Askep Karsinoma
- A. Pengertian A. Pengertian
2. 2. Karsinoma atau kanker kolon ialah keganasan tumbuh lambat yang paling sering ditemukan daerah kolon terutama pada sekum, desendens bawah, dan kolon sigmoid. Kanker karsinoma kolon ialah keganasan atau lambat Tumbuh Yang Sering ditemukan kolon pagar Daerah terutama PADA sekum, desendens Bawah, dan kolon sigmoid. Prognosa optimistik; tanda dan gejala awal biasanya tidak ada. Prognosa optimistik; tanda dan gejala akhir biasanya regular tidak ADA. (Susan Martin Tucker, 1998). (Susan Martin Tucker, 1998).
3. 3. Kanker kolorektal adalah tumbuhnya sel-sel ganas dalam tubuh di dalam permukaan usus besar atau rektum. Kanker Kolorektal adalah tumbuhnya sel-sel usus Gana datang KESAWAN KESAWAN tubuh di permukaan rektum atau Besar. Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas biasa disebut adenoma yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat). Kanker usus Kebanyakan berawal Besar Dari pertumbuhan sel regular tidak Gana datang Yang Biasa disebut adenoma polip KESAWAN Yang stadion membentuk akhir (sel Yang Sangat Cepat Tumbuh). (www.republika.co.id). (Www.republika.co.id).
4. 4. Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang (stoma) yang dibentuk dari pengeluaran sebagian bentuk kolon (usus besar) ke dinding abdomen (perut), stoma ini dapat bersifat sementara atau permanen. Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang (stoma) Yang dibentuk Dari Pengeluaran sebagian Bentuk kolon (usus Besar) ke Dinding perut (Perut), stoma Suami & e dapat pajaknya atau permanen. (Brunner and Suddarth, 2001). (Brunner dan Suddarth, 2001).
Dari beberapa pengertian diatas penulis menyimpulkan kanker kolon adalah tumbunhya sel-sel ganas di permukaan dalam usus besar (kolon) atau rektum. Dari beberapa pengertian Diatas Penulis menyimpulkan Kanker kolon adalah sel-sel tumbunhya Gana datang di permukaan KESAWAN usus rektum Besar (kolon) atau.
Lokasi tersering timbulnya kanker kolon adalah di bagian sekum, asendens, dan kolon sigmoid, salah satu penatalaksanaannya adalah dengan membuat kolostomi untuk mengeluarkan produksi faeces. Lokasi tersering timbulnya Kanker kolon adalah sekum di Name of, asendens, sigmoid dan kolon, Satu Artikel Baru adalah salah penatalaksanaannya Membuat Produksi kolostomi untuk mengeluarkan tinja.
B. Patofisiologi B. Patofisiologi
Penyebab jelas kanker usus besar belum diketahui secara pasti, namun makanan merupakan faktor yang penting dalam kejadian kanker tersebut. Penyebab Kanker usus jelas Belum diketahui Secara Besar iuran pasti, namun merupakan faktor food Yang parts KESAWAN Kanker kejadian tersebut. Yaitu berkorelasi dengan faktor makanan yang mengandung kolesterol dan lemak hewan tinggi, kadar serat yang rendah, serta adanya interaksi antara bakteri di dalam usus besar dengan asam empedu dan makanan, selain itu dapat juga dipengaruhi oleh minuman yang beralkohol, khususnya bir. Artikel Baru Yaitu food berkorelasi faktor Yang mengandung kolesterol dan Lemak HEWAN Tinggi, Kadar serat rendah yang, Serta adanya Interaksi ANTARA bakteri di usus KESAWAN food Artikel Baru asam empedu dan Besar, selain dapat ITU Juga dipengaruhi minuman beralkohol Yang Dibuat, khususnya bir.
Kanker kolon dan rektum terutama berjenis histopatologis (95%) adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel dalam usus = endotel). Kanker kolon dan rektum terutama berjenis histopatologis (95%) Adenokarsinoma (muncul Dari lapisan epitel usus KESAWAN = endotel). Munculnya tumor biasanya dimulai sebagai polip jinak, yang kemudian dapat menjadi ganas dan menyusup, serta merusak; jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitarnya. Munculnya tumor biasanya dimulai sebagai polip jinak, Yang kemudian dapat menjadi Gana datang dan menyusup, merusak Serta; meluas dan Jaringan normal KESAWAN Sekitarnya ke ring. Tumor dapat berupa masa polipoid, besar, tumbuh ke dalam lumen, dan dengan cepat meluas ke sekitar usus sebagai striktura annular (mirip cincin). Tumor dapat Berupa Masa polipoid, Besar, Tumbuh lumen KESAWAN ke, dan Artikel Baru Cepat meluas ke sekitar usus sebagai striktura melingkar (mirip cincin). Lesi annular lebih sering terjadi pada bagi rektosigmoid, sedangkan lesi polipoid yang datar lebih sering terjadi pada sekum dan kolon asendens. Lesi Sering terjadi lebih annular PADA BAGI rektosigmoid, sedangkan lesi polipoid Yang Sering terjadi lebih Datar PADA asendens sekum dan kolon.
Tumor dapat menyebar melalui : Tumor dapat menyebar Canada:
1. 1. Infiltrasi langsung ke struktur yang berdekatan, seperti ke dalam kandung kemih (vesika urinaria). Infiltrasi Langsung ke ring Yang berdekatan, kandung kemih KESAWAN Pembongkaran ke (vesika urinaria).
2. 2. Penyebaran lewat pembuluh limfe limfogen ke kelenjar limfe perikolon dan mesokolon. Penyebaran Lewat limfogen pembuluh limfe ke kelenjar perikolon mesokolon dan limfe.
3. 3. Melalui aliran darah, hematogen biasanya ke hati karena kolon mengalirkan darah balik ke sistem portal. Canada Aliran Darah, hematogen biasanya ke hati KARENA kolon mengalirkan Darah timbal balik ke sistem portal.
Gejala klinis kanker usus besar yang paling sering adalah perubahan pola defekas adanya perdarahan per anus, nyeri, anemia, anoreksia dan penurunan berat badan tanda dan gejala penyakit ini bervariasi sesuai dengan letak kanker, dan sering menjadi kanker yang mengenai bagian kanan dan kiri usus besar . Gejala klinis Kanker usus Besar Yang Sering pagar adalah perubahan POLA defekas adanya perdarahan per anus, Nyeri, anemia, anoreksia dan penurunan vehicles badan tanda dan gejala penyakit Suami bervariasi sesuai letak Artikel Baru Kanker, dan Kanker Yang Sering menjadi mengenai Name of Kanan dan Kiri, usus Besar.
Stadium pada pasien kanker kolon menurut Syamsu Hidyat (1197) diantaranya: Stadion PADA Pasien Kanker kolon menurut Syamsu Herman Hidayat (1197) diantaranya:
1. 1. Stadium I bila keberadaan sel-sel kanker masih sebatas pada lapisan dinding usus besar (lapisan mukosa). Stadion Aku Bila keberadaan sel-sel Kanker Masih sebatas PADA lapisan Dinding Besar usus (lapisan mukosa).
2. 2. Stadium II terjadi saat sel-sel kanker sudah masuk ke jaringan otot di bawah lapisan mukosa. Stadion II terjadi Saat sel-sel Kanker Sudah Masuk ke Jaringan muscle di Bawah lapisan mukosa.
3. 3. Pada stadium III sel kanker sudah menyebur ke sebagian kelenjar limfe yang banyak terdapat di sekitar usus. PADA stadium III Kanker Sudah menyebur ke sebagian sel kelenjar limfe Yang BANYAK terdapat di sekitar usus.
4. 4. Stadium IV terjadi saat sel-sel kanker sudah menyerang seluruh kelenjar limfe atau bahkan ke organ-organ lain. Stadium IV terjadi Saat sel-sel Kanker Sudah menyerang kelenjar limfe atau bahkan berbaring ke seluruh organ-organ.
Klasifikasi Klasifikasi
Klasifikai kanker kolon dapat ditentukan dengan sistem TNM (T = tumor, N = kelenjar getah bening regional, M =jarak metastese). Klasifikai Kanker kolon dapat ditentukan Artikel Baru sistem TNM (T = tumor, N = kelenjar getah bening regional, M = jarak metastese).
T Tumor primer T Tumor primer
TO Tidak ada tumor ATAS regular tidak ADA tumor
TI Invasi hingga mukosa atau sub mukosa Invasi TI hingga mukosa atau sub mukosa
T2 Invasi ke dinding otot T2 Invasi ke Dinding muscle
T3 Tumor menembus dinding otot T3 Tumor menembus Dinding muscle
N Kelenjar limfa N Kelenjar limfa
N0 tidak ada metastase N0 regular tidak ADA metastase
N1 Metastasis ke kelenjar regional unilateral N1 Metastasis ke kelenjar regional sepihak
N2 Metastasis ke kelenjar regional bilateral N2 Metastasis ke kelenjar regional bilateral
N3 Metastasis multipel ekstensif ke kelenjar regional N3 Metastasis multipel ekstensif ke kelenjar regional
M Metastasis jauh M Metastasis JAUH
MO Tidak ada metastasis jauh MO ADA regular tidak metastasis JAUH
MI Ada metastasis jauh MI Ada metastasis JAUH
Komplikasi pada pasien dengan kanker kolon yaitu: Komplikasi PADA Pasien Kanker kolon Artikel Baru yaitu:
1. 1. Pertumbuhan tumor dapat menyebabkan obstruksi usus parsial atau lengkap. Pertumbuhan tumor dapat menyebabkan obstruksi parsial atau usus Lengkap.
2. 2. Metastase ke organ sekitar, melalui hematogen, limfogen dan penyebaran langsung. Metastase ke organ sekitar, hematogen Canada, limfogen dan Penyebaran Langsung.
3. 3. Pertumbuhan dan ulserasi dapat juga menyerang pembuluh darah sekitar kolon yang menyebabkan hemorragi. Pertumbuhan dan ulserasi dapat menyerang Darah kolon Juga sekitar pembuluh Yang menyebabkan hemorragi.
4. 4. Perforasi usus dapat terjadi dan mengakibatkan pembentukan abses. Dapat terjadi perforasi usus dan mengakibatkan pembentukan abses.
5. 5. Peritonitis dan atau sepsis dapat menimbulkan syok. Peritonitis dan sepsis atau dapat menimbulkan syok.
Pencegahan Kanker Kolon. Pencegahan Kanker Kolon.
1. 1. Konsumsi makanan berserat. Konsumsi food berserat. Untuk memperlancar buang air besar dan menurunkan derajat keasaman, kosentrasi asam lemak, asam empedu, dan besi dalam usus besar. Untuk memperlancar Buang Besar udara dan menurunkan derajat keasaman, kosentrasi asam Lemak, asam empedu, dan usus KESAWAN Besar besi.
2. 2. Asam lemak omega-3, yang terdapat dalam ikan tertentu. Asam Lemak omega-3, Yang tertentu KESAWAN terdapat ikan.
3. 3. Kosentrasi kalium, vitamin A, C, D, dan E dan betakarotin. Kosentrasi kalium, vitamin A, C, D, dan E dan betakarotin.
4. 4. Susu yang mengandung lactobacillus acidophilus. Susu Yang mengandung lactobacillus acidophilus.
5. 5. Berolahraga dan banyak bergerak sehingga semakin mudah dan teratur untuk buang air besar. Berolahraga dan BANYAK Bergerak sehingga semakin Mudah dan teratur untuk Buang Besar udara.
6. 6. Hidup rileks dan kurangi stress. Hidup rileks dan kurangi stres.
C. Penatalaksanaan (Medis, Keperawatan, Diet) C. Penatalaksanaan (Medis, Keperawatan, Diet)
Penatalaksanaan Medis Penatalaksanaan Medis
1. 1. Pengobatan. Pengobatan.
Bila sudah pasti ditemukan karsinoma kolorektal, maka kemungkinan pengobatannya adalah: Bila Sudah iuran pasti ditemukan karsinoma Kolorektal, Maka kemungkinan pengobatannya adalah:
a. a. Pembedahan Reseksi. Pembedahan Reseksi.
Satu-satunya pengobatan definitif adalah pembedahan reseksi dan biasanya diambil sebanyak mungkin dari kolon, batas minimal adalah 5 cm di sebelah distal dan proksimal dari tempat kanker. Satu-satunya adalah pengobatan definitif pembedahan reseksi kolon dan biasanya diambil sebanyak mungkin Dari, Batas adalah 5 cm minimal di Kanker dan Sebelah distal Dari Tempat proksimal. Untuk kanker di sekum dan kolon asendens biasanya dilakukan hemikolektomi kanan dan dibuat anastomosis ileo-transversal. Untuk Kanker di sekum dan kolon asendens biasanya dilakukan hemikolektomi Kanan dan anastomosis Dibuat ileo-transversal. Untuk kanker di kolon transversal dan di pleksura lienalis, dilakukan kolektomi subtotal dan dibuat anastomosis ileosigmoidektomi. Untuk Kanker di kolon dan transversal di pleksura lienalis, dan dilakukan kolektomi Dibuat subtotal anastomosis ileosigmoidektomi. Pada kanker di kolon desendens dan sigmoid dilakukan hemikolektomi kiri dan dibuat anastomosis kolorektal transversal. PADA Kanker di kolon sigmoid desendens dan dilakukan hemikolektomi Kiri dan transversal Dibuat anastomosis Kolorektal. Untuk kanker di rektosigmoid dan rektum atas dilakukan rektosigmoidektomi dan dibuat anastomosis. Untuk Kanker di rektum dan tetap Permanent rektosigmoid dilakukan dan anastomosis Dibuat rektosigmoidektomi. Desenden kolorektal. Desenden Kolorektal. Pada kanker di rektum bawah dilakukan proktokolektomi dan dibuat anastomosis kolorektal. PADA Kanker rektum di Bawah dilakukan dan proktokolektomi anastomosis Dibuat Kolorektal.
b. b. Kolostomi Kolostomi
Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang (stoma) yang dibentuk dari pengeluaran sebagian bentuk kolon (usus besar) ke dinding abdomen (perut), stoma ini dapat bersifat sementara atau permanen. Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang (stoma) Yang dibentuk Dari Pengeluaran sebagian Bentuk kolon (usus Besar) ke Dinding perut (Perut), stoma Suami & e dapat pajaknya atau permanen.
Tujuan Pembuatan Kolostomi adalah. Composition Komposisi adalah Pembuatan Kolostomi.
Untuk tindakan dekompresi usus pada kasus sumbatan / obstruksi usus. Untuk tindakan dekompresi usus PADA KASUS sumbatan / obstruksi usus. Sebagai anus setelah tindakan operasi yang membuang rektum karena adanya tumor atau penyakit lain. Sebagai anus Penghasilan kena pajak Yang Aktiva lain tindakan membuang rektum KARENA adanya tumor atau penyakit lain. Untuk membuang isi usus besar sebelum dilakukan tindakan operasi berikutnya untuk penyambungan kembali usus (sebagai stoma sementara). Untuk membuang at isi usus Besar Aktiva lain dilakukan tindakan berikutnya untuk penyambungan Dilaporkan usus (sebagai stoma & e).
Jenis-Jenis Kolostomi. Tension-Tension Kolostomi.
1. 1. Jenis kolostomi berdasarkan sifatnya: Kolostomi berdasarkan jenis dan sifatnya:
a. a. Sementara Saccharin
Indikasi untuk kolostomi sementara : Indikasi untuk kolostomi & e:
1). 1). Hirschprung disease Penyakit Hirschprung
2). 2). Luka tusuk atau luka tembak Luka tusuk atau luka Tembak
3). 3). Atresia ani letak tinggi Atresia ani letak Tinggi
4). 4). Untuk mempertahankan kelangsungan anastomosis distal usus setelah tindakan operasi (mengistirahatkan usus). Untuk mempertahankan kelangsungan anastomosis usus distal Penghasilan kena pajak tindakan Aktiva lain (mengistirahatkan usus).
5). 5). Untuk memperbaiki fungsi usus dan kondisi umum sebelum dilakukan tindakan operasi anastomosis. Untuk memperbaiki fungsi usus dan kondisi Umum at anastomosis dilakukan tindakan Operasi.
b. b. Permanen Permanen
Indikasi untuk kolostomi permanen : Indikasi untuk kolostomi permanen:
Penyakit tumor ganas pada kolon yang tidak memungkinkan tindakan operasi reseksi-anastomosis usus. Penyakit tumor kolon PADA Gana datang Yang regular tidak memungkinkan tindakan reseksi Aktiva lain-anastomosis usus.
2. 2. Jenis kolostomi berdasarkan letaknya : Tension kolostomi berdasarkan letaknya:
3. 3. Jenis kolostomi berdasarkan tekhnik pembuatan : Jenis dan tekhnik pembuatan kolostomi berdasarkan:
a. a. Single Barreled Colostomy Berlaras tunggal Kolostomi
b. b. Double Barreled Colostomy Berlaras ganda Kolostomi
c. c. Loop Colostomy Loop Kolostomi
Perawatan Pasca Operasi Kolostomi Perawatan Pasca Operasi Kolostomi
1. 1. Keseimbangan cairan dan elektrolit. Keseimbangan cairan dan Elektrolit.
Asenden colostomy atau colostomy yang diikuti dengan reseksi mungkin faecesnya cair diperlukan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. Asenden kolostomi kolostomi atau Yang diikuti Artikel Baru reseksi mungkin faecesnya CAIR diperlukan menjaga keseimbangan cairan dan Elektrolit.
2. 2. Perawatan kulit. Perawatan kulit.
Jika ada iritasi kulit harus dikaji secara tepat guna sehingga tindakan yang diambil tepat. Jika ADA iritasi kulit Harus dikaji Secara tepat guna sehingga tindakan Yang tepat diambil.
Prinsip pencegahan kulit sekitar stoma : Prinsip pencegahan kulit sekitar stoma:
a. a. Pencegahan primer bertujuan untuk proteksi : Bersihkan dengan perlahan- lahan, gunakan skin barier, ganti segera kantong bila terjadi kebocoran / rembes atau penuh. Pencegahan primer proteksi bertujuan untuk: Artikel Baru Bersihkan perlahan-Lahan, gunakan barier kulit, ganti Segera Kantong Bila terjadi kebocoran / rembes Penuh atau.
b. b. Pencegahan sekunder / penanganan kulit yang sudah terjadi kerusakan. Pencegahan sekunder / penanganan kulit Yang Sudah terjadi kerusakan. Kulit dengan eritema : ganti kantong kolostomi setiap 24 jam, bersihkan ku1it dengan air hangat pakai kapas dan keringkan, gunakan kantong kolostomi yang tidak menimbulkan alergi ku1it yang erosi, sama dengan eritema tetapi setelah dibersihkan olesi daerah erosi dengan zalf misalnya zinksalf. Kulit eritema Artikel Baru: ganti Kantong kolostomi terkait masih berlangsung 24 jam, ku1it Artikel Baru Hangat udara bersihkan pakai Kapas dan keringkan, gunakan regular tidak menimbulkan alergi Kantong kolostomi Yang ku1it Yang erosi, sama Artikel Baru eritema tetapi Penghasilan kena pajak dibersihkan erosi Daerah olesi Artikel Baru zalf zinksalf misalnya.
3. 3. Diet. Diet.
Dianjurkan mengkonsurnsi diet yang seimbang terutama dengan stoma permanen. Diet Yang Dianjurkan mengkonsurnsi terutama Artikel Baru stoma permanen seimbang. Diet yang dikonsurnsi sifatnya individual asal tidak menyebabkan diare, konstipasi dan menimbu1kan gas. Diet Yang dikonsurnsi sifatnya individu regular tidak menyebabkan diare asal, dan gas menimbu1kan Konstipasi.
4. 4. Irigasi kolostomi bertujuan untuk: Irigasi kolostomi bertujuan untuk:
a. a. Mengeluarkan faeses, gas dan lendir/mukus yang memenuhi kolon. Mengeluarkan faeses, gas dan lendir / mukus Yang memenuhi kolon.
b. b. Membersihkan saluran pencernaan bagian bawah. Membersihkan saluran pencernaan Name of Bawah.
c. c. Menetapkan suatu pengeluaran sehingga dapat melakukan aktivitas normal. Menetapkan suatu Pengeluaran sehingga dapat melakukan aktivitas normal.
5. 5. Membantu pasien stoma. Membantu Pasien stoma.
a. a. Pertemuan grup Pertemuan grup
b. b. Penyuluhan untuk pasien dan keluarga serta, support mental Penyuluhan untuk Pasien dan Keluarga Serta, dukungan mental
c. c. Radioterapi Radioterapi
Setelah dilakukan tindakan pembedahan perlu dipertimbangkan untuk melakukan radiasi dengan dosis adekuat. Penghasilan kena pajak dilakukan tindakan pembedahan perlu dipertimbangkan untuk melakukan radiasi dosis adekuat Artikel Baru. Memberikan radiasi isoniasi pada neoplasma. Memberikan radiasi isoniasi PADA Neoplasma. Karena pengaruh radiasi yang mematikan lebih besar pada sel-sel kanker yang sedang proliferasi, dan berdiferensiasi buruk, dibandingkan terhadap sel -sel normal yang berada di dekatnya, maka jaringan normal mungkin mengalami cidera da1am derajat yang dapat ditoleransi dan dapat diperbaiki, sedangkan sel-sel kanker dapat dimatikan, selanjutnya dilakukan kemoterapi. KARENA pengaruh radiasi mematikan Yang lebih Besar Kanker sel-sel PADA Yang sedang proliferasi, dan berdiferensiasi Buruk, terhadap Yang dibandingkan sel-sel normal berada di dekatnya, Maka Jaringan mungkin derajat normal mengalami cidera da1am Yang dapat ditoleransi dan dapat diperbaiki, sedangkan sel-sel Kanker dapat dimatikan, selanjutnya dilakukan kemoterapi.
d. d. Kemoterapi Kemoterapi
Kemoterapi yang diberikan ialah 5-flurourasil (5-FU). Kemoterapi diberikan ialah Yang 5-flurourasil (5-FU). Belakangan ini sering dikombinasi dengan leukovorin yang dapat meningkatkan efektifitas terapi. Belakangan Suami Sering dikombinasi leukovorin Artikel Baru Yang dapat meningkatkan efektifitas Terapi. Bahkan ada yang memberikan 3 macam kombinasi yaitu: 5-FU, levamisol, dan leuvocorin. Bahkan ADA Yang memberikan 3 macam yaitu Kombinasi: 5-FU, levamisol, leuvocorin dan. Dari hasil penelitian, setelah dilakukan pembedahan sebaiknya dilakukan radiasi dan kemoterapi. PENELITIAN Dari Hasil, Penghasilan kena pajak dilakukan pembedahan sebaiknya dilakukan radiasi dan kemoterapi.
Penatalaksanaan Keperawatan Penatalaksanaan Keperawatan
1. 1. Dukungan adaptasi dan kemandirian. Dukungan kemandirian dan adaptasi.
2. 2. Meningkatkan kenyamanan. Meningkatkan kenyamanan.
3. 3. Mempertahankan fungsi fisiologis optimal. Mempertahankan fungsi fisiologis optimal.
4. 4. Mencegah komplikasi. Mencegah komplikasi.
5. 5. Memberikan informasi tentang proses/ kondisi penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan. Memberikan proses Tentang Informasi / penyakit, kondisi prognosis, dan kebutuhan pengobatan.
Penatalaksanaan Diet Penatalaksanaan Diet
1. 1. Cukup mengkonsumsi serat, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Cukup mengkonsumsi serat, sayur-sayuran Pembongkaran dan buah-buah-buahan. Serat dapat melancarkan pencemaan dan buang air besar sehingga berfungsi menghilangkan kotoran dan zat yang tidak berguna di usus, karena kotoran yang terlalu lama mengendap di usus akan menjadi racun yang memicu sel kanker. Serat dapat melancarkan pencemaan dan Buang udara Besar koreksi medan sehingga berfungsi menghilangkan zat dan Yang regular tidak berguna di usus, KARENA koreksi medan Yang Terlalu lama mengendap di usus akan menjadi Racun Yang memicu Kanker sel.
2. 2. Kacang-kacangan ( Kacang-kacangan (
3. 3. Menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi terutama yang terdapat pada daging hewan. Menghindari food Yang mengandung Lemak jenuh dan kolesterol Tinggi terutama terdapat PADA HEWAN Yang Daging.
4. 4. Menghindari makanan yang diawetkan dan pewarna sintetik, karena hal tersebut dapat memicu sel karsinogen / sel kanker. Menghindari food Yang diawetkan dan Pewarna sintetik, KARENA hal tersebut dapat memicu sel karsinogen / Kanker sel.
5. 5. Menghindari minuman beralkohol dan rokok yang berlebihan. Menghindari minuman beralkohol Rokok dan Yang berlebihan.
6. 6. Melaksanakan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur. Melaksanakan aktivitas Fisik Olahraga teratur atau Secara.
Prognosis pasien yang terkena kanker kolon lebih baik bila lesi masih terbatas pada mukosa dan submukosa pada saat operasi; dan jauh lebih buruk bila telah terjadi penyebaran di luar usus (metastasis) ke kelenjar limfe, hepar. Prognosis Pasien Yang terkena Kanker kolon lebih Baik Bila lesi Masih Terbatas PADA mukosa dan submukosa PADA Saat Aktiva lain; dan JAUH lebih Buruk Penyebaran Bila telah terjadi di Luar hepar usus (metastasis) ke kelenjar limfe,. paru, dan organ-organ lain. paru, dan organ-organ lain.
D. Pengkajian D. Pengkajian
Pengkajian pada pasien dengan kanker kolon menurut Marilynn E. Doenges (1999) diperoleh data sebagai berikut sbb: Pengkajian PADA Pasien Artikel Baru Kanker kolon menurut Marilynn E. Doenges (1999) diperoleh data sebagai berikut sbb:
Aktivitas/istirahat Aktivitas / istirahat
Pasien dengan kanker kolorektal biasanya merasakan tidak nyaman pada abdomen dengan keluhan nyeri, perasaan penuh, sehingga perlu dilakukan pengkajian terhadap pola istirahat dan tidur. Artikel Baru Kanker Kolorektal Pasien biasanya merasakan regular tidak Nyaman PADA perut Artikel Baru keluhan Nyeri, sehingga perlu Penuh perasaan, dilakukan pengkajian terhadap POLA Tidur dan istirahat.
Sirkulasi Sirkulasi
Gejala: Palpitasi, nyeri dada pada pergerakan kerja. Gejala: Palpitasi, Nyeri dada PADA pergerakan kerja jangka pendek. Kebiasaan: perubahan pada tekanan darah. Kebiasaan: PADA Darah tekanan perubahan. Integritas ego Integritas ego
Faktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi stress ( misalnya merokok, minum alkohol, menunda mencari pengobatan, keyakinan religius/ spiritual) Faktor stres (keuangan, pekerjaan, Peran perubahan) dan cara mengatasi stres (misalnya merokok, minum alkohol, menunda Mencari pengobatan, agama keyakinan / spiritual)
Masalah tentang perubahan dalam penampilan misalnya, alopesia, lesi, cacat, pembedahan. Masalah Tentang perubahan KESAWAN misalnya penampilan, alopesia, lesi, Cacat, pembedahan.
Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu, tidak merasakan, rasa bersalah, kehilangan. Menyangkal diagnosis, perasaan regular tidak Berdaya, Putus asa, Mampu regular tidak, merasakan regular tidak, rasa bersalah, kehilangan.
Tanda : Kontrol, depresi. Tanda: Kontrol, depresi.
Menyangkal, menarik diri, marah. Menyangkal, Menarik Diri, Marah.
Eliminasi Automotive
Adanya perubahan fungsi kolon akan mempengaruhi perubahan pada defekasi pasien, konstipasi dan diare terjadi bergantian. Adanya perubahan fungsi kolon akan mempengaruhi perubahan PADA defekasi Pasien, Konstipasi dan diare terjadi bergantian. Bagaimana kebiasaan di rumah yaitu: frekuensi, komposisi, jumlah, warna, dan cara pengeluarannya, apakah dengan bantuan alat atau tidak adakah keluhan yang menyertainya. Bagaimana kebiasaan di rumah yaitu: Frekuensi, komposisi, Aset, warna, dan cara pengeluarannya, Artikel Baru bantuan alat atau apakah keluhan regular tidak menyertainya Adakah yang. Apakah kebiasaan di rumah sakit sama dengan di rumah. Apakah kebiasaan di rumah sakit sama Artikel Baru di rumah.
Pada pasien dengan kanker kolerektal dapat dilakukan pemeriksaan fisik dengan observasi adanya distensi abdomen, PADA Pasien Kanker Artikel Baru kolerektal dapat dilakukan pemeriksaan Fisik Artikel Baru observasi adanya distensi perut,
Makanan/cairan Makanan / cairan
Gejala: kebiasaan makan pasien di rumah dalam sehari, seberapa banyak dan komposisi setiap kali makan adakah pantangan terhadap suatu makanan, ada keluhan anoreksia, mual, perasaan penuh (begah), muntah, nyeri ulu hati sehingga menyebabkan berat badan menurun. Gejala: kebiasaan makan sehari KESAWAN Pasien di rumah, seberapa BANYAK dan komposisi terkait masih berlangsung kali makan Adakah pantangan terhadap suatu food, ADA keluhan anoreksia, mual, Penuh perasaan (begah), muntah, Nyeri ulu hati sehingga menyebabkan vehicles badan menurun.
Tanda: Perubahan pada kelembaban/turgor kulit; edema Tanda: Perubahan PADA kelembaban / turgor kulit; edema
Neurosensori Neurosensori
Gejala: Pusing; sinkope, karena pasien kurang beraktivitas, banyak tidur sehingga sirkulasi darah ke otak tidak lancar. Gejala: Pusing, sinkope, beraktivitas Pasien Kurang KARENA, BANYAK Tidur sehingga sirkulasi Darah ke Otak regular tidak lancar.
Nyeri/kenyamanan Nyeri / kenyamanan
Gejala: Tidak ada nyeri, atau derajat bervariasi misalnya ketidaknyamanan ringan sampai nyeri berat (dihubungkan dengan proses penyakit) Gejala: Nyeri regular tidak ADA, derajat bervariasi misalnya atau ketidaknyamanan Ringan Sampai Nyeri vehicles (dihubungkan Artikel Baru proses penyakit)
Pernapasan Pernapasan
Gejala: Merokok (tembakau, mariyuana, hidup dengan seorang perokok). Gejala: Merokok (Tembakau, mariyuana, Hidup Artikel Baru seorang perokok).
Pemajanan asbes Pemajanan asbes
Keamanan Keamanan
Gejala: Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen. Gejala: Pemajanan PADA kimia toksik, karsinogen. Pemajanan matahari lama/berlehihan. Matahari Pemajanan lama / berlehihan.
Tanda: Demam. Tanda: Demam.
Ruam ku1it, ulserasi Ruam ku1it, ulserasi
Seksualitas Seksualitas
Gejala: Masalah seksual misalnya dampak pada hubungan peruhahan pada tingkat kepuasan. Gejala: Masalah seksual misalnya dampak PADA sales peruhahan PADA tingkat kepuasan. Multigravida lebih besar dari usia 30 tahun Multigravida lebih Besar Dari Usia 30 years
Multigravida, pasangan seks multipel, aktivitas seksual dini, herpes genital. Multigravida, Pasangan seks multipel, aktivitas seksual Dini, herpes genital.
Interaksi sosial Interaksi sosial
Gejala: Ketidakadekuatan/kelemahan sistem pendukung Gejala: Ketidakadekuatan / kelemahan sistem pendukung
Riwayat perkawinan (berkenaan dengan kepuasan di rumah, dukungan, atau bantuan) Riwayat perkawinan (berkenaan Artikel Baru kepuasan di rumah, dukungan, bantuan atau)
Masalah tentang fungsi/ tanggungjawab peran penyuluhan/pembelajaran Tentang Masalah fungsi / tanggungjawab Peran penyuluhan / pembelajaran
Gejala: Riwayat kanker pada keluarga misalnya ibu atau bibi dengan kanker payudara Gejala: Riwayat Kanker PADA Keluarga misalnya ibu atau Artikel Baru Kanker payudara Bibi
Sisi primer: penyakit primer, tangga ditemukan didiagnosis Sisi primer: primer penyakit, Tangga didiagnosis ditemukan
Penyakit metastatik: sisi tambahan yang terlibat; bila tidak ada, riwayat alamiah dari primer akan memberikan informasi penting untuk mencari metastatik. Penyakit metastatik: Sisi Transaksi Yang terlibat; Bila ADA regular tidak, Alamiah Dari primer akan memberikan Riwayat Informasi parts untuk Mencari metastatik.
Riwayat pengobatan: pengobatan sebelumnya untuk tempat kanker dan pengobatan yang diberikan. Riwayat pengobatan: pengobatan Tempat sebelumnya untuk Kanker dan diberikan pengobatan yang.
Pemeriksaan Penunjang. Pemeriksaan penunjang.
1. 1. Endoskopi. Endoskopi. Pemeriksaan endoskopi perlu dikerjakan, baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi. Pemeriksaan endoskopi perlu dikerjakan, Baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi. Gambaran yang khas karsinoma atau ulkus akan dapat dilihat dengan jelas pada endoskopi, dan untuk menegakkan diagnosis perlu dilakukan biopsi. Gambaran Yang Khas karsinoma atau ulkus akan dapat dilihat Artikel Baru jelas PADA endoskopi, untuk dan biopsi menegakkan diagnosis perlu dilakukan.
2. 2. Radiologi. Radiologi. Pemeriksaan radiologi yang dapat dikerjakan antara lain adalah : foto dada dan foto kolon (barium enema). Pemeriksaan radiologi Yang dapat dikerjakan ANTARA adalah lain: foto dada dan foto kolon (barium enema). Pemeriksaan foto dada berguna selain untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker pada paru juga bisa digunakan untuk persiapan tindakan pembedahan. Pemeriksaan foto dada berguna selain untuk Melihat ADA PADA tidaknya metastasis Kanker paru Juga Bisa Persiapan perlengkapan untuk tindakan pembedahan. Pada foto kolon dapat dapat terlihat suatu filling defect pada suatu tempat atau suatu striktura. PADA foto kolon dapat dapat terlihat suatu mengisi cacat PADA suatu Tempat striktura atau suatu.
3. 3. Ultrasonografi (USG). Ultrasonografi (USG). Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi ada tidaknya metastasis kanker kelenjar getah bening di abdomen dan di hati. Pemeriksaan Suami berguna untuk mendeteksi ADA tidaknya metastasis Kanker kelenjar getah bening di perut dan di hati.
4. 4. Histopatologi/ Selain melakukan endoskopi sebaiknya dilakukan biopsi di beberapa tempat untuk pemeriksaan histopatologis guna menegakkan diagnosis. Histopatologi / Selain melakukan endoskopi sebaiknya dilakukan biopsi di beberapa Tempat pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis histopatologis guna. Gambaran histopatologi karsinoma kolorektal ialah adenokarsinoma, dan perlu ditentukan differensiasi sel. Gambaran histopatologi karsinoma ialah Adenokarsinoma Kolorektal, perlu ditentukan dan differensiasi sel.
5. 5. Laboratorium. Laboratorium. Tidak ada petanda yang khas untuk karsinoma kolorektal, walaupun demikian setiap pasien yang mengalami perdarahan perlu diperiksa Hb. ADA regular tidak petanda Yang Khas untuk Kolorektal karsinoma, Pasien terkait masih berlangsung walaupun demikian Yang mengalami perdarahan perlu diperiksa Hb. Tumor marker (petanda tumor) yang biasa dipakai adalah CEA. Tumor marker (petanda tumor) Yang Biasa dipakai adalah CEA. Kadar CEA lebih dari 5 mg/ ml biasanya ditemukan karsinoma kolorektal yang sudah lanjut. Kadar CEA lebih Dari 5 mg / ml biasanya ditemukan karsinoma Yang Sudah Lanjut Kolorektal. Berdasarkan penelitian, CEA tidak bisa digunakan untuk mendeteksi secara dini karsinoma kolorektal, sebab ditemukan titer lebih dari 5 mg/ml hanya pada sepertiga kasus stadium III. Berdasarkan PENELITIAN, CEA regular tidak Bisa perlengkapan untuk mendeteksi Secara Dini karsinoma Kolorektal, sebab ditemukan titer lebih Dari 5 mg / ml Hanya sepertiga KASUS PADA stadium III. Pasien dengan buang air besar lendir berdarah, perlu diperiksa tinjanya secara bakteriologis terhadap shigella dan juga amoeba. Artikel Baru Pasien Buang udara lendir berdarah Besar, perlu diperiksa tinjanya Secara bakteriologis terhadap shigella dan Juga amuba.
6. 6. Scan (misalnya, MR1. CZ: gallium) dan ultrasound: Dilakukan untuk tujuan diagnostik, identifikasi metastatik, dan evaluasi respons pada pengobatan. Scan (misalnya, MR1 CZ:. Gallium) dan USG: Diagnostik untuk Composition Komposisi Dilakukan, identifikasi metastatik, dan Evaluasi respons pengobatan PADA.
7. 7. Biopsi (aspirasi, eksisi, jarum): Dilakukan untuk diagnostik banding dan menggambarkan pengobatan dan dapat dilakukan melalui sum-sum tulang, kulit, organ dan sebagainya. Biopsi (Aspirasi, eksisi, Jarum): untuk Diagnostik Dilakukan banding dan menggambarkan pengobatan dan dapat dilakukan Canada sum-sum Tulang, kulit, organ dan sebagainya.
8. 8. Jumlah darah lengkap dengan diferensial dan trombosit: Dapat menunjukkan anemia, perubahan pada sel darah merah dan sel darah putih: trombosit meningkat atau berkurang. Jumlah Darah Lengkap Artikel Baru diferensial dan trombosit: anemia menunjukkan Dapat, perubahan PADA sel Darah merah putih dan sel Darah: meningkat berkurang atau trombosit.
9. 9. Sinar X dada: Menyelidiki penyakit paru metastatik atau primer. Sinar X dada: Menyelidiki penyakit paru metastatik atau primer.
E. Diagnosa Keperawatan. E. Diagnosa Keperawatan.
Diagnosa keperawatan berdasarkan analisa data menurut Marilynn E. Doenges (1999), Brunner and Suddarth (2001), dan Lynda Juall Carpenito (1997). Diagnosa keperawatan berdasarkan data METODE menurut Marilynn E. Doenges (1999), Brunner dan Suddarth (2001), dan Lynda Juall Carpenito (1997).
1. 1. Ansietas / ketakutan berhubungan dengan krisis situasi (kanker) Ansietas / ketakutan berhubungan krisis Artikel Baru; batasan (Kanker)
2. 2. Nyeri (akut) berhubungan dengan trauma jaringan dan reflek spasme otot sekunder akibat kanker usus besar. Nyeri (Akut) berhubungan Artikel Baru Jaringan trauma dan reflek spasme muscle sekunder akibat Kanker usus Besar.
3. 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipometabolik berkenaan dengan kanker. Perubahan nutrisi kebutuhan tubuh berhubungan Kurang Dari status hipometabolik Artikel Baru Artikel Baru Kanker berkenaan.
4. 4. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kurang masukan cairan Risiko Tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan Artikel Baru Kurang cairan masukan
5. 5. Keletihan berhubungan dengan perubahan kimia tubuh: efek samping obat- obatan, kemoterapi. Keletihan berhubungan Artikel Baru perubahan kimia tubuh: Efek Samping obat-obatan, kemoterapi.
6. 6. Risiko tinggi terhadap kerusakan kulit / jaringan berhubungan dengan insisis bedah, pembentukan stoma dan kontaminasi. Risiko Tinggi terhadap kerusakan kulit / Jaringan berhubungan Artikel Baru insisis Bedah, stoma dan pembentukan kontaminasi.
7. 7. Risiko tinggi terhadap konstipasi / diare berhubungan dengan karsinoma kolon. Risiko Tinggi terhadap Konstipasi / diare berhubungan Artikel Baru karsinoma kolon.
F. Perencanaan F. Perencanaan
1. 1. Diagnosa Keperawatan 1 : Ansietas/ ketakutan berhubungan dengan krisis Diagnosa Keperawatan 1: Ansietas / ketakutan krisis berhubungan Artikel Baru
situasi (kanker) ; batasan (Kanker)
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ansietas dapat berkurang atau dapat dikontrol Composition Komposisi: Penghasilan kena pajak dilakukan tindakan keperawatan ansietas dapat berkurang atau dapat dikontrol
Kriteria Evaluasi : (1) Menunjukkan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa takut, (2) Dapat mengungkapkan rasa takutnya, (3) Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang, ( 4) Mendemonstrasikan penggunaan mekanisme koping efektif, ( 5) Dapat mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Kriteria Evaluasi: (1) Rentang Menunjukkan Yang tepat Dari perasaan dan berkurangnya rasa Takut, (2) Dapat mengungkapkan rasa takutnya, (3) Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang, (4) Mendemonstrasikan penggunaan mekanisme koping tersebut berlaku, (5) Dapat mengungkapkan Pikiran dan perasaannya.
Intervensi : Intervensi:
1. 1. Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Dorong untuk mengungkapkan perasaan dan Pasien Pikiran.
2. 2. Berikan lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman. Berikan Lingkungan Terbuka Dimana Pasien merasa aman.
3. 3. Pertahankan kontak sering dengan pasien. Pertahankan Kontak Sering Pasien Artikel Baru.
4. 4. Bantu pasien/ orang terdekat dalam mengenali rasa takut Bantu Pasien mengenali / KESAWAN Orang terdekat rasa Takut
5. 5. Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang Tingkatkan rasa Tenang Tenang dan Lingkungan
2. 2. Diagnosa Keperawatan 2 : Nyeri (akut) berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan kulit sekunder terhadap tindakan pembedahan. Diagnosa Keperawatan 2: Nyeri (Akut) berhubungan Artikel Baru terputusnya kontinuitas Jaringan kulit sekunder terhadap tindakan pembedahan.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien dapat melaporkan penghilangan nyeri maksimal/kontrol dengan pengaruh minimal Composition Komposisi: Penghasilan kena pajak dilakukan tindakan keperawatan diharapkan dapat melaporkan penghilangan Pasien Nyeri maksimal / terangkan pengaruh minimal Artikel Baru
Kriteria Evaluasi: (1) Mengungkapkan nyeri hilang atau berkurang secara bertahap, (2) Mengungkapkan rasa nyerinya, (3) Mengikuti aturan farmakologis yang ditentukan, (4) Mendemonstrasikan ketrampilan relaksasi, (5) Dapat melakukan tekhnik relaksasi nafas dalam jika nyeri timbul dan tekhnik pengalihan lainnya. Kriteria Evaluasi: (1) Mengungkapkan Nyeri Hilang Secara bertahap atau berkurang, (2) Mengungkapkan rasa nyerinya, (3) Mengikuti aturan farmakologis Yang ditentukan, (4) Mendemonstrasikan ketrampilan relaksasi, (5) Dapat melakukan tekhnik relaksasi Nafas KESAWAN jika Nyeri dan Timbul tekhnik pengalihan Lainnya.
Intervensi Intervensi
1. 1. Tentukan riwayat nyeri, misalnya lokasi nyeri, frekuensi, durasi, dan intensitas, serta tindakan penghilang yang dilakukan. Nyeri Riwayat Tentukan, misalnya Lokasi Nyeri, Frekuensi, durasi, dan intensive, Serta penghilang dilakukan tindakan yang.
2. 2. Berikan tindakan kenyamanan dasar dan aktivitas hiburan. Berikan tindakan kenyamanan ditempatkan dan aktivitas Hiburan.
3. 3. Dorong ketrampilan manajemen nyeri misalnya teknik relaksasi napas dalam (dengan cara tarik nafas melalui hidung tahan sampai hitungan sepuluh lalu hembuskan pelan -pelan melalui mulut sambil dirasakan), tertawa, musik, dan sentuhan terapetik. ketrampilan Dorong Policy Nyeri misalnya Teknik relaksasi napas KESAWAN (Artikel Baru Canada cara tarik Nafas hidung tahan Sampai Sepuluh hitungan hembuskan pelan-pelan Lalu Canada mulut sambil dirasakan), laugh, musik, dan sentuhan terapetik.
4. 4. Evaluasi penghilangan nyeri/ kontrol. Evaluasi penghilangan Nyeri / terangkan.
3. 3. Diagnosa Keperawatan 3 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipermetabolik berkenaan dengan kanker . Diagnosa Keperawatan 3: Perubahan nutrisi kebutuhan tubuh berhubungan Kurang Dari status hipermetabolik Artikel Baru Artikel Baru Kanker berkenaan.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien dapat mendemonstrasikan berat badan stabil. Composition Komposisi: Penghasilan kena pajak dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Pasien dapat mendemonstrasikan vehicles badan stabil.
Kriteria Evaluasi: (1) Pengungkapan pemahaman pengaruh individual pada masukan adekuat, (2) Berpartisipasi dalam intervensi spesifik, (3) Menunjukkan peningkatan berat badan secara bertahap, ( 4) Tidak menunjukkan gejala mual dan muntah. Kriteria Evaluasi: (1) pemahaman pengaruh Pengungkapan individu PADA masukan adekuat, (2) Berpartisipasi KESAWAN intervensi spesifik, (3) peningkatan vehicles Menunjukkan Secara bertahap badan, (4) regular tidak menunjukkan gejala muntah dan mual.
Intervensi : Intervensi:
1. 1. Pantau masukan setiap hari. Pantau masukan terkait masih berlangsung hari.
2. 2. Timbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi. Timbang Berat badan terkait masih berlangsung hari atau sesuai indikasi.
3. 3. Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori dan kaya nutrien dengan masukan cairan adekuat. Dorong untuk makan diet Pasien Tinggi kalori dan kaya nutrien Artikel Baru masukan cairan adekuat.
4. 4. Dorong pasien untuk makan dengan porsi kecil tetapi sering. Dorong Pasien untuk makan Artikel Baru tetapi porsi Kecil Sering.
5. 5. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan. Ciptakan suasana makan Yang menyenangkan.
6. 6. Identifikasi pasien yang mengalami mual/muntah yang diantisipasi. Identifikasi Pasien Yang mengalami mual / diantisipasi Yang muntah.
4. 4. Diagnosa Keperawatan 4 : Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kurang adekuatnya masukan cairan. Diagnosa Keperawatan 4: Risiko Tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan Artikel Baru Kurang cairan adekuatnya masukan.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kekurangan volume cairan tidak terjadi. Composition Komposisi: Penghasilan kena pajak dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kekurangan volume cairan regular tidak terjadi.
Kriteria Evaluasi: (1) Menunjukkan keseimbangan adekuat dibuktikan oleh tanda-tanda vital stabil, membran mukosa lembab. Kriteria Evaluasi: (1) Menunjukkan keseimbangan stabil adekuat dibuktikan tanda-tanda Dibuat penting, membran mukosa lembab. turgor kulit baik, (2) TTV dalam batas normal : TD 120/80 mmHg N 80-88 x/mnt RR 16-24 x/mnt S 36-37oC. turgor kulit Baik, (2) Batas normal KESAWAN TTV: TD 120/80 mmHg N 80-88 x / mnt RR 16-24 x / mnt S 36-37oC. (3) intake dan out put seimbang. (3) intake dan out put seimbang.
Intervensi : Intervensi:
1. 1. Pantau masukan dan keluaran dan berat jenis. Pantau masukan dan keluaran jenis dan dan vehicles.
2. 2. Timbang berat badan sesuai indikasi Timbang Berat badan sesuai indikasi
3. 3. Pantau TTV Pantau TTV
4. 4. Dorong peningkatan masukan cairan sampai 3000 ml/hari sesuai toleransi individu. Dorong peningkatan masukan cairan Sampai 3000 ml / hari sesuai toleransi individu.
5. 5. Kaji turgor kulit dan membran mukosa Kaji turgor kulit dan membran mukosa
5. 5. Diagnosa Keperawatan 5: Keletihan berhubungan dengan perubahan kimia A tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi. Diagnosa Keperawatan 5: berhubungan Artikel Baru kimia perubahan Keletihan tubuh A: Efek Samping obat-obatan, kemoterapi.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien dapat melaporkan perbaikan rasa berenergi. Composition Komposisi: Penghasilan kena pajak dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Pasien dapat melaporkan perbaikan rasa berenergi.
Kriteria Evaluasi: ( 1) Berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan pada tingkat kemampuan, (2) Melakukan aktivitas secara bertahap, (3) Kebutuhan nutrisi terpenuhi. Kriteria Evaluasi: (1) Berpartisipasi KESAWAN aktivitas Yang diinginkan PADA tingkat kemampuan, (2) Melakukan aktivitas Secara bertahap, (3) Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Intervensi : Intervensi:
1. 1. Rencanakan perawatan untuk memungkinkan periode istirahat. Rencanakan perawatan untuk memungkinkan periode istirahat.
2. 2. Buat tujuan aktivitas realistis dengan pasien. Buat Composition Komposisi aktivitas realistis Artikel Baru Pasien.
3. 3. Dorong pasien untuk melakukan apa saja bila mungkin. Dorong Pasien untuk melakukan APA Saja Bila mungkin.
4. 4. Pantau respons fisiologis terhadap aktivitas Pantau respon fisiologis terhadap aktivitas
5. 5. Dorong masukan nutrisi. Dorong masukan nutrisi.
6. 6. Diagnosa keperawatan 6 : Risiko tinggi terhadap kerusakan kulit/jaringan berhubungan dengan penurunan imunologis Diagnosa keperawatan 6: Risiko Tinggi terhadap kerusakan kulit / Jaringan imunologis berhubungan penurunan Artikel Baru
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien dapat mengidentifikasi pelaksanaan yang tepat untuk kondisi khusus. Composition Komposisi: Penghasilan kena pajak dilakukan mengidentifikasi tindakan keperawatan dapat diharapkan pelaksanaan Pasien Yang tepat untuk kondisi Khusus.
Kriteria Evaluasi: (1) Berpartisipasi dalam teknik untuk mencegah komplikasi/meningkatkan penyembuhan cepat, (2) Tidak terdapat tanda-tanda kerusakan integritas kulit. Kriteria Evaluasi: (1) Berpartisipasi KESAWAN Teknik untuk mencegah komplikasi / meningkatkan penyembuhan Cepat, (2) regular tidak terdapat tanda-tanda kerusakan kulit Integritas.
Interverensi : Interverensi:
1. 1. Kaji keadaan kulit dengan sering terhadap efek samping terapi kanker. Kaji keadaan kulit Artikel Baru Sering Efek ekuitas terhadap Samping Terapi Kanker.
2. 2. Mandikan dengan air hangat dan sabun ringan. Artikel Baru Mandikan udara Hangat dan sabun Ringan.
3. 3. Dorong pasien untuk menghindari menggaruk dan menepuk kulit yang kering. Pasien Dorong untuk menghindari menggaruk dan menepuk kulit Yang Kering.
4. 4. Baliklah/ubah posisi dengan sering. Baliklah / Sering Artikel Baru ubah Posisi.
5. 5. Anjurkan pasien untuk menghindari krim kulit apapun, salep, dan bedak kecuali diizinkan dokter. Anjurkan Pasien untuk menghindari Apapun jahit kulit, salep, dan Bedak kecuali diizinkan Dokter.
7. 7. Diagnosa Keperawatan 7 : Risiko tinggi terhadap konstipasi/diare berhubungan dengan karsinoma kolon. Diagnosa Keperawatan 7: Risiko Tinggi terhadap Konstipasi / diare berhubungan Artikel Baru karsinoma kolon.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien dapat mempertahankan konsistensi/pola defekasi umum. Composition Komposisi: Penghasilan kena pajak dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Pasien dapat mempertahankan konsistensi / POLA defekasi Umum.
Kriteria Evaluasi : (1) Mengungkapkan pemahaman tentang faktor dan intervensi/solusi yang tepat berkenaan dengan situasi individu, (2) BAB dalam batas normal 1-2 x/hari, (3) Menghindari makanan yang dilarang misalnya tinggi lemak, tinggi protein dan rendah serat Kriteria Evaluasi: (1) pemahaman Mengungkapkan Tentang dan faktor intervensi / Solusi tepat berkenaan Yang Artikel Baru; batasan individu, (2) BAB Batas KESAWAN normal 1-2 x / hari, (3) food Menghindari Yang Dilarang misalnya Tinggi Lemak, protein rendah dan Tinggi serat
Interverensi : Interverensi:
1. 1. Pastikan kebiasaan eliminasi umum. Pastikan kebiasaan Umum eliminasi.
2. 2. Kaji bising usus dan pantau gerakan usus termasuk frekuensi dan konsistensi. Kaji bising usus Gerakan Pantau dan usus termasuk Frekuensi dan konsistensi.
3. 3. Pantau masukan dan keluaran serta berat badan. Pantau masukan dan keluaran Serta Berat badan.
4. 4. Dorong masukan adekuat, berikan makanan sedikit tapi sering dengan makanan rendah serat. Dorong masukan adekuat, berikan sedikit food food TAPI Artikel Baru Sering serat rendah.
5. 5. Pastikan diet yang tepat; hindari makanan tinggi lemak. Pastikan diet Yang tepat; hindari food Tinggi Lemak.
G. Pelaksanaan G. Pelaksanaan
Pekasanaan atau tindakan keperawatan yang merupakan komponen dari proses keperawatan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan. Pekasanaan keperawatan merupakan tindakan atau Yang Komponen Dari proses keperawatan adalah keperawatan therapy terapi Kategori Dari tindakan Dimana Yang diperlukan untuk mencapai Hasil Yang diperkirakan Dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan. Pelaksanaan merupakan rencana tindakan yang telah dilakukan, dengan maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi secara optimal. Rencana Pelaksanaan merupakan tindakan Yang telah dilakukan, Artikel Baru Pasien maksud agar-agar kebutuhan terpenuhi optimal Secara. Pelaksanaan mencakup: melakukan, membantu atau mengarahkan kinerja aktifitas kehidupan sehari-hari, memberikan arahan perawatan untuk mencapai tujuan yang berpusat pada pasien, menyelia dan mengevaluasi kerja anggota staf, dan mencatat serta melakukan pertukaran informasi yang relevan dengan perawatan kesehatan pasien yang berkelanjutan. Pelaksanaan mencakup: melakukan, atau membantu mengarahkan Kinerja aktifitas kehidupan sehari-hari, memberikan arahan perawatan untuk mencapai Composition Komposisi Yang berpusat Pasien PADA, menyelia dan mengevaluasi kerja jangka pendek anggota staf, dan mencatat Serta melakukan pertukaran Informasi yang relevan Artikel Baru perawatan Kesehatan Pasien Yang berkelanjutan yang.
Komponen pelaksanaan dari proses keperawatan klien dengan Ca Kolon: Komponen Dari pelaksanaan proses keperawatan Klien Ca Kolon Artikel Baru:
Untuk Diagnosa Keparawatan Untuk Diagnosa Keparawatan
Pelaksanaannya adalah : Mendorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan, memberikan lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman, mempertahankan kontak sering dengan pasien, membantu pasien/orng yang terdekat mengenali rasa takut, meningkatkan rasa tenang dan lingkungan yang tenang. Pelaksanaannya adalah: Pasien untuk mengungkapkan perasaan dan Mendorong Pikiran, memberikan Lingkungan Terbuka Dimana Pasien merasa aman, Kontak Pasien Artikel Baru mempertahankan Sering, Pasien membantu / orng terdekat mengenali Yang rasa Takut, rasa dan meningkatkan Tenang Lingkungan Yang Tenang.
Diagnosa Keperawatan Diagnosa Keperawatan
Pelaksanaannya adalah : Menentukan riwayat nyeri, misalnya lokasi nyeri, frekuensi, durai, dan intensitas, serta tindakan yang dilakukan, mendorong keterampilan manajemen nyeri misalnya tehnik relaksasi nafas dalam (dengan cara tarik nafas melelui hidung tahan sampai hitungan sepuluh lalu hembuskan pelan-pelan melalui mulut sambil dirasakan), tertawa, musik dan sentuhan terampik, evaluasi penghilangan nyeri/kontrol. Pelaksanaannya adalah: Nyeri Riwayat Menentukan, misalnya Lokasi Nyeri, Frekuensi, durai, intensive dan, Serta dilakukan tindakan yang, mendorong keterampilan Policy Nyeri Nafas misalnya Tehnik relaksasi KESAWAN (Artikel Baru Nafas melelui cara tarik hidung tahan Sampai hitungan Sepuluh Lalu hembuskan pelan-pelan mulut Canada sambil dirasakan), laugh, musik dan sentuhan terampik, penghilangan Nyeri Evaluasi / terangkan.
Diagnosa Keperawatan Diagnosa Keperawatan
Pelaksanaannya adalah : Memantau masukkan setiap hari, menimbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi, mendorong pasien untuk makan diet tinggi kalori dan kaya nutrien dengan masukkan cairan adekuat, mendorong pasien untuk makan dengan porsi kecil tapi sering, menciptakan suasana makan yang menyenangkan, mengidentifikasi pasien yang mengalami mual/muntah yang diantisipasi. Pelaksanaannya adalah: masukkan hari terkait masih berlangsung Memantau, vehicles menimbang badan terkait masih berlangsung hari atau sesuai indikasi, mendorong makanan untuk makan Pasien Tinggi kalori dan kaya nutrien Artikel Baru masukkan cairan adekuat, mendorong Pasien untuk makan porsi Artikel Baru TAPI Kecil Sering, menciptakan suasana makan menyenangkan Yang, Pasien mengidentifikasi Yang mengalami mual / diantisipasi Yang muntah.
Diagnosa Keperawatan Diagnosa Keperawatan
Pelaksanaannya adalah : Memantau masukkan dan keluaran berat jenis, menimbang berat badan sesuai indikasi, memantau TTV, mendorong peningkatan masukkan cairan sampai 3000 ml/hari sesuai toleransi individu, mengkaji turgor kulit dan membran mukosa. Pelaksanaannya adalah: Memantau dan masukkan jenis dan keluaran vehicles, menimbang vehicles badan sesuai indikasi, TTV memantau, mendorong peningkatan masukkan Sampai cairan 3000 ml / hari sesuai toleransi individu, mengkaji turgor kulit dan membran mukosa.
Diagnosa Keperwatan Diagnosa Keperwatan
Pelaksanaannya adalah : Merencanakan perawatan untuk memungkinkan periode istirahat, membuat tujuan aktivitas realistis dengan pasien, mendorong pasien untuk melekukan apasaja bila mungkin, memantau respon fisiologis terhadap aktivitas, mendorong masukan nutrisi. Pelaksanaannya adalah: Merencanakan perawatan untuk memungkinkan istirahat periode, Composition Komposisi aktivitas Membuat Pasien Artikel Baru realistis, mendorong Pasien untuk melekukan apasaja Bila mungkin, fisiologis memantau respon terhadap aktivitas, mendorong nutrisi masukan.
Diagnosa Keperwatan Diagnosa Keperwatan
Pelaskanaannya adalah: Mengkaji kulit dengan sering terhadap efek samping terapi kanker, memandikan dengan air hangat dan sabun ringan, mendorong pasien untuk menghindari, menggaruk dan menepuk kulit yang kering, merubah posisi dengan sering, menganjurkan pasien untuk menghindari krim kulit apapun, salep dan bedak kecuali diijinkan dokter. Pelaskanaannya adalah: Mengkaji kulit Artikel Baru Sering Efek ekuitas terhadap Samping Terapi Kanker, udara Hangat Artikel Baru Ringan memandikan dan sabun, mendorong Kering Pasien untuk menghindari, dan menepuk menggaruk kulit yang, Sering Artikel Baru Merubah Posisi, Pasien menganjurkan untuk menghindari Apapun jahit kulit, salep dan Bedak kecuali Dokter diijinkan.
Diagnosa Keperwatan Diagnosa Keperwatan
Pelaksanaannya : adalah memastikan kebiasaan eliminasi umum, mengkaji bising usus dan pantau gerakan usus termasuk frekuensi dan konsistensi, memantau masukan dan keluaran serta berat badan, mendorong masukan adekuat, berikan makanan sedikit tapi sering dengan makanan rendah sisa, memastikan diet yang tepat, hindari makanan tinggi lemak. Pelaksanaannya: Umum memastikan kebiasaan adalah eliminasi, mengkaji bising usus Pantau dan Gerakan usus termasuk Frekuensi dan konsistensi, masukan dan keluaran badan Serta memantau vehicles, mendorong adekuat masukan, berikan sedikit food food TAPI Sering Artikel Baru SISA rendah, memastikan diet yang tepat yang, hindari food Tinggi Lemak.
H. Evaluasi H. Evaluasi
Evaluasi adalah proses penilaian tujuan serta pengkajian ulang rencana keperawatan. Evaluasi adalah proses penilaian Composition Komposisi pengkajian Serta perlu memprogram ulang Rencana keperawatan. Evaluasi juga merupakan proses yang mengukur seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai berdasarkan standar / kriteria yang telah ditetapkan. Juga merupakan proses Evaluasi Yang mengukur seberapa JAUH Composition Komposisi Yang telah ditetapkan dapat tercapai standar berdasarkan / Kriteria Yang telah ditetapkan. Selama evaluasi perawat kearah terbaik untuk memenuhi kebutuhan pasien. Selama kearah Evaluasi Terbaik perawat untuk memenuhi kebutuhan Pasien.
Perawat harus menyadari bahwa evaluasi adalah dinamis dan berubah terus, bergantung pada diagnosa keperawatan dan kondisi pasien. Perawat Harus menyadari bahwa dinamis adalah Evaluasi dan Terus berubah, bergantung PADA diagnosa keperawatan dan kondisi Pasien.
Prinsip evaluasi diantarnya adalah obyektifitas : mengukur keadaan yang sebenarnya, dimana keputusannya sama dengan keputusan orang banyak. Prinsip obyektifitas Evaluasi diantarnya adalah: mengukur keadaan Yang sebenarnya, Dimana keputusannya sama keputusan Artikel Baru Orang BANYAK. Realibilitas : ketepatan, hasil ukuran yang diperoleh bila diulang oleh orang lain hasil itu tetap sama. Realibilitas: ketepatan, ukuran Hasil Yang Bila Dibuat diperoleh sama diulang Jumlah Orang Tetap Hasil ITU. Validitas : mengukur dengan tepat, mengukur apa yang akan diukur sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan menggunakan kriteria pengukur yang tepat. Validitas: tepat Artikel Baru mengukur, mengukur APA Yang akan diukur sesuai Composition Komposisi Artikel Baru Yang akan dicapai dan menggunakan Kriteria pengukur tepat yang.
Evaluasi terhadap tindakan diagnosa keperawatan : Ansietas/ketakutan berhubungan dengan krisis situasi (kanker) Evaluasi terhadap tindakan diagnosa keperawatan: Ansietas / ketakutan berhubungan Artikel Baru; batasan krisis (Kanker)
Kriteria evaluasi : (1) Menunjukkan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa takut, (2) Dapat mengungkapkan rasa takutnya, (3) Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang, (4) Mendemonstrasikan penggunaan mekanisme koping efektif, (5) Dapat mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Kriteria Evaluasi: (1) Menunjukkan Rentang Yang tepat Dari perasaan dan berkurangnya rasa Takut, (2) Dapat mengungkapkan rasa takutnya, (3) Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang, (4) Mendemonstrasikan penggunaan mekanisme koping tersebut berlaku, (5) Dapat mengungkapkan Pikiran dan perasaannya.
Evaluasi terhadap tindakan diagnosa keperawatan nyeri (akut) berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan skunder terhadap tindakan pembedahan. Evaluasi terhadap tindakan diagnosa keperawatan Nyeri (Akut) berhubungan terputusnya kontinuitas Artikel Baru Jaringan skunder terhadap tindakan pembedahan.
Kriteria evaluasi: (1) Mengungkapkan nyeri hilang atau berkurang secara bertahap, (2) Mengungkapkan rasa nyerinya, (3) Mengikuti aturan farmakologis yang ditentukan, (4) Mendemonstrasikan ketrampilan relaksasi, (5) Dapat melakukan tekhnik relaksasi nafas dalam jika nyeri timbul dan tekhnik pengalihan lainnya. Kriteria Evaluasi: (1) Mengungkapkan Nyeri Hilang Secara bertahap atau berkurang, (2) Mengungkapkan rasa nyerinya, (3) Mengikuti aturan farmakologis Yang ditentukan, (4) Mendemonstrasikan ketrampilan relaksasi, (5) Dapat melakukan tekhnik relaksasi Nafas KESAWAN jika Nyeri dan Timbul tekhnik pengalihan Lainnya.
Evaluasi terhadap tindakan diagnosa keperawatan: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipermetabolik berkenaan dengan kanker. Evaluasi terhadap tindakan diagnosa keperawatan: Perubahan nutrisi kebutuhan tubuh berhubungan Kurang Dari status hipermetabolik Artikel Baru Artikel Baru Kanker berkenaan.
Kriteria evaluasi: (1) Pengungkapan pemahaman pengaruh individual pada masukan adekuat, (2) Berpartisipasi dalam intervensi spesifik, (3) Menunjukkan peningkatan berat badan secara bertahap, ( 4) Tidak menunjukkan gejala mual dan muntah. Kriteria Evaluasi: (1) pemahaman pengaruh Pengungkapan individu PADA masukan adekuat, (2) Berpartisipasi KESAWAN intervensi spesifik, (3) peningkatan vehicles Menunjukkan Secara bertahap badan, (4) regular tidak menunjukkan gejala muntah dan mual.
Evaluasi terhadap tindakan diagnosa keperawatan: Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kurang masukan cairan. Evaluasi terhadap tindakan diagnosa keperawatan: Risiko Tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan Artikel Baru Kurang cairan masukan.
Kriteria evaluasi: (1) Menunjukkan keseimbangan adekuat dibuktikan oleh tanda-tanda vital stabil, membran mukosa lembab. Kriteria Evaluasi: (1) Menunjukkan keseimbangan stabil adekuat dibuktikan tanda-tanda Dibuat penting, membran mukosa lembab. turgor kulit baik, (2) TTV dalam batas normal : TD 120/80 mmHg N 80-88 x/mnt RR 16-24 x/mnt S 36-37oC. turgor kulit Baik, (2) Batas normal KESAWAN TTV: TD 120/80 mmHg N 80-88 x / mnt RR 16-24 x / mnt S 36-37oC. (3) intake dan out put seimbang. (3) intake dan out put seimbang.
Evaluasi terhadap tindakan diagnosa keparawatan: Keletihan berhubungan dengan perubahan kimia A tubuh: efek samping obat-obatan, kemoterapi. Evaluasi terhadap tindakan diagnosa keparawatan: berhubungan Artikel Baru kimia perubahan Keletihan tubuh A: Efek Samping obat-obatan, kemoterapi.
Kriteria evaluasi: (1) Berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan pada tingkat kemampuan, (2) Melakukan aktivitas secara bertahap, (3) Kebutuhan nutrisi terpenuhi. Kriteria Evaluasi: (1) Berpartisipasi KESAWAN aktivitas Yang diinginkan PADA tingkat kemampuan, (2) Melakukan aktivitas Secara bertahap, (3) Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Evaluasi terhadap tindakan diagnosa keperawatan: Risiko tinggi terhadap kerusakan kulit/jaringan berhubungan dengan penurunan imunologis Evaluasi terhadap tindakan diagnosa keperawatan: Risiko Tinggi terhadap kerusakan kulit / Jaringan berhubungan penurunan imunologis Artikel Baru
Kriteria evaluasi: (1) Berpartisipasi dalam teknik untuk mencegah komplikasi/meningkatkan penyembuhan cepat, (2) Tidak terdapat tanda-tanda kerusakan integritas kulit. Kriteria Evaluasi: (1) Berpartisipasi KESAWAN Teknik untuk mencegah komplikasi / meningkatkan penyembuhan Cepat, (2) regular tidak terdapat tanda-tanda kerusakan kulit Integritas.
Diagnosa Keperawatan 7 : Risiko tinggi terhadap konstipasi/diare berhubungan dengan karsinoma kolon. Diagnosa Keperawatan 7: Risiko Tinggi terhadap Konstipasi / diare berhubungan Artikel Baru karsinoma kolon.
Kriteria evaluasi: (1) Mengungkapkan pemahaman tentang faktor dan intervensi/solusi yang tepat berkenaan dengan situasi individu, (2) BAB dalam batas normal 1-2 x/hari, (3) Menghindari makanan yang dilarang misalnya tinggi lemak, tinggi protein dan rendah serat. Kriteria Evaluasi: (1) Mengungkapkan Tentang pemahaman dan faktor intervensi / Solusi tepat berkenaan Yang Artikel Baru; batasan individu, (2) BAB Batas KESAWAN normal 1-2 x / hari, (3) food Menghindari Yang Dilarang misalnya Tinggi Lemak, protein rendah dan Tinggi serat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar