rencana perawatan ibu dan bayi merupakan perawatan bersama. Artinya ibu di rawat bersama-sama dengan bayinya dalam satu kamar, jadi tempat tidur anak akan terdapat di samping tempat tidur ibu, sehingga ibu dapat melihat anaknya setiap saat yang ia kehendaki.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar