Senin, 13 Desember 2010

Askep Jiwa WAHAM


LAPORAN PENDAHULUAN Laporan Pendahuluan

A. A.     Masalah U tama. Masalah U tama.
Perubahan isi pikir : waham Perubahan isi pikir: waham

B. B.      Pengertian. Pengertian.
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien (1). Waham adalah keyakinan seseorang berdasarkan penilaian Realitas Yang Yang salah. Keyakinan regular tidak konsisten Klien Artikel Baru tingkat intelektual dan latar belakang Klien sector (1).
Manifestasi klinik waham yaitu berupa : klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya ) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah tegang, mudah tersinggung (2). Manifestasi klinik waham yaitu Berupa: Klien Sesuatu Yang diyakininya mengungkapkan (Tentang Agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali Secara regular tidak berlebihan tetapi sesuai kenyataan, Klien Tampak regular tidak mempunyai, Orang lain curiga, bermusuhan, merusak (Diri, Orang lain, Lingkungan ), Takut, kadang panik, Waspada Sangat, regular tidak tepat menilai Lingkungan / Realitas, tegang Ekspresi Wajah, tersinggung Mudah (2).


C. C.     Proses terjadinya masalah Proses terjadinya Masalah
1. 1.       Penyebab Penyebab
Penyebab secara umum dari waham adalah gannguan konsep diri : harga diri rendah. Harga diri rendah dimanifestasikan dengan perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan.(3) Penyebab Secara Umum waham Dari gannguan Konsep Diri adalah: rendah. Harga Diri harga rendah dimanifestasikan Artikel Baru Yang perasaan negatif terhadap Diri Sendiri, termasuk hilangnya Percaya Diri dan harga Diri, merasa Gagal mencapai keinginan. Diri (3)

2. 2.       Akibat Akibat
Akibat dari waham klien dapat mengalami kerusakan komunikasi verbal yang ditandai dengan pikiran tidak realistic, flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata yang didengar dan kontak mata yang kurang. Akibat Dari waham Klien dapat mengalami kerusakan Yang Komunikasi verbal ditandai Artikel Baru Pikiran regular tidak realistis, penerbangan ide, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata Kontak Yang Kurang didengar dan mata yang. Akibat yang lain yang ditimbulkannya adalah beresiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan. Akibat Yang lain Yang ditimbulkannya adalah beresiko mencederai Diri, dan Lingkungan Orang lain.

D. D.     Pohon masalah Pohon Masalah






Kerusakan komunikasi verbal Kerusakan Komunikasi verbal

Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan Resiko Tinggi mencederai Diri, dan Lingkungan Orang lain


                                                                                                  



















Gangguan konsep diri: harga diri rendah Gangguan Konsep Diri: Diri harga rendah










E. E.      Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji data keperawatan dan Masalah Yang perlu dikaji
1. 1.       Masalah keperawatan : Masalah keperawatan:
a. a.        Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan Resiko Tinggi mencederai Diri, dan Lingkungan Orang lain
b. b.       Kerusakan komunikasi : verbal Kerusakan Komunikasi: verbal
c. c.        Perubahan isi pikir : waham Perubahan isi pikir: waham
d. d.       Gangguan konsep diri : harga diri rendah. Gangguan Konsep Diri: Diri harga rendah.

2. 2.       Data yang perlu dikaji : Data Yang perlu dikaji:
a. a.       Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan Resiko Tinggi mencederai Diri, dan Lingkungan Orang lain
1). 1).   Data subjektif Data subjektif
Klien memberi kata-kata ancaman, mengatakan benci dan kesal pada seseorang, klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal, atau marah, melukai / merusak barang-barang dan tidak mampu mengendalikan diri Klien memberi kata-kata ancaman, mengatakan benci dan kesal PADA seseorang, Klien suka membentak dan menyerang Orang Yang mengusiknya jika sedang kesal, Marah atau, melukai / merusak Barang dan regular tidak Barang-Mampu mengendalikan Diri
2). 2).   Data objektif Data obyektif
Mata merah, wajah agak merah, nada suara tinggi dank eras, bicara menguasai, ekspresi marah, pandangan tajam, merusak dan melempar barang-barang. Mata merah, Wajah agak merah, nada suara Tinggi dank era, Bicara menguasai, Marah Ekspresi, tajam pandangan, melempar dan merusak Barang-Barang.



b. b.       Kerusakan komunikasi : verbal Kerusakan Komunikasi: verbal
1). 1).   Data subjektif Data subjektif
Klien mengungkapkan sesuatu yang tidak realistik Klien mengungkapkan Sesuatu Yang regular tidak realistik
2). 2). Data objektif Data obyektif
Flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata yang didengar dan kontak mata kurang Penerbangan ide, asosiasi kehilangan, pengulangan kata-kata dan didengar Yang Kurang Kontak mata

c. c.     Perubahan isi pikir : waham ( ………….) Perubahan isi pikir: waham (... ... ... ....)
1). 1).   Data subjektif : Data subjektif:
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan. Klien mengungkapkan Sesuatu Yang diyakininya (Tentang Agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali Secara regular tidak berlebihan tetapi sesuai kenyataan.
2). 2). Data objektif : Data obyektif:
Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung Klien Tampak regular tidak mempunyai, Orang lain curiga, bermusuhan, merusak (Diri, Orang lain, Lingkungan), Takut, kadang panik, Waspada Sangat, regular tidak tepat menilai Lingkungan / Realitas, tegang Ekspresi Wajah Klien, Mudah tersinggung

d. d.   Gangguan harga diri rendah Gangguan harga rendah Diri
1). 1).   Data subjektif Data subjektif
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri Klien mengatakan otonashi regular tidak Mampu, Bisa regular tidak, APA-APA regular tidak industri tahu, Bodoh, mengkritik Diri Sendiri, malu mengungkapkan perasaan terhadap Diri Sendiri
2). 2).   Data objektif Data obyektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencedaerai diri/ ingin mengakhiri hidup Klien terlihat lebih suka Sendiri, bingung expandabilas Bila tindakan alternatif disuruh, Ingin mencedaerai Diri / Ingin Hidup mengakhiri


F. F.       Diagnosa Keperawatan Diagnosa Keperawatan
a. a.     Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham Kerusakan verbal berhubungan Komunikasi waham Artikel Baru
b. b.    Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan Resiko mencederai Diri, dan Lingkungan Orang lain   berhubungan dengan waham waham berhubungan Artikel Baru
c. c.     Perubahan isi Perubahan isi   pikir : waham (……………..) berhubungan dengan harga diri rendah. pikir: waham (... ... ... ... ... ..) berhubungan Artikel Baru Diri harga rendah.



E. E.   Rencana Keperawatan Rencana Keperawatan
Diagnosa Keperawatan 1: kerusakan komunikasi verbalberhubungan dengan waham Diagnosa Keperawatan 1: kerusakan waham Komunikasi verbalberhubungan Artikel Baru
1. 1.       Tujuan umum : Composition Komposisi Umum:
Klien tidak terjadi kerusakan komunikasi verbal Klien regular tidak terjadi kerusakan Komunikasi verbal
2. 2.       Tujuan khusus : Composition Komposisi Khusus:
a. a.       Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat Klien dapat membina sales saling Artikel Baru perawat Percaya
Tindakan : Tindakan:
ٱ ٱ            Bina hubungan. Bina sales. saling percaya: salam terapeutik, perkenalkan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas topik, waktu, tempat). saling Percaya: salam terapeutik, perkenalkan Diri, Interaksi Composition Komposisi jelaskan, Lingkungan Yang Tenang ciptakan, buat Kontrak Yang jelas topik, Waktu, Tempat).
ٱ ٱ            Jangan membantah dan mendukung waham klien: katakan perawat menerima keyakinan klien "saya menerima keyakinan anda" disertai ekspresi menerima, katakan perawat tidak mendukung disertai ekspresi ragu dan empati, Jangan membantah dan mendukung waham Klien: keyakinan katakan perawat menerima Klien "Saya menerima keyakinan anda" disertai Ekspresi menerima, katakan perawat regular tidak mendukung disertai Ekspresi empati dan ragu,   tidak membicarakan isi waham klien. regular tidak membicarakan isi waham Klien.
ٱ ٱ            Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi: katakan perawat akan menemani klien dan klien berada di tempat yang aman, gunakan keterbukaan dan kejujuran jangan tinggalkan klien sendirian. Yakinkan KESAWAN Klien berada keadaan aman dan terlindungi: katakan perawat akan menemani Klien Klien dan berada di Tempat Yang aman, jangan gunakan keterbukaan dan kejujuran tinggalkan sendirian Klien.
ٱ ٱ            Observasi apakah wahamnya mengganggu aktivitas harian dan perawatan diri. Observasi apakah mengganggu aktivitas wahamnya Diri dan perawatan harian.

b. b.       Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki Klien dapat mengidentifikasi kemampuan Yang dimiliki
Tindakan : Tindakan:
ٱ ٱ            Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis. PADA beri pujian realistis dan penampilan Klien Yang kemampuan.
ٱ ٱ            Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang realistis. Diskusikan Bersama Klien kemampuan Yang dimiliki PADA julian dan realistis Suami Saat Yang Lalu.
ٱ ٱ            Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk melakukannya saat ini (kaitkan dengan aktivitas sehari ‑ hari dan perawatan diri). Tanyakan APA Yang Biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk melakukannya Saat Suami (kaitkan Artikel Baru aktivitas sehari - hari dan perawatan Diri).
ٱ ٱ            Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai kebutuhan Jika Klien Selalu Bicara Tentang wahamnya, dengarkan Sampai kebutuhan waham tidak ada. Perlihatkan kepada klien bahwa klien sangat penting . waham regular tidak ADA. Perlihatkan kepada Klien bahwa parts Sangat Klien.

c. c.        Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak terpenuhi Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan Yang regular tidak terpenuhi
Tindakan : Tindakan:
ٱ ٱ            Observasi kebutuhan klien sehari-hari. Observasi kebutuhan Klien sehari-hari.
ٱ ٱ            Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di rumah maupun di rumah sakit (rasa sakit, cemas, marah). Diskusikan kebutuhan Klien Yang Baik regular tidak terpenuhi selama di rumah maupun di rumah sakit (rasa sakit, cemas, Marah).
ٱ ٱ            Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya waham. Hubungkan kebutuhan Yang regular tidak terpenuhi dan timbulnya waham.
ٱ ٱ            Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan memerlukan waktu dan tenaga (buat jadwal jika mungkin). Tingkatkan aktivitas Yang dapat memenuhi kebutuhan Klien dan memerlukan Tenaga dan julian (buat Jadwal jika mungkin).
ٱ ٱ            Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan wahamnya. Atur agar-agar; batasan Klien regular tidak mempunyai wahamnya julian untuk menggunakan.

d. d.      Klien dapat berhubungan dengan realitas Realitas Klien dapat berhubungan Artikel Baru
Tindakan : Tindakan:
ٱ ٱ            Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain, tempat dan waktu). Berbicara konteks Artikel Baru KESAWAN Klien Realitas (Diri, Orang lain, Waktu dan Tempat).
ٱ ٱ            Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok : orientasi realitas. Sertakan KESAWAN Klien Terapi aktivitas Kelompok: orientasi Realitas.
ٱ ٱ            Berikan p uj ian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien Berikan p ian UJ PADA TIAP kegiatan positif Klien Yang dilakukan

e. e.       Klien dapat menggunakan obat dengan benar Klien dapat menggunakan obat Benar Artikel Baru
Tindakan : Tindakan:
ٱ ٱ            Diskusikan dengan kiten tentang nama obat, dosis, frekuensi, efek dan efek Diskusikan Artikel Baru Kiten Tentang Nama obat, dosis, Frekuensi, dan Efek Efek     samping minum obat. Samping obat minum.
ٱ ٱ            Bantu klien menggunakan obat dengan priinsip 5 benar (nama pasien, obat, Bantu menggunakan obat Klien Artikel Baru priinsip 5 Benar (nama Pasien, obat,     dosis, cara dan waktu). dosis, cara dan julian).
ٱ ٱ            Anjurkan klien membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan. Anjurkan membicarakan Klien Efek ekuitas dan Efek Samping Yang dirasakan obat.
ٱ ٱ            Beri reinforcement bila klien minum obat yang benar. Beri penguatan Bila Klien minum obat Yang Benar.

f. f.         Klien dapat dukungan dari keluarga Klien dapat dukungan Dari Keluarga
Tindakan : Tindakan:
ٱ ٱ            Diskusikan dengan keluarga melalui pertemuan keluarga tentang: gejala Diskusikan Artikel Baru Keluarga Canada Tentang Pertemuan Keluarga: gejala   waham, cara merawat klien, lingkungan keluarga dan waham, cara Merawat Klien, Keluarga dan Lingkungan   follow up obat. tindak lanjut obat.
ٱ ٱ            Beri reinforcement atas keterlibatan keluarga. Beri penguatan tetap Permanent Keluarga keterlibatan.



Diagnosa Keperawatan 2: Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan waham Diagnosa Keperawatan 2: Resiko mencederai Diri, Orang lain dan Lingkungan waham berhubungan Artikel Baru
a. a.       Tuj uan Umum: Tuj uan Umum:
Klien terhindar dari mencederai diri, orang lain dan lingkungan. Klien terhindar Dari mencederai Diri, dan Lingkungan Orang lain.
b. b.       Tu j uan Khusus: Tu j uan Khusus:
1. 1.       Klien dapat membina hubungan saling Klien dapat membina sales saling percaya. Percaya.
Tindakan: Tindakan:
ٱ ٱ            Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, empati, sebut nama perawat dan jelaskan tujuan interaksi. Bina sales saling Percaya: salam terapeutik, empati, Sebut Nama perawat dan jelaskan Composition Komposisi Interaksi.
ٱ ٱ            Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai. Panggil Klien Artikel Baru Yang disukai panggilan Nama.
ٱ ٱ            Bicara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang. Artikel Baru Bicara sikap Tenang, rileks dan regular tidak menantang.
ٱ ٱ            Beri perhatian dan penghargaan : teman klien walau tidak menjawab. Beri penghargaan dan perhatian: Teman Klien walau regular tidak menjawab.

2. 2.       Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan. Klien dapat mengidentifikasi therapy terapi penyebab kekerasan.
Tindakan: Tindakan:
ٱ ٱ            Beri kesempatan mengungkapkan perasaan. Beri kesempatan mengungkapkan perasaan.
ٱ ٱ            Bantu klien mengungkapkan perasaan jengkel Bantu Klien mengungkapkan perasaan jengkel / / kesal. kesal.
ٱ ٱ            Dengarkan ungkapan rasa marah dan perasaan bermusuhan klien dengan sikap tenang. Dengarkan ungkapan rasa dan perasaan bermusuhan Marah Klien sikap Artikel Baru Tenang.

3. 3.       Klien dapat mengidentifikasi tanda‑tanda perilaku kekerasan. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda kekerasan therapy terapi.
Tindakan : Tindakan:
ٱ ٱ            Anjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat j engkel/kesal. Anjurkan Klien mengungkapkan Yang dialami dan dirasakan j Engkel Saat / kesal.
ٱ ٱ            Observasi tanda pe ri laku kekerasan. Observasi tanda pe ri laku kekerasan.
ٱ ٱ            Simpulkan bersama k l ien tanda‑tanda jengkel Bersama simpulkan k l Ien tanda-tanda jengkel / / kesal yang Yang kesal    dialami klien. Klien dialami.

4. 4.       Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan. Klien dapat mengidentifikasi therapy terapi kekerasan Yang dilakukan Biasa.
Tindakan: Tindakan:
ٱ ٱ            Anjurkan mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan. Anjurkan mengungkapkan therapy terapi kekerasan Yang dilakukan Biasa.
ٱ ٱ            Bantu bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan Bantu Peran Bermain therapy terapi kekerasan sesuai Artikel Baru                       yang biasa dilakukan. Yang dilakukan Biasa.
ٱ ٱ            Tanyakan "apakah dengan cara yang dilakukan masalahnya selesai?" Tanyakan "apakah cara Yang dilakukan Artikel Baru Selesai masalahnya?"


5. 5.       Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan. Klien dapat mengidentifikasi therapy terapi akibat kekerasan.
Tindakan: Tindakan:
ٱ ٱ            Bicarakan akibat/kerugian dari cara yang dilakukan. Bicarakan akibat / jasa lalu Dari cara dilakukan yang.
ٱ ٱ            Bersama klien menyimpulkan akibat dari cara yang digunakan. Bersama Klien menyimpulkan akibat cara Dari Yang perlengkapan.
ٱ ٱ            Tanyakan apakah ingin mempelajari cara baru yang sehat. Tanyakan apakah Ingin mempelajari cara sehat Yang Baru.
                                                                                                                         
6. 6.       Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam berespon terhadap kemarahan. Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif KESAWAN berespon terhadap kemarahan.
Tindakan : Tindakan:
ٱ ٱ            Beri pujian jika mengetahui cara lain yang sehat. Beri pujian jika mengetahui cara lain Yang sehat.
ٱ ٱ            Diskusikan cara lain yang sehat.Secara fisik : ta ri k nafas d alam ji ka sedang kesal, berolah raga, memukul bantal Diskusikan cara lain Yang sehat.Secara Fisik: ta k Nafas ri d alam ji ka sedang kesal, berolah raga, memukul Bantal / k asur. / K Asur.
ٱ ٱ            Secara verbal : katakan bahwa anda sedang marah atau kesal Secara verbal: katakan bahwa anda sedang kesal atau Marah / / tersing g ung tersing ung g
ٱ ٱ            Secara spiritual : berdo'a, sembahyang, memohon kepada Tuhan untuk diberi kesabaran. Secara spiritual: berdo'a, sembahyang, memohon kepada Tuhan untuk diberi kesabaran.

7. 7.       Klien dapat mengidentifikasi cara mengontrol perilaku kekerasan. Klien dapat mengidentifikasi cara kekerasan therapy terapi mengontrol.
Tindakan: Tindakan:
ٱ ٱ            Bantu memilih cara yang paling tepat. Bantu expandabilas cara Yang tepat pagar.
ٱ ٱ            Bantu mengidentifikasi manfaat cara yang telah dipilih. Bantu cara mengidentifikasi Manfaat Yang telah dipilih.
ٱ ٱ            Bantu mensimulasikan cara yang telah dipilih. Bantu mensimulasikan cara Yang telah dipilih.
ٱ ٱ            Beri reinforcement positif atas keberhasilan yang dicapai dalam Beri penguatan positif tetap Permanent Yang KESAWAN keberhasilan dicapai   simulasi. Simulasi.
ٱ ٱ            Anjurkan menggunakan cara yang telah dipilih saat jengkel / marah. Anjurkan menggunakan cara Yang telah dipilih jengkel Saat / Marah.

8. 8.       Klien mendapat dukungan dari keluarga. Klien mendapat dukungan Dari Keluarga.
Tindakan : Tindakan:
ٱ ٱ            Beri pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien melalui pertemuan keluarga. Beri Pendidikan Kesehatan Tentang cara Merawat Klien Canada Pertemuan Keluarga.
ٱ ٱ            Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga. Beri penguatan positif tetap Permanent keterlibatan Keluarga.




9. 9.       Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program). Klien dapat menggunakan obat Artikel Baru Benar (sesuai program).
Tindakan: Tindakan:
ٱ ٱ            Diskusikan dengan klien tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek samping). Diskusikan Artikel Baru Klien Tentang obat (nama, dosis, Frekuensi, Efek ekuitas dan Efek Samping).
ٱ ٱ            Bantu klien mengunakan obat dengan prinsip 5 benar (nama klien, obat, dosis, cara dan waktu). Bantu mengunakan obat Klien Artikel Baru Prinsip 5 Benar (nama Klien, obat, dosis, cara dan julian).
ٱ ٱ            Anjurkan untuk membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan. Anjurkan untuk membicarakan Efek ekuitas dan Efek Samping Yang dirasakan obat.

Diagnosa Keperawatan 3 : Perubahan isi pikir : waham ( …….. ) berhubungan dengan harga diri rendah Diagnosa Keperawatan 3: Perubahan isi pikir: waham (... ... ..) berhubungan Artikel Baru Diri harga rendah
1. 1.       Tujuan umum : Composition Komposisi Umum:
Klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri rendah/klien akan meningkat harga dirinya. Klien regular tidak terjadi gangguan Konsep Diri: harga rendah Diri / Klien akan harga dirinya meningkat.
2. 2.       Tujuan khusus : Composition Komposisi Khusus:
a. a.       Klien dapat membina hubungan saling percaya Klien dapat membina sales saling Percaya
Tindakan : Tindakan:
ٱ ٱ            Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan) Bina sales saling Percaya: salam terapeutik, perkenalan Diri, Interaksi Composition Komposisi jelaskan, Yang ciptakan Lingkungan Tenang, buat Kontrak Yang jelas (julian, Tempat dan topik pembicaraan)
ٱ ٱ            Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya Beri kesempatan PADA Klien untuk mengungkapkan perasaannya
ٱ ٱ            Sediakan waktu untuk mendengarkan klien Sediakan julian untuk mendengarkan Klien
ٱ ٱ            Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri Katakan kepada Klien bahwa dirinya adalah seseorang Yang berharga dan bertanggung jawab Mampu Serta menolong dirinya Sendiri

b. b.       Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan Aspek Yang dimiliki positif
Tindakan : Tindakan:
ٱ ٱ            Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Diskusikan kemampuan dan Aspek Yang dimiliki positif
ٱ ٱ            Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis Hindarkan memberi penilaian negatif terkait masih berlangsung Klien bertemu, utamakan realistis Yang memberi pujian
ٱ ٱ            Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Klien dapat menilai kemampuan dan Aspek Yang dimiliki positif

c. c.        Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan Klien dapat menilai kemampuan Yang perlengkapan dapat
Tindakan : Tindakan:
ٱ ٱ            Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Diskusikan kemampuan dan Aspek Yang dimiliki positif
ٱ ٱ            Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah Diskusikan pula kemampuan Yang dilanjutkan Penghasilan kena pajak dapat pulang ke rumah

d. d.      Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai kemampuan Yang dimiliki Artikel Baru
Tindakan : Tindakan:
ٱ ٱ            Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan Rencanakan aktivitas Klien Bersama Yang dapat dilakukan terkait masih berlangsung hari sesuai kemampuan
ٱ ٱ            Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi Klien toleransi Artikel Baru
ٱ ٱ            Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan Yang Boleh lakukan Klien

e. e.       Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan : Tindakan:
ٱ ٱ            Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan Beri kesempatan mencoba kegiatan Yang telah direncanakan
ٱ ٱ            Beri pujian atas keberhasilan klien Beri pujian Atas keberhasilan Klien
ٱ ٱ            Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

f. f.         Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung ADA Yang
Tindakan : Tindakan:
ٱ ٱ            Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien Beri Pendidikan Kesehatan Keluarga PADA Tentang cara Merawat Klien
ٱ ٱ            Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat Bantu Keluarga memberi dukungan selama dirawat Klien
ٱ ٱ            Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah Bantu menyiapkan Lingkungan Keluarga di rumah
ٱ ٱ            Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga Beri penguatan positif Atas keterlibatan Keluarga




DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA


1. 1.       Aziz R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa . Aziz R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang Semarang : : RSJD Dr. RSJD Dr Amino Gondoutomo. Amino Gondoutomo. 2003 2003
2. 2.       Keliat Budi A. Proses keperawatan kesehatan jiwa . Keliat Budi A. Proses keperawatan Kesehatan jiwa. Edisi 1. Edisi 1. Jakarta Jakarta : EGC. : EGC. 1999 1999
3. 3.       Tim Direktorat Keswa. Standart asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Tim Direktorat Keswa.. Standart asuhan keperawatan Kesehatan jiwa Edisi 1. Bandung Bandung : RSJP.2000 : RSJP.2000
4. 4.       Townsend MC Diagnosa keperawatan pada keperawatan psikiatri; pedoman untuk pembuatan rencana keperawatan. Townsend MC Diagnosa keperawatan PADA keperawatan psikiatri; Pedoman untuk pembuatan Rencana keperawatan. Jakarta Jakarta : EGC. : EGC.1998 1998
5. 5.       ………….. Pelatihan asuhan keperawatan pada klien gangguan jiwa . ... ... ... ... .. Asuhan keperawatan Pelatihan PADA Klien gangguan jiwa. Semarang. 20 – 22 Novembr 2004. Semarang -. 20 22 Novembr 2004. unpublished unpublished

Tidak ada komentar:

Posting Komentar