Askep Luka Bakar / COMBUSTIO
Definisi Definisi
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Irna Bedah RSUD Dr.Soetomo, 2001). Luka bakar adalah suatu trauma Yang Dibuat disebabkan panas, Arus listrik, petir dan Bahan kimia Yang mengenai kulit, mukosa dan Jaringan KESAWAN Yang lebih (Irna Bedah RSUD Dr.Soetomo, 2001).
Etiologi Etiologi
1. 1. Luka Bakar Suhu Tinggi(Thermal Burn) Luka Bakar Suhu Tinggi (Thermal Burn)
a. a. Gas Gas
b. b. Cairan Cairan
c. c. Bahan padat (Solid) Bahan padat (Solid)
2. 2. Luka Bakar Bahan Kimia (hemical Burn) Luka Bakar Bahan Kimia (hemical Burn)
3. 3. Luka Bakar Sengatan Listrik (Electrical Burn) Luka Bakar sengatan Listrik (Electrical Burn)
4. 4. Luka Bakar Radiasi (Radiasi Injury) Luka Bakar Radiasi (Radiasi Injury)
Fase Luka Bakar Fase Luka Bakar
A. A. Fase akut. Fase Akut.
Disebut sebagai fase awal atau fase syok. Disebut sebagai fase akhir atau fase syok. Dalam fase awal penderita akan mengalami ancaman gangguan airway (jalan nafas), brething (mekanisme bernafas), dan circulation (sirkulasi). KESAWAN fase akhir Penderita akan mengalami ancaman gangguan airway (jalan Nafas), brething (mekanisme bernafas), sirkulasi dan (sirkulasi). Gnagguan airway tidak hanya dapat terjadi segera atau beberapa saat setelah terbakar, namun masih dapat terjadi obstruksi saluran pernafasan akibat cedera inhalasi dalam 48-72 jam pasca trauma. Cedera inhalasi adalah penyebab kematian utama penderiat pada fase akut. Hanya napas Gnagguan regular tidak dapat terjadi Segera atau beberapa Penghasilan kena pajak Saat terbakar, namun dapat terjadi obstruksi Masih saluran pernafasan akibat cedera inhalasi KESAWAN 48-72 jam pasca trauma. Cedera inhalasi adalah penyebab Kematian Utama penderiat PADA fase Akut.
Pada fase akut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit akibat cedera termal yang berdampak sistemik. PADA fase Akut Sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dan Elektrolit akibat cedera sistemik Yang berdampak termal.
B. B. Fase sub akut. Fase sub Akut.
Berlangsung setelah fase syok teratasi. Penghasilan kena pajak Berlangsung fase syok teratasi. Masalah yang terjadi adalah kerusakan atau kehilangan jaringan akibat kontak denga sumber panas. Luka yang terjadi menyebabkan: Masalah Yang terjadi adalah kerusakan atau kehilangan akibat Kontak Jaringan denga sumber panas menyebabkan. Luka Yang terjadi:
1. 1. Proses inflamasi dan infeksi. Proses infeksi dan inflamasi.
2. 2. Problempenuutpan luka dengan titik perhatian pada luka telanjang atau tidak berbaju epitel luas dan atau pada struktur atau organ – organ fungsional. Artikel Baru Problempenuutpan luka Titik perhatian PADA luka telanjang atau berbaju epitel regular tidak Luas PADA dan atau ring atau organ - organ fungsional.
3. 3. Keadaan hipermetabolisme. Keadaan hipermetabolisme.
C. C. Fase lanjut. Fase Lanjut.
Fase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibat luka dan pemulihan fungsi organ-organ fungsional. Lanjut fase akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibat luka dan Pemulihan fungsi organ-organ fungsional. Problem yang muncul pada fase ini adalah penyulit berupa parut yang hipertropik, kleoid, gangguan pigmentasi, deformitas dan kontraktur. Masalah Yang muncul PADA fase Suami adalah penyulit parut Berupa Yang hipertropik, kleoid, gangguan pigmentasi, deformitas dan kontraktur.
Klasifikasi Luka Bakar Klasifikasi Luka Bakar
A. A. Dalamnya luka bakar. Dalamnya luka bakar.
Kedalaman Kedalaman | Penyebab Penyebab | Penampilan Penampilan | Warna Warna | Perasaan Perasaan |
Ketebalan partial superfisial Ketebalan parsial superfisial (tingkat I) (Tingkat I) | Jilatan api, sinar ultra violet (terbakar oleh matahari). Jilatan api, sinar ultra violet (Matahari Dibuat terbakar). | Kering tidak ada gelembung. Kering ADA gelembung regular tidak. Oedem minimal atau tidak ada. Oedem ADA atau minimal regular tidak. Pucat bila ditekan dengan ujung jari, berisi kembali bila tekanan dilepas. WAN Bila ditekan jari Artikel Baru Ujung, berisi Dilaporkan Bila tekanan dilepas. | Bertambah merah. Bertambah merah. | Nyeri Nyeri |
Lebih dalam dari ketebalan partial KESAWAN Lebih Dari ketebalan parsial (tingkat II) (Tingkat II) - - Superfisial Superfisial - - Dalam KESAWAN | Kontak dengan bahan air atau bahan padat. Kontak Artikel Baru Bahan Bahan padat atau udara. Jilatan api kepada pakaian. Jilatan api kepada Pakaian. Jilatan langsung kimiawi. Jilatan Langsung kimiawi. Sinar ultra violet. Sinar ultra violet. | Blister besar dan lembab yang ukurannya bertambah besar. Blister Besar dan lembab Yang bertambah Besar ukurannya. Pucat bial ditekan dengan ujung jari, bila tekanan dilepas berisi kembali. bial ditekan jari Artikel Baru Ujung WAN, Bila tekanan dilepas berisi Dilaporkan. | Berbintik-bintik yang kurang jelas, putih, coklat, pink, daerah merah coklat. Yang Kurang bintik-jelas berbintik, putih, coklat, merah muda, merah coklat Daerah. | Sangat nyeri Sangat Nyeri |
Ketebalan sepenuhnya Ketebalan sepenuhnya (tingkat III) (Tingkat III) | Kontak dengan bahan cair atau padat. Kontak Artikel Baru Bahan cair atau padat. Nyala api. Nyala api. Kimia. Kimia. Kontak dengan arus listrik. Artikel Baru Kontak Arus listrik. | Kering disertai kulit mengelupas. Kering disertai kulit mengelupas. Pembuluh darah seperti arang terlihat dibawah kulit yang mengelupas. Pembuluh Darah Yang Pembongkaran arang kulit mengelupas Dibawah terlihat. Gelembung jarang, dindingnya sangat tipis, tidak membesar. Gelembung jarang, dindingnya Sangat tipis, regular tidak membesar. Tidak pucat bila ditekan. Bila aneka regular tidak ditekan. | Putih, kering, hitam, coklat tua. Putih, Kering, hitam coklat tua,. Hitam. Hitam. Merah. Merah. | Tidak sakit, sedikit sakit. Regular tidak sakit, sakit sedikit. Rambut mudah lepas bila dicabut. Cari Syarat masuk Rambut Bila lepas dicabut. |
B. B. Luas luka bakar Luas luka bakar
Wallace membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan nama rule of nine atua rule of wallace yaitu: Wallace membagi tubuh tetap Permanent Name of 9% atau kelipatan 9 Yang aturan terkenal Nama Artikel Baru sembilan aturan atua dari wallace yaitu:
1) 1) Kepala dan leher Kepala dan leher : 9% : 9%
2) 2) Lengan masing-masing 9% Lengan masing-masing 9% : 18% : 18%
3) 3) Badan depan 18%, badan belakang 18% Badan 18%, badan belakang 18% Depan : 36% : 36%
4) 4) Tungkai maisng-masing 18% Tungkai maisng-masing 18% : 36% : 36%
5) 5) Genetalia/perineum Genetalia / perineum : 1% : 1%
Total Jumlah : 100% : 100%
C. C. Berat ringannya luka bakar Berat ringannya luka bakar
Untuk mengkaji beratnya luka bakar harus dipertimbangkan beberapa faktor antara lain : Untuk mengkaji beratnya luka bakar Harus dipertimbangkan beberapa faktor ANTARA lain:
1) 1) Persentasi area (Luasnya) luka bakar pada permukaan tubuh. Persentasi area (Luasnya) luka bakar PADA permukaan tubuh.
2) 2) Kedalaman luka bakar. Kedalaman luka bakar.
3) 3) Anatomi lokasi luka bakar. Lokasi anatomi luka bakar.
4) 4) Umur klien. Umur Klien.
5) 5) Riwayat pengobatan yang lalu. Riwayat pengobatan Yang Lalu.
6) 6) Trauma yang menyertai atau bersamaan. Trauma Yang menyertai atau bersamaan.
American college of surgeon membagi dalam: American perguruan tinggi dari membagi KESAWAN ahli bedah:
A. A. Parah – critical: Parah - kritis:
a) a) Tingkat II Tingkat II : 30% atau lebih. : 30% atau lebih.
b) b) Tingkat III Tingkat III : 10% atau lebih. : 10% atau lebih.
c) c) Tingkat III pada tangan, kaki dan wajah. Tingkat III PADA Tangan, Wajah dan kesemek.
d) d) Dengan adanya komplikasi penafasan, jantung, fractura, soft tissue yang luas. Artikel Baru adanya komplikasi penafasan, Jantung, fractura, Yang Luas jaringan lunak.
B. B. Sedang – moderate: Sedang - moderat:
a) Tingkat II a Tingkat II) : 15 – 30% : 15 - 30%
b) Tingkat III b) Tingkat III : 1 – 10% : 1 - 10%
C. C. Ringan – minor: Ringan - minor:
a) Tingkat II a Tingkat II) : kurang 15% : Kurang 15%
b) Tingkat III b) Tingkat III : kurang 1% : Kurang 1%
Patofisiologi / Pathway Patofisiologi / Pathway
(Terlampir) (Terlampir)
Perubahan Fisiologis Pada Luka Bakar Perubahan fisiologis PADA Luka Bakar
Perubahan Perubahan | Tingkatan hipovolemik Tingkatan hipovolemik ( s/d 48-72 jam pertama) (S / d 48-72 Pertama selai) | Tingkatan diuretik Tingkatan diuretik (12 jam – 18/24 jam pertama) (12 jam - Pertama jam 18/24) | ||
Mekanisme Mekanisme | Dampak dari Dampak Dari | Mekanisme Mekanisme | Dampak dari Dampak Dari | |
Pergeseran cairan ekstraseluler. Pergeseran cairan ekstraseluler. | Vaskuler ke insterstitial. Vaskuler insterstitial ke. | Hemokonsentrasi oedem pada lokasi luka bakar. Hemokonsentrasi oedem PADA Lokasi luka bakar. | Interstitial ke vaskuler. Interstisial ke vaskuler. | Hemodilusi. Hemodilusi. |
Fungsi renal. Fungsi ginjal. | Aliran darah renal berkurang karena desakan darah turun dan CO berkurang. Aliran Darah KARENA desakan ginjal berkurang Darah turun dan CO berkurang. | Oliguri. Oliguri. | Peningkatan aliran darah renal karena desakan darah meningkat. Peningkatan Aliran Darah ginjal meningkat KARENA Darah desakan. | Diuresis. Diuresis. |
Kadar sodium/natrium. Kadar sodium / natrium. | Na + direabsorbsi oleh ginjal, tapi kehilangan Na + melalui eksudat dan tertahan dalam cairan oedem. Oleh direabsorbsi ginjal + Na, TAPI kehilangan Na + Canada dan KESAWAN eksudat cairan oedem tertahan. | Defisit sodium. Defisit natrium. | Kehilangan Na + melalui diuresis (normal kembali setelah 1 minggu). Kehilangan Na + Canada diuresis (Penghasilan kena pajak normal Dilaporkan 1 Minggu). | Defisit sodium. Defisit natrium. |
Kadar potassium. Kadar kalium. | K + dilepas sebagai akibat cidera jarinagn sel-sel darah merah, K + berkurang ekskresi karena fungsi renal berkurang. K + dilepas sebagai akibat cidera jarinagn sel-sel Darah merah, berkurang ekskresi KARENA + K berkurang fungsi ginjal. | Hiperkalemi Hiperkalemi | K + bergerak kembali ke dalam sel, K + terbuang melalui diuresis (mulai 4-5 hari setelah luka bakar). K + Bergerak Dilaporkan ke KESAWAN sel, terbuang Canada diuresis + K (Mulai Penghasilan kena pajak 4-5 hari luka bakar). | Hipokalemi. Hipokalemi. |
Kadar protein. Kadar protein. | Kehilangan protein ke dalam jaringan akibat kenaikan permeabilitas. Kehilangan protein ke KESAWAN permeabilitas akibat kenaikan Jaringan. | Hipoproteinemia. Hipoproteinemia. | Kehilangan protein waktu berlangsung terus katabolisme. Kehilangan protein katabolisme Terus julian berlangsung. | Hipoproteinemia. Hipoproteinemia. |
Keseimbangan nitrogen. Keseimbangan nitrogen. | Katabolisme jaringan, kehilangan protein dalam jaringan, lebih banyak kehilangan dari masukan. Katabolisme Jaringan, kehilangan protein Jaringan KESAWAN, kehilangan BANYAK lebih Dari masukan. | Keseimbangan nitrogen negatif. Keseimbangan nitrogen negatif. | Katabolisme jaringan, kehilangan protein, immobilitas. Katabolisme Jaringan, kehilangan protein, immobilitas. | Keseimbangan nitrogen negatif. Keseimbangan nitrogen negatif. |
Keseimbnagan asam basa. Keseimbnagan asam basa. | Metabolisme anaerob karena perfusi jarinagn berkurang peningkatan asam dari produk akhir, fungsi renal berkurang (menyebabkan retensi produk akhir tertahan), kehilangan bikarbonas serum. Metabolisme anaerob KARENA perfusi jarinagn berkurang peningkatan asam Dari Produk Penambahan, fungsi ginjal berkurang (menyebabkan ditambah hutang Produk Penambahan tertahan), kehilangan bikarbonas serum. | Asidosis metabolik. Asidosis metabolik. | Kehilangan sodium bicarbonas melalui diuresis, hipermetabolisme disertai peningkatan produk akhir metabolisme. Kehilangan natrium bicarbonas diuresis Canada, hipermetabolisme disertai peningkatan Produk Penambahan metabolisme. | Asidosis metabolik. Asidosis metabolik. |
Respon stres. Respon stres. | Terjadi karena trauma, peningkatan produksi cortison. Terjadi KARENA trauma, Cortison Produksi peningkatan. | Aliran darah renal berkurang. Aliran Darah berkurang ginjal. | Terjadi karena sifat cidera berlangsung lama dan terancam psikologi pribadi. Terjadi KARENA Sifat cidera terancam berlangsung lama dan psikologi Pribadi. | Stres karena luka. Stres KARENA luka. |
Eritrosit Eritrosit | Terjadi karena panas, pecah menjadi fragil. Terjadi KARENA panas, fragil menjadi Pecah. | Luka bakar termal. Luka bakar termal. | Tidak terjadi pada hari-hari pertama. Regular tidak terjadi PADA hari-hari Pertama. | Hemokonsentrasi. Hemokonsentrasi. |
Lambung. Lambung. | Curling ulcer (ulkus pada gaster), perdarahan lambung, nyeri. Curling ulkus (ulkus lambung PADA), perdarahan lambung, Nyeri. | Rangsangan central di hipotalamus dan peingkatan jumlah cortison. Rangsangan pusat di hipotalamus dan peingkatan Aset Cortison. | Akut dilatasi dan paralise usus. Akut paralise dan dilatasi usus. | Peningkatan jumlah cortison. Peningkatan Aset Cortison. |
Jantung. Jantung. | MDF meningkat 2x lipat, merupakan glikoprotein yang toxic yang dihasilkan oleh kulit yang terbakar. MDF meningkat 2x lipat, merupakan glikoprotein Yang Dibuat kulit beracun Yang dihasilkan Yang terbakar. | Disfungsi jantung. Disfungsi Jantung. | Peningkatan zat MDF (miokard depresant factor) sampai 26 unit, bertanggung jawab terhadap syok spetic. Peningkatan zat MDF (miokard depresant factor) Sampai 26 unit, syok bertanggung jawab terhadap spetic. | CO menurun. CO menurun. |
Indikasi Rawat Inap Luka Bakar Indikasi Rawat Inap Luka Bakar
A. A. Luka bakar grade II: Luka bakar grade II:
1) 1) Dewasa > 20% Dewasa> 20%
2) 2) Anak/orang tua > 15% Anak / Orang tua> 15%
B. B. Luka bakar grade III. Luka bakar grade III.
C. C. Luka bakar dengan komplikasi: jantung, otak dll. Luka bakar komplikasi Artikel Baru: Jantung, Otak dll.
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
A. A. Resusitasi A, B, C. Resusitasi A, B, C.
1) 1) Pernafasan: Pernafasan:
a) a) Udara panas à mukosa rusak à oedem à obstruksi. Udara panas à mukosa rusak à oedem à obstruksi.
b) b) Efek toksik dari asap: HCN, NO 2 , HCL, Bensin à iritasi à Bronkhokontriksi à obstruksi à gagal nafas. Efek toksik Dari asap: HCN, NO 2, HCL, Bensin à iritasi à Bronkhokontriksi à obstruksi à Nafas gagal.
2) 2) Sirkulasi: Sirkulasi:
gangguan permeabilitas kapiler: cairan dari intra vaskuler pindah ke ekstra vaskuler à hipovolemi relatif à syok à ATN à gagal ginjal. gangguan permeabilitas kapiler: cairan Dari Pindah vaskuler intra ke ekstra vaskuler à hipovolemi relatif à syok à ATN à ginjal gagal.
B. B. Infus, kateter, CVP, oksigen, Laboratorium, kultur luka. Infus, kateter, CVP, oksigen, Laboratorium, kultur luka.
C. C. Resusitasi cairan Resusitasi cairan à à Baxter. Baxter.
Dewasa : Baxter. Dewasa: Baxter.
RL 4 cc x BB x % LB/24 jam. RL 4 cc x BB x% LB/24 selai.
Anak : jumlah resusitasi + kebutuhan faal: Anak: resusitasi + kebutuhan faal Aset:
RL : Dextran = 17 : 3 RL: dekstran = 17: 3
2 cc x BB x % LB. 2 cc x BB x% LB.
Kebutuhan faal: Kebutuhan faal:
< 1 tahun <1 years : BB x 100 cc : BB x 100 cc
1 – 3 tahun 1 - 3 years : BB x 75 cc : BB x 75 cc
3 – 5 tahun 3 - 5 years : BB x 50 cc : BB x 50 cc
½ Ã diberikan ½ Ã diberikan 8 jam pertama 8 jam Pertama
½ Ã diberikan ½ Ã diberikan 16 jam berikutnya. 16 jam berikutnya.
Hari kedua : Hari kedua:
Dewasa Dewasa : Dextran 500 – 2000 + D5% / albumin. : Dekstran 500 - 2000 + D5% / albumin.
( 3-x) x 80 x BB gr/hr (3-x) x 80 x gr BB / jam
100 100
(Albumin 25% = gram x 4 cc) Ã 1 cc/mnt. (Albumin 25% = gram x 4 cc) Ã 1 cc / mnt.
Anak Anak : Diberi sesuai kebutuhan faal. : Diberi sesuai kebutuhan faal.
D. D. Monitor urine dan CVP. Monitor urine dan CVP.
E. E. Topikal dan tutup luka Topikal dan Tutup luka
- - Cuci luka dengan savlon : NaCl 0,9% ( 1 : 30 ) + buang jaringan nekrotik. Cuci luka savlon Artikel Baru: NaCl 0,9% (1: 30) + nekrotik Jaringan Buang.
- - Tulle. Tulle.
- - Silver sulfa diazin tebal. Silver sulfa diazin tebal.
- - Tutup kassa tebal. Tutup kassa tebal.
- - Evaluasi 5 – 7 hari, kecuali balutan kotor. Evaluasi 5 - 7 hari, kecuali balutan kotor.
F. F. Obat – obatan: Obat - obatan:
o o Antibiotika Antibiotika : tidak diberikan bila pasien datang < 6 jam sejak kejadian. : Regular tidak diberikan Bila Pasien Datang <6 sejak kejadian selai.
o o Bila perlu berikan antibiotika sesuai dengan pola kuman dan sesuai hasil kultur. Bila perlu berikan antibiotika sesuai kuman POLA Artikel Baru dan sesuai Hasil kultur.
o o Analgetik Analgetik : kuat (morfin, petidine) : KUAT (Morffn, petidine)
o o Antasida Antasida : kalau perlu : Kalau perlu
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN Konsep Asuhan KEPERAWATAN
1. 1. Pengkajian Pengkajian
a) a) Aktifitas/istirahat: Aktifitas / istirahat:
Tanda: Penurunan kekuatan, tahanan; keterbatasan rentang gerak pada area yang sakit; gangguan massa otot, perubahan tonus. Tanda: Penurunan Kekuatan, Tahanan; daerah keterbatasan Rentang PADA Gerak Yang sakit; muscle massa gangguan, perubahan tonus.
b) b) Sirkulasi: Sirkulasi:
Tanda (dengan cedera luka bakar lebih dari 20% APTT): hipotensi (syok); penurunan nadi perifer distal pada ekstremitas yang cedera; vasokontriksi perifer umum dengan kehilangan nadi, kulit putih dan dingin (syok listrik); takikardia (syok/ansietas/nyeri); disritmia (syok listrik); pembentukan oedema jaringan (semua luka bakar). Tanda (Artikel Baru cedera luka bakar lebih Dari 20% APTT): hipotensi (syok); penurunan nadi perifer distal ekstremitas PADA Yang cedera; Umum vasokontriksi perifer Artikel Baru kehilangan nadi, kulit putih dan Dingin (syok listrik); takikardia (syok / ansietas / Nyeri ); disritmia (syok listrik); Jaringan pembentukan edema (* Semua luka bakar).
c) c) Integritas ego: Integritas ego:
Gejala: masalah tentang keluarga, pekerjaan, keuangan, kecacatan. Gejala: Masalah Tentang Keluarga, pekerjaan, keuangan, kecacatan.
Tanda: ansietas, menangis, ketergantungan, menyangkal, menarik diri, marah. Tanda: ansietas, Menangis, ketergantungan, menyangkal, Menarik Diri, Marah.
d) d) Eliminasi: Automotive:
Tanda: haluaran urine menurun/tak ada selama fase darurat; warna mungkin hitam kemerahan bila terjadi mioglobin, mengindikasikan kerusakan otot dalam; diuresis (setelah kebocoran kapiler dan mobilisasi cairan ke dalam sirkulasi); penurunan bising usus/tak ada; khususnya pada luka bakar kutaneus lebih besar dari 20% sebagai stres penurunan motilitas/peristaltik gastrik. Tanda: haluaran urine menurun / tak ADA selama fase darurat; warna mungkin hitam kemerahan Bila terjadi mioglobin, mengindikasikan kerusakan muscle KESAWAN; diuresis (Penghasilan kena pajak kebocoran kapiler dan mobilisasi KESAWAN ke sirkulasi cairan); penurunan bising usus / tak ADA; khususnya PADA luka bakar kutaneus Dari lebih Besar 20% sebagai stres penurunan motilitas / peristaltik gastrik.
e) e) Makanan/cairan: Makanan / cairan:
Tanda: oedema jaringan umum; anoreksia; mual/muntah. Tanda: Umum Jaringan edema, anoreksia, mual / muntah.
f) f) Neurosensori: Neurosensori:
Gejala: area batas; kesemutan. Gejala: Batas wilayah; kesemutan.
Tanda: perubahan orientasi; afek, perilaku; penurunan refleks tendon dalam (RTD) pada cedera ekstremitas; aktifitas kejang (syok listrik); laserasi korneal; kerusakan retinal; penurunan ketajaman penglihatan (syok listrik); ruptur membran timpanik (syok listrik); paralisis (cedera listrik pada aliran saraf). Tanda: perubahan orientasi, afek, therapy terapi; penurunan refleks tendon KESAWAN (RTD) PADA cedera ekstremitas; aktifitas kejang (syok listrik); (syok listrik); penglihatan; korneal laserasi kerusakan retina; penurunan ketajaman pecah membran timpanik (syok listrik); paralisis (cedera listrik PADA Aliran Saraf).
g) g) Nyeri/kenyamanan: Nyeri / kenyamanan:
Gejala: Berbagai nyeri; contoh luka bakar derajat pertama secara eksteren sensitif untuk disentuh; ditekan; gerakan udara dan perubahan suhu; luka bakar ketebalan sedang derajat kedua sangat nyeri; smentara respon pada luka bakar ketebalan derajat kedua tergantung pada keutuhan ujung saraf; luka bakar derajat tiga tidak nyeri. Gejala: Nyeri Berbagai; contoh luka bakar derajat Pertama Secara eksteren sensitif untuk disentuh; ditekan; SUHU Gerakan Udara dan perubahan; luka bakar ketebalan sedang derajat kedua Sangat Nyeri; smentara respon PADA luka bakar ketebalan derajat kedua tergantung keutuhan PADA Ujung Saraf; derajat luka bakar Tiga regular tidak Nyeri.
h) h) Pernafasan: Pernafasan:
Gejala: terkurung dalam ruang tertutup; terpajan lama (kemungkinan cedera inhalasi). Gejala: terkurung KESAWAN Ruang tertutup; terpajan lama (kemungkinan cedera inhalasi).
Tanda: serak; batuk mengii; partikel karbon dalam sputum; ketidakmampuan menelan sekresi oral dan sianosis; indikasi cedera inhalasi. Tanda: serak, Batuk mengii; partikel Karbon KESAWAN dahak; ketidakmampuan menelan sekresi oral dan sianosis; indikasi cedera inhalasi.
Pengembangan torak mungkin terbatas pada adanya luka bakar lingkar dada; jalan nafas atau stridor/mengii (obstruksi sehubungan dengan laringospasme, oedema laringeal); bunyi nafas: gemericik (oedema paru); stridor (oedema laringeal); sekret jalan nafas dalam (ronkhi). Pengembangan Torak mungkin Terbatas PADA adanya luka bakar lingkar dada; Jalan Nafas atau stridor / mengii (obstruksi sehubungan Artikel Baru laringospasme, edema laringeal); bunyi Nafas: gemericik (edema paru); stridor (edema laringeal); KESAWAN sekret Nafas jalan (ronkhi).
i) i) Keamanan: Keamanan:
Tanda: Tanda:
Kulit umum: destruksi jaringan dalam mungkin tidak terbukti selama 3-5 hari sehubungan dengan proses trobus mikrovaskuler pada beberapa luka. Umum Kulit: KESAWAN Jaringan destruksi mungkin regular tidak terbukti selama 3-5 hari sehubungan Artikel Baru proses trobus mikrovaskuler PADA beberapa luka.
Area kulit tak terbakar mungkin dingin/lembab, pucat, dengan pengisian kapiler lambat pada adanya penurunan curah jantung sehubungan dengan kehilangan cairan/status syok. Area kulit tak terbakar mungkin Dingin / lembab, WAN, pengisian kapiler lambat Artikel Baru PADA adanya penurunan curah Jantung kehilangan cairan sehubungan Artikel Baru / status syok.
Cedera api: terdapat area cedera campuran dalam sehubunagn dengan variase intensitas panas yang dihasilkan bekuan terbakar. Cedera api: terdapat area cedera Campuran KESAWAN sehubunagn intensive variase panas Artikel Baru Yang dihasilkan bekuan terbakar. Bulu hidung gosong; mukosa hidung dan mulut kering; merah; lepuh pada faring posterior;oedema lingkar mulut dan atau lingkar nasal. Bulu hidung gosong; mukosa hidung dan mulut Kering, merah; PADA lepuh faring posterior; oedema lingkar mulut dan hidung atau lingkar.
Cedera kimia: tampak luka bervariasi sesuai agen penyebab. Cedera kimia: Tampak luka agen penyebab bervariasi sesuai.
Kulit mungkin coklat kekuningan dengan tekstur seprti kulit samak halus; lepuh; ulkus; nekrosis; atau jarinagn parut tebal. Kulit mungkin coklat kekuningan Artikel Baru tekstur seprti kulit samak halus; lepuh, ulkus, nekrosis; tebal atau jarinagn parut. Cedera secara mum ebih dalam dari tampaknya secara perkutan dan kerusakan jaringan dapat berlanjut sampai 72 jam setelah cedera. Cedera ibu Secara KESAWAN ebih Dari tampaknya Secara perkutan dan kerusakan Jaringan dapat berlanjut Sampai 72 cedera Penghasilan kena pajak selai.
Cedera listrik: cedera kutaneus eksternal biasanya lebih sedikit di bawah nekrosis. Cedera listrik: cedera kutaneus di nekrosis biasanya sedikit lebih Bawah eksternal. Penampilan luka bervariasi dapat meliputi luka aliran masuk/keluar (eksplosif), luka bakar dari gerakan aliran pada proksimal tubuh tertutup dan luka bakar termal sehubungan dengan pakaian terbakar. Penampilan luka bervariasi dapat meliputi luka Aliran Masuk / Keluar (eksplosif), luka bakar Dari Gerakan Aliran PADA proksimal tertutup dan tubuh luka bakar termal sehubungan Artikel Baru Pakaian terbakar.
Adanya fraktur/dislokasi (jatuh, kecelakaan sepeda motor, kontraksi otot tetanik sehubungan dengan syok listrik). Adanya fraktur / dislokasi (Jatuh, kecelakaan sepeda motor, kontraksi muscle tetanik sehubungan Artikel Baru syok listrik).
j) j) Pemeriksaan diagnostik: Pemeriksaan Diagnostik:
(1) (1) LED: mengkaji hemokonsentrasi. LED: mengkaji hemokonsentrasi.
(2) (2) Elektrolit serum mendeteksi ketidakseimbangan cairan dan biokimia. Elektrolit serum mendeteksi ketidakseimbangan biokimia dan cairan. Ini terutama penting untuk memeriksa kalium terdapat peningkatan dalam 24 jam pertama karena peningkatan kalium dapat menyebabkan henti jantung. Ini terutama parts untuk memeriksa kalium terdapat peningkatan KESAWAN 24 jam Pertama KARENA peningkatan dapat menyebabkan henti Jantung kalium.
(3) (3) Gas-gas darah arteri (GDA) dan sinar X dada mengkaji fungsi pulmonal, khususnya pada Gas-gas Darah arteri (GDA) dan sinar X dada mengkaji fungsi pulmonal, khususnya PADA cedera inhalasi asap. cedera inhalasi asap.
(4) (4) BUN dan kreatinin mengkaji fungsi ginjal. BUN dan kreatinin mengkaji fungsi ginjal.
(5) (5) Urinalisis menunjukkan mioglobin dan hemokromogen menandakan kerusakan otot pada luka bakar ketebalan penuh luas. Urinalisis menunjukkan mioglobin hemokromogen dan menandakan kerusakan muscle PADA Luas luka bakar ketebalan Penuh.
(6) (6) Bronkoskopi membantu memastikan cedera inhalasi asap. Bronkoskopi membantu memastikan cedera inhalasi asap.
(7) (7) Koagulasi memeriksa faktor-faktor pembekuan yang dapat menurun pada luka bakar masif. Koagulasi memeriksa faktor-faktor pembekuan Yang dapat menurun PADA luka bakar masif.
(8) (8) Kadar karbon monoksida serum meningkat pada cedera inhalasi asap. Kadar Karbon monoksida serum meningkat PADA cedera inhalasi asap.
2. 2. Diagnosa Keperawatan Diagnosa Keperawatan
Marilynn E. Doenges dalam Nursing care plans, Guidelines for planning and documenting patient care mengemukakan beberapa Diagnosa keperawatan sebagai berikut : Marilynn E. Doenges KESAWAN rencana perawatan Keperawatan, Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien mengemukakan beberapa Diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1 1 Resiko tinggi bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obtruksi trakeabronkial;edema mukosa dan hilangnya kerja silia. Resiko Tinggi bersihan jalan tersebut berlaku Nafas regular tidak berhubungan Artikel Baru obtruksi trakeabronkial; edema mukosa dan hilangnya kerja jangka pendek silia. Luka bakar daerah leher; kompresi jalan nafas thorak dan dada atau keterdatasan pengembangan dada. Luka bakar leher Daerah; kompresi Jalan Nafas thorak dan dada atau dada keterdatasan pengembangan.
2 2 Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan Kehilangan cairan melalui rute abnormal. Peningkatan kebutuhan : status hypermetabolik, ketidak cukupan pemasukan. Tinggi Resiko kekurangan volume cairan berhubungan Artikel Baru Canada Kehilangan cairan rute abnormal:. Peningkatan kebutuhan status hypermetabolik, ketidak cukupan pemasukan. Kehilangan perdarahan. Kehilangan perdarahan.
3 3 Resiko kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan cedera inhalasi asap atau sindrom kompartemen torakal sekunder terhadap luka bakar sirkumfisial dari dada atau leher. Resiko kerusakan pertukaran gas berhubungan cedera inhalasi asap Artikel Baru atau Sindrom kompartemen torakal sekunder terhadap luka bakar sirkumfisial Dari leher atau dada.
4 4 Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan Pertahanan primer tidak adekuat; kerusakan perlinduingan kulit; jaringan traumatik. Pertahanan sekunder tidak adekuat; penurunan Hb, penekanan respons inflamasi. Resiko infeksi berhubungan Artikel Baru Tinggi Pertahanan primer regular tidak adekuat; kerusakan kulit perlinduingan; Jaringan traumatik;. Pertahanan sekunder regular tidak adekuat penurunan Hb, penekanan respons inflamasi.
5 5 Nyeri berhubungan dengan Kerusakan kulit/jaringan; pembentukan edema. Manifulasi jaringan cidera contoh debridemen luka. Nyeri berhubungan Artikel Baru Kerusakan kulit / Jaringan; edema pembentukan luka. Manifulasi Jaringan cidera contoh debridemen.
6 6 Resiko tinggi kerusakan perfusi jaringan, perubahan/disfungsi neurovaskuler perifer berhubungan dengan Penurunan/interupsi aliran darah arterial/vena, contoh luka bakar seputar ekstremitas dengan edema. Resiko Tinggi kerusakan perfusi Jaringan, perubahan / disfungsi perifer berhubungan Artikel Baru neurovaskuler Penurunan / interupsi Aliran Darah arteri / vena, contoh luka bakar seputar ekstremitas Artikel Baru edema.
7 7 Perubahan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipermetabolik (sebanyak 50 % - 60% lebih besar dari proporsi normal pada cedera berat) atau katabolisme protein. Perubahan nutrisi: Kurang kebutuhan tubuh berhubungan Dari status hipermetabolik Artikel Baru (sebanyak 50% - 60% lebih Besar Dari proporsi vehicles normal cedera PADA) atau katabolisme protein.
8 8 Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskuler, nyeri/tak nyaman, penurunan kekuatan dan tahanan. Kerusakan mobilitas Fisik berhubungan Artikel Baru gangguan neuromuskuler, Nyeri / tak Nyaman, Tahanan Kekuatan dan penurunan.
9 9 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan Trauma : kerusakan permukaan kulit karena destruksi lapisan kulit (parsial/luka bakar dalam). Kerusakan Integritas kulit berhubungan Artikel Baru Trauma: kerusakan permukaan kulit KARENA destruksi lapisan kulit (parsial / luka bakar KESAWAN).
10 10 Gangguan citra tubuh (penampilan peran) berhubungan dengan krisis situasi; kejadian traumatik peran klien tergantung, kecacatan dan nyeri. Gangguan citra tubuh (penampilan Peran) Artikel Baru berhubungan krisis; batasan; tergantung kejadian traumatik Klien Peran, Nyeri dan kecacatan.
11 11 Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan Salah interpretasi informasi Tidak mengenal sumber informasi. Kurang pengetahuan Tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan Artikel Baru Salah interpretasi regular tidak Informasi Informasi sumber Mengenal.
Rencana Intervensi Rencana intervensi
Diagnosa Keperawatan Diagnosa Keperawatan | Rencana Keperawatan Rencana Keperawatan | ||
Tujuan dan Kriteria Hasil Composition Komposisi dan Kriteria Hasil | Intervensi Intervensi | Rasional Rasional | |
Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan Resiko bersihan jalan tersebut berlaku Nafas regular tidak berhubungan Artikel Baru obstruksi trakheobronkhial; oedema mukosa; kompressi jalan nafas . obstruksi trakheobronkhial, edema mukosa; kompressi Nafas jalan. | Bersihan jalan nafas tetap efektif. Bersihan jalan tersebut berlaku Nafas Tetap. Kriteria Hasil : Bunyi nafas vesikuler, RR dalam batas normal, bebas dispnoe/cyanosis. Kriteria Hasil: Nafas Bunyi vesikuler, RR Batas KESAWAN normal, dispnoe Bebas / sianosis. | Kaji refleks gangguan/menelan; perhatikan pengaliran air liur, ketidakmampuan menelan, serak, batuk mengi. Kaji refleks gangguan / menelan; liur pengaliran udara perhatikan, ketidakmampuan menelan, serak, Mengi Batuk. Awasi frekuensi, irama, kedalaman pernafasan ; perhatikan adanya pucat/sianosis dan sputum mengandung karbon atau merah muda. Awasi Frekuensi, irama, kedalaman pernafasan; perhatikan adanya WAN / sianosis dan sputum mengandung Karbon atau merah muda. Auskultasi paru, perhatikan stridor, mengi/gemericik, penurunan bunyi nafas, batuk rejan. Auskultasi paru, perhatikan stridor, Mengi / gemericik, Batuk, rejan Nafas bunyi penurunan. Perhatikan adanya pucat atau warna buah ceri merah pada kulit yang cidera Perhatikan adanya aneka warna kulit atau buah Ceri PADA merah Yang cidera Tinggikan kepala tempat tidur. Tinggikan kepala Tempat Tidur. Hindari penggunaan bantal di bawah kepala, sesuai indikasi Hindari penggunaan di Bawah Bantal kepala sesuai, indikasi Dorong batuk/latihan nafas dalam dan perubahan posisi sering. Batuk Dorong / latihan Nafas KESAWAN dan perubahan Sering Posisi. Hisapan (bila perlu) pada perawatan ekstrem, pertahankan teknik steril. Hisapan (Bila perlu) PADA ekstrem perawatan, Pertahankan Teknik steril. Tingkatkan istirahat suara tetapi kaji kemampuan untuk bicara dan/atau menelan sekret oral secara periodik. Tingkatkan istirahat suara tetapi kaji kemampuan untuk Bicara dan / atau menelan sekret oral Secara periodik. Selidiki perubahan perilaku/mental contoh gelisah, agitasi, kacau mental. Selidiki perubahan therapy terapi / gelisah contoh mental, agitasi, kacau mental. Awasi 24 jam keseimbngan cairan, perhatikan variasi/perubahan. Awasi 24 jam keseimbngan cairan, Variasi perhatikan / perubahan. Lakukan program kolaborasi meliputi : Lakukan program kolaborasi meliputi: Berikan pelembab O 2 melalui cara yang tepat, contoh masker wajah Berikan pelembab O 2 Canada Yang cara tepat, contoh masker Wajah Awasi/gambaran seri GDA Awasi / Gambaran seri GDA Kaji ulang seri rontgen Kaji perlu memprogram ulang seri rontgen Berikan/bantu fisioterapi dada/spirometri intensif. Berikan / bantu Fisioterapi dada / spirometri intensif. Siapkan/bantu intubasi atau trakeostomi sesuai indikasi. Siapkan bantu atau intubasi / trakeostomi sesuai indikasi. | Dugaan cedera inhalasi Dugaan cedera inhalasi Takipnea, penggunaan otot bantu, sianosis dan perubahan sputum menunjukkan terjadi distress pernafasan/edema paru dan kebutuhan intervensi medik. Takipnea, penggunaan muscle bantu, sianosis dan perubahan sputum menunjukkan terjadi distress pernafasan / edema paru dan kebutuhan intervensi Medik. Obstruksi jalan nafas/distres pernafasan dapat terjadi sangat cepat atau lambat contoh sampai 48 jam setelah terbakar. Obstruksi jalan Nafas / distres pernafasan dapat terjadi Sangat Cepat atau lambat contoh Sampai 48 terbakar Penghasilan kena pajak selai. Dugaan adanya hipoksemia atau karbon monoksida. Dugaan adanya hipoksemia atau Karbon monoksida. Meningkatkan ekspansi paru optimal/fungsi pernafasan. Meningkatkan ekspansi paru optimal / fungsi pernafasan. Bilakepala/leher terbakar, bantal dapat menghambat pernafasan, menyebabkan nekrosis pada kartilago telinga yang terbakar dan meningkatkan konstriktur leher. Bilakepala / leher terbakar, dapat menghambat pernafasan Bantal, menyebabkan nekrosis PADA kartilago telinga Yang terbakar dan meningkatkan leher konstriktur. Meningkatkan ekspansi paru, memobilisasi dan drainase sekret. Meningkatkan ekspansi paru, memobilisasi sekret dan drainase. Membantu mempertahankan jalan nafas bersih, tetapi harus dilakukan kewaspadaan karena edema mukosa dan inflamasi. Membantu mempertahankan jalan Nafas bersih, tetapi Harus dilakukan kewaspadaan KARENA edema mukosa dan inflamasi. Teknik steril menurunkan risiko infeksi. Teknik steril menurunkan risiko infeksi. Peningkatan sekret/penurunan kemampuan untuk menelan menunjukkan peningkatan edema trakeal dan dapat mengindikasikan kebutuhan untuk intubasi. Peningkatan sekret / penurunan kemampuan untuk menelan menunjukkan peningkatan edema trakeal dan dapat mengindikasikan kebutuhan untuk intubasi. Meskipun sering berhubungan dengan nyeri, perubahan kesadaran dapat menunjukkan terjadinya/memburuknya hipoksia. Meskipun berhubungan Sering Artikel Baru Nyeri, perubahan kesadaran dapat menunjukkan terjadinya / memburuknya hipoksia. Perpindahan cairan atau kelebihan penggantian cairan meningkatkan risiko edema paru. Catatan : Cedera inhalasi meningkatkan kebutuhan cairan sebanyak 35% atau lebih karena edema. Perpindahan cairan atau kelebihan penggantian cairan meningkatkan risiko edema paru:. Catatan sebanyak Cedera inhalasi meningkatkan kebutuhan cairan lebih KARENA 35% atau edema. O 2 memperbaiki hipoksemia/asidosis. O 2 memperbaiki hipoksemia / asidosis. Pelembaban menurunkan pengeringan saluran pernafasan dan menurunkan viskositas sputum. Pelembaban menurunkan pengeringan saluran pernafasan dan menurunkan viskositas sputum. Data dasar penting untuk pengkajian lanjut status pernafasan dan pedoman untuk pengobatan. Data ditempatkan parts untuk pengkajian Lanjut status pernafasan dan Pedoman untuk pengobatan. PaO 2 kurang dari 50, PaCO 2 lebih besar dari 50 dan penurunan pH menunjukkan inhalasi asap dan terjadinya pneumonia/SDPD. PaO Kurang Dari 2 50, RAPP 2 lebih Besar Dari 50 dan penurunan pH menunjukkan inhalasi asap dan terjadinya pneumonia / sdpd. Perubahan menunjukkan atelektasis/edema paru tak dapat terjadi selama 2 – 3 hari setelah terbakar Perubahan menunjukkan atelektasis / edema paru tak dapat terjadi selama 2 - 3 hari terbakar Penghasilan kena pajak Fisioterapi dada mengalirkan area dependen paru, sementara spirometri intensif dilakukan untuk memperbaiki ekspansi paru, sehingga meningkatkan fungsi pernafasan dan menurunkan atelektasis. Fisioterapi dada mengalirkan area dependen paru, & e spirometri intensif dilakukan untuk memperbaiki ekspansi paru, sehingga meningkatkan fungsi pernafasan dan menurunkan atelektasis. Intubasi/dukungan mekanikal dibutuhkan bila jalan nafas edema atau luka bakar mempengaruhi fungsi paru/oksegenasi. Intubasi / dukungan mekanikal dibutuhkan Bila jalan Nafas edema atau luka bakar mempengaruhi fungsi paru / oksegenasi. |
Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan Kehilangan cairan melalui rute abnormal. Peningkatan kebutuhan : status hypermetabolik, ketidak cukupan pemasukan. Tinggi Resiko kekurangan volume cairan berhubungan Artikel Baru Canada Kehilangan cairan rute abnormal:. Peningkatan kebutuhan status hypermetabolik, ketidak cukupan pemasukan. Kehilangan perdarahan. Kehilangan perdarahan. | Pasien dapat mendemostrasikan status cairan dan biokimia membaik. Pasien dapat mendemostrasikan status cairan dan biokimia membaik. Kriteria evaluasi: tak ada manifestasi dehidrasi, resolusi oedema, elektrolit serum dalam batas normal, haluaran urine di atas 30 ml/jam. Kriteria Evaluasi: tak ADA manifestasi Dehidrasi, Resolusi edema, serum KESAWAN Batas dijumpainya normal, haluaran urin di tetap Permanent 30 ml / jam. | Awasi tanda vital, CVP. Awasi tanda vital, CVP. Perhatikan kapiler dan kekuatan nadi perifer. Perhatikan kapiler dan Kekuatan nadi perifer. Awasi pengeluaran urine dan berat jenisnya. Awasi Pengeluaran urin dan Berat jenisnya. Observasi warna urine dan hemates sesuai indikasi. Observasi warna urine dan hemates sesuai indikasi. Perkirakan drainase luka dan kehilangan yang tampak Perkirakan drainase luka dan kehilangan Yang Tampak Timbang berat badan setiap hari Timbang Berat badan terkait masih berlangsung hari Ukur lingkar ekstremitas yang terbakar tiap hari sesuai indikasi Ukur lingkar ekstremitas Yang terbakar TIAP hari sesuai indikasi Selidiki perubahan mental Selidiki perubahan mental Observasi distensi abdomen,hematomesis,feces hitam. Observasi distensi perut, hematomesis, kotoran Hitam. Hemates drainase NG dan feces secara periodik. Hemates drainase NG dan kotoran Secara periodik. Lakukan program kolaborasi meliputi : Lakukan program kolaborasi meliputi: Pasang / pertahankan kateter urine Pasang / Pertahankan kateter urin Pasang/ pertahankan ukuran kateter IV. Pasang / kateter ukuran Pertahankan IV. Berikan penggantian cairan IV yang dihitung, elektrolit, plasma, albumin. Berikan penggantian cairan IV Yang dihitung, Elektrolit, plasma, albumin. Awasi hasil pemeriksaan laboratorium ( Hb, elektrolit, natrium ). Awasi pemeriksaan laboratorium Hasil (Hb, Elektrolit, natrium). Berikan obat sesuai idikasi : Berikan obat sesuai idikasi: - - Diuretika contohnya Manitol (Osmitrol) Contohnya diuretika manitol (Osmitrol) - - Kalium Kalium - - Antasida Antasida Pantau: Pantau: - - Tanda-tanda vital setiap jam selama periode darurat, setiap 2 jam selama periode akut, dan setiap 4 jam selama periode rehabilitasi. Tanda-tanda vital selai terkait masih berlangsung selama periode darurat, terkait masih berlangsung 2 jam selama periode Akut, terkait masih berlangsung dan 4 jam selama periode Rehabilitasi. - - Warna urine. Warna urin. - - Masukan dan haluaran setiap jam selama periode darurat, setiap 4 jam selama periode akut, setiap 8 jam selama periode rehabilitasi. Masukan dan haluaran terkait masih berlangsung macet selama periode darurat, terkait masih berlangsung 4 jam selama periode Akut, terkait masih berlangsung 8 jam selama periode Rehabilitasi. - - Hasil-hasil JDL dan laporan elektrolit. Hasil-Hasil JDL dan Laporan dijumpainya. - - Berat badan setiap hari. Berat badan terkait masih berlangsung hari. - - CVP (tekanan vena sentral) setiap jam bial diperlukan. CVP (tekanan vena sentral) terkait masih berlangsung jam bial diperlukan. - - Status umum setiap 8 jam. Status Umum terkait masih berlangsung 8 jam. Pada penerimaan rumah sakit, lepaskan semua pakaian dan perhiasan dari area luka bakar. PADA menarik dana rumah sakit, lepaskan * Semua Pakaian dan perhiasan Dari daerah luka bakar. Mulai terapi IV yang ditentukan dengan jarum lubang besar (18G), lebih disukai melalui kulit yang telah terluka bakar. Mulai Terapi IV Yang ditentukan Jarum Artikel Baru lubang Besar (18G), lebih disukai Canada kulit Yang telah bakar Terluka. Bila pasien menaglami luka bakar luas dan menunjukkan gejala-gejala syok hipovolemik, bantu dokter dengan pemasangan kateter vena sentral untuk pemantauan CVP. Bila Pasien menaglami luka bakar Luas dan menunjukkan gejala-gejala syok hipovolemik, bantu Artikel Baru Dokter pemasangan kateter vena sentral untuk pemantauan CVP. Beritahu dokter bila: haluaran urine < 30 ml/jam, haus, takikardia, CVP < 6 mmHg, bikarbonat serum di bawah rentang normal, gelisah, TD di bawah rentang normal, urine gelap atau encer gelap. Beritahu Bila Dokter: haluaran urin <30 ml / jam, haus, takikardia, CVP <6 mmHg, serum bikarbonat di Bawah Rentang normal, gelisah, TD di Bawah Rentang normal, urin Gelap Gelap atau Encer. Konsultasi doketr bila manifestasi kelebihan cairan terjadi. Konsultasi doketr Bila manifestasi kelebihan cairan terjadi. Tes guaiak muntahan warna kopi atau feses ter hitam. Tes guaiak muntahan warna kopi atau feses ter Hitam. Laporkan temuan-temuan positif. Laporkan temuan-temuan positif. Berikan antasida yag diresepkan atau antagonis reseptor histamin seperti simetidin Berikan antasida yag diresepkan atau antagonis reseptor histamin Pembongkaran simetidin | Memberikan pedoman untuk penggantian cairan dan mengkaji respon kardiovaskuler. Pedoman untuk Memberikan penggantian cairan dan mengkaji respon kardiovaskuler. Penggantian cairan dititrasi untuk meyakinkan rata-2 pengeluaran urine 30-50 cc/jam pada orang dewasa. meyakinkan Penggantian cairan dititrasi untuk rata-2 Pengeluaran urine 30-50 cc / jam PADA Orang Dewasa. Urine berwarna merah pada kerusakan otot masif karena adanyadarah dan keluarnya mioglobin. Urine berwarna merah PADA kerusakan muscle masif KARENA adanyadarah dan keluarnya mioglobin. Peningkatan permeabilitas kapiler, perpindahan protein, proses inflamasi dan kehilangan cairan melalui evaporasi mempengaruhi volume sirkulasi dan pengeluaran urine. Peningkatan permeabilitas kapiler, perpindahan protein, proses inflamasi dan kehilangan cairan Canada evaporasi mempengaruhi volume urine Pengeluaran dan sirkulasi. Penggantian cairan tergantung pada berat badan pertama dan perubahan selanjutnya Penggantian cairan tergantung PADA vehicles badan Pertama dan perubahan selanjutnya Memperkirakan luasnya oedema/perpindahan cairan yang mempengaruhi volume sirkulasi dan pengeluaran urine. Memperkirakan luasnya edema / perpindahan cairan Pengeluaran Yang mempengaruhi sirkulasi dan volume urin. Penyimpangan pada tingkat kesadaran dapat mengindikasikan ketidak adequatnya volume sirkulasi/penurunan perfusi serebral Penyimpangan PADA tingkat kesadaran dapat mengindikasikan ketidak adequatnya volume sirkulasi / penurunan perfusi serebral Stres (Curling) ulcus terjadi pada setengah dari semua pasien yang luka bakar berat(dapat terjadi pada awal minggu pertama). Stres (Curling) ulkus terjadi PADA setengah * Semua Dari Pasien Yang vehicles luka bakar (dapat terjadi Minggu Pertama PADA akhir). Observasi ketat fungsi ginjal dan mencegah stasis atau refleks urine. Observasi ketat fungsi ginjal dan mencegah stasis atau refleks urine. Memungkinkan infus cairan cepat. Memungkinkan infus cairan Cepat. Resusitasi cairan menggantikan kehilangan cairan/elektrolit dan membantu mencegah komplikasi. Resusitasi cairan menggantikan kehilangan cairan / mencegah komplikasi dan membantu dijumpainya. Mengidentifikasi kehilangan darah/kerusakan SDM dan kebutuhan penggantian Mengidentifikasi Darah kehilangan / penggantian kerusakan dan kebutuhan SDM cairan dan elektrolit. cairan dan Elektrolit. Meningkatkan pengeluaran urine dan membersihkan tubulus dari debris /mencegah nekrosis. Meningkatkan Pengeluaran urine dan membersihkan tubulus Dari puing-puing / mencegah nekrosis. Penggantian lanjut karena kehilangan urine dalam jumlah besar Penggantian kehilangan Lanjut KARENA KESAWAN urin Aset Besar Menurunkan keasaman gastrik sedangkan inhibitor histamin menurunkan produksi asam hidroklorida untuk menurunkan produksi asam hidroklorida untuk menurunkan iritasi gaster. Menurunkan keasaman gastrik sedangkan inhibitor histamin menurunkan Produksi asam hidroklorida untuk menurunkan Produksi asam hidroklorida untuk menurunkan iritasi gaster. Mengidentifikasi penyimpangan indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan. Mengidentifikasi penyimpangan indikasi kemajuan atau penyimpangan Dari Hasil Yang diharapkan. Periode darurat (awal 48 jam pasca luka bakar) adalah periode kritis yang ditandai oleh hipovolemia yang mencetuskan individu pada perfusi ginjal dan jarinagn tak adekuat. Periode darurat (akhir 48 jam pasca luka bakar) adalah periode Keterangan Yang Dibuat hipovolemia ditandai Yang mencetuskan individu PADA perfusi ginjal dan jarinagn tak adekuat. Inspeksi adekuat dari luka bakar. Inspeksi adekuat Dari luka bakar. Penggantian cairan cepat penting untuk mencegah gagal ginjal. Kehilangan cairan bermakna terjadi melalui jarinagn yang terbakar dengan luka bakar luas. Penggantian cairan Cepat Gagal ginjal untuk mencegah parts. Kehilangan cairan bermakna terjadi Canada jarinagn Artikel Baru Yang terbakar Luas luka bakar. Pengukuran tekanan vena sentral memberikan data tentang status volume cairan intravaskular. Pengukuran tekanan vena sentral memberikan data Tentang status volume cairan intravaskular. Temuan-temuan ini mennadakan hipovolemia dan perlunya peningkatan cairan. Temuan-temuan Suami mennadakan hipovolemia dan perlunya peningkatan cairan. Pada lka bakar luas, perpindahan cairan dari ruang intravaskular ke ruang interstitial menimbukan hipovolemi. Luas LKA bakar PADA, Dari perpindahan cairan intravaskular ke Ruang Ruang menimbukan hipovolemi interstisial. Pasien rentan pada kelebihan beban volume intravaskular selama periode pemulihan bila perpindahan cairan dari kompartemen interstitial pada kompartemen intravaskuler. Pasien rentan PADA kelebihan sales volume intravaskular selama periode Pemulihan Bila perpindahan cairan Dari kompartemen intravaskuler PADA kompartemen interstisial. Temuan-temuan guaiak positif ennandakan adanya perdarahan GI. Temuan-temuan positif guaiak ennandakan adanya perdarahan GI. Perdarahan GI menandakan adaya stres ulkus (Curling's). Perdarahan GI menandakan adaya stres ulkus (Curling's). Mencegah perdarahan GI. Mencegah perdarahan GI. Luka bakar luas mencetuskan pasien pada ulkus stres yang disebabkan peningkatan sekresi hormon-hormon adrenal dan asam HCl oleh lambung. Luka bakar Luas mencetuskan Pasien PADA ulkus stres Yang disebabkan peningkatan sekresi hormon adrenalin dan hormon-HCl asam lambung Dibuat. |
Resiko kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan cedera inhalasi asap atau sindrom kompartemen torakal sekunder terhadap luka bakar sirkumfisial dari dada atau leher. Resiko kerusakan pertukaran gas berhubungan cedera inhalasi asap Artikel Baru atau Sindrom kompartemen torakal sekunder terhadap luka bakar sirkumfisial Dari leher atau dada. | Pasien dapat mendemonstrasikan oksigenasi adekuat. Pasien dapat mendemonstrasikan oksigenasi adekuat. Kriteroia evaluasi: RR 12-24 x/mnt, warna kulit normal, GDA dalam renatng normal, bunyi nafas bersih, tak ada kesulitan bernafas. Evaluasi Kriteroia: RR 12-24 x / mnt, warna kulit normal, GDA KESAWAN renatng, bunyi Nafas bersih normal, tak ADA kesulitan bernafas. | Pantau laporan GDA dan kadar karbon monoksida serum. Pantau Laporan GDA dan Kadar Karbon monoksida serum. Beriakan suplemen oksigen pada tingkat yang ditentukan. suplemen Beriakan PADA tingkat oksigen Yang ditentukan. Pasang atau bantu dengan selang endotrakeal dan temaptkan pasien pada ventilator mekanis sesuai pesanan bila terjadi insufisiensi pernafasan (dibuktikan dnegna hipoksia, hiperkapnia, rales, takipnea dan perubahan sensorium). Artikel Baru Pasang bantu atau selang endotrakeal dan temaptkan Pasien PADA ventilator mekanis sesuai pesanan Bila terjadi insufisiensi pernafasan (dibuktikan dnegna hipoksia, hiperkapnia, rales, dan takipnea sensorium perubahan). Anjurkan pernafasan dalam dengan penggunaan spirometri insentif setiap 2 jam selama tirah baring. Anjurkan pernafasan KESAWAN Artikel Baru penggunaan spirometri insentif terkait masih berlangsung 2 jam selama tirah baring. Pertahankan posisi semi fowler, bila hipotensi tak ada. Posisi semi fowler Pertahankan, Bila hipotensi tak ADA. Untuk luka bakar sekitar torakal, beritahu dokter bila terjadi dispnea disertai dengan takipnea. Siapkan pasien untuk pembedahan eskarotomi sesuai pesanan. Untuk luka bakar sekitar torakal, beritahu Dokter Bila terjadi dispnea disertai Artikel Baru takipnea Pasien. Siapkan untuk pembedahan sesuai pesanan eskarotomi. | Mengidentifikasi kemajuan dan penyimpangan dari hasil yang diharapkan. Mengidentifikasi kemajuan dan penyimpangan Dari Hasil Yang diharapkan. Inhalasi asap dapat merusak alveoli, mempengaruhi pertukaran gas pada membran kapiler alveoli. Inhalasi asap dapat merusak alveoli, mempengaruhi pertukaran gas membran alveoli kapiler PADA. Suplemen oksigen meningkatkan jumlah oksigen yang tersedia untuk jaringan. Suplemen oksigen meningkatkan oksigen Aset Yang Tersedia untuk Jaringan. Ventilasi mekanik diperlukan untuk pernafasan dukungan sampai pasie dapat dilakukan secara mandiri. Ventilasi Mekanik diperlukan untuk pernafasan dukungan Sampai Pasie dapat dilakukan Secara mandiri. Pernafasan dalam mengembangkan alveoli, menurunkan resiko atelektasis. Pernafasan KESAWAN mengembangkan alveoli, menurunkan atelektasis Resiko. Memudahkan ventilasi dengan menurunkan tekanan abdomen terhadap diafragma. Memudahkan ventilasi Artikel Baru menurunkan tekanan abdomen terhadap diafragma. Luka bakar sekitar torakal dapat membatasi ekspansi adda. Luka bakar sekitar torakal dapat membatasi ekspansi Adda. Mengupas kulit (eskarotomi) memungkinkan ekspansi dada. Mengupas kulit (eskarotomi) memungkinkan ekspansi dada. |
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan Pertahanan primer tidak adekuat; kerusakan perlinduingan kulit; jaringan traumatik. Pertahanan sekunder tidak adekuat; penurunan Hb, penekanan respons inflamasi Resiko infeksi berhubungan Artikel Baru Tinggi Pertahanan primer regular tidak adekuat; kerusakan kulit perlinduingan; Jaringan traumatik;. Pertahanan sekunder regular tidak adekuat penurunan Hb, penekanan respon inflamasi | Pasien bebas dari infeksi. Pasien Bebas Dari infeksi. Kriteria evaluasi: tak ada demam, pembentukan jaringan granulasi baik. Kriteria Evaluasi: Demam ADA tak, pembentukan Jaringan granulasi Baik. | Pantau: Pantau: - - Penampilan luka bakar (area luka bakar, sisi donor dan status balutan di atas sisi tandur bial tandur kulit dilakukan) setiap 8 jam. Penampilan luka bakar (area luka bakar, donor dan status balutan Sisi di Sisi tetap Permanent tandur bial tandur kulit dilakukan) terkait masih berlangsung 8 jam. - - Suhu setiap 4 jam. Suhu terkait masih berlangsung 4 jam. - - Jumlah makanan yang dikonsumsi setiap kali makan. Jumlah food Yang dikonsumsi terkait masih berlangsung makan kali. Bersihkan area luka bakar setiap hari dan lepaskan jarinagn nekrotik (debridemen) sesuai pesanan. Bersihkan area luka bakar terkait masih berlangsung hari dan lepaskan jarinagn nekrotik debridemen) sesuai pesanan (. Berikan mandi kolam sesuai pesanan, implementasikan perawatan yang ditentukan untuk sisi donor, yang dapat ditutup dengan balutan vaseline atau op site. Berikan Kolam mandi sesuai pesanan, implementasikan Yang ditentukan untuk perawatan Sisi donor, Yang dapat ditutup balutan vaseline atau situs Artikel Baru op. Lepaskan krim lama dari luka sebelum pemberian krim baru. Lepaskan jahit luka lama Dari at pemberian jahit Baru. Gunakan sarung tangan steril dan beriakn krim antibiotika topikal yang diresepkan pada area luka bakar dengan ujung jari. Gunakan sarung Tangan steril dan jahit antibiotika topikal beriakn PADA diresepkan Yang daerah luka bakar Artikel Baru Ujung jari. Berikan krim secara menyeluruh di atas luka. Secara menyeluruh Berikan jahit di Atas luka. Beritahu dokter bila demam drainase purulen atau bau busuk dari area luka bakar, sisi donor atau balutan sisi tandur. Beritahu Dokter Bila Demam drainase purulen atau bau Busuk Dari daerah luka bakar, atau donor balutan tandur Sisi Sisi. Dapatkan kultur luka dan berikan antibiotika IV sesuai ketentuan. Dapatkan kultur luka dan berikan antibiotika IV sesuai ketentuan. Tempatkan pasien pada ruangan khusus dan lakukan kewaspadaan untuk luka bakar luas yang mengenai area luas tubuh. Tempatkan Pasien PADA ruangan Khusus dan lakukan kewaspadaan untuk luka bakar Luas Yang Luas tubuh mengenai daerah. Gunakan linen tempat tidur steril, handuk dan skort untuk pasien. Gunakan kain Tempat Tidur steril, handuk dan skort Pasien untuk. Gunakan skort steril, sarung tangan dan penutup kepala dengan masker bila memberikan perawatan pada pasien. Gunakan skort steril, sarung Tangan Penutup kepala dan masker Artikel Baru Bila memberikan perawatan PADA Pasien. Tempatkan radio atau televisis pada ruangan pasien untuk menghilangkan kebosanan. Tempatkan radio atau televisis PADA Pasien ruangan untuk menghilangkan kebosanan. Bila riwayat imunisasi tak adekuat, berikan globulin imun tetanus manusia (hyper-tet) sesuai pesanan. Bila Riwayat Imunisasi tak adekuat, berikan globulin Manusia imun tetanus (hyper-tet) sesuai pesanan. Mulai rujukan pada ahli diet, beriakn protein tinggi, diet tinggi kalori. Mulai rujukan PADA Ahli diet, beriakn Tinggi protein, diet Tinggi kalori. Berikan suplemen nutrisi seperti ensure atau sustacal dengan atau antara makan bila masukan makanan kurang dari 50%. Berikan suplemen nutrisi atau menjamin Pembongkaran ANTARA Artikel Baru sustacal makan atau masukan food Bila Kurang Dari 50%. Anjurkan NPT atau makanan enteral bial pasien tak dapat makan per oral. Anjurkan NPT atau food enteral bial Pasien tak dapat makan per oral. | Mengidentifikasi indikasi-indikasi kemajuan atau penyimapngan dari hasil yang diharapkan. Mengidentifikasi indikasi-indikasi kemajuan atau penyimapngan Dari Hasil Yang diharapkan. Pembersihan dan pelepasan jaringan nekrotik meningkatkan pembentukan granulasi. Pembersihan dan pelepasan Jaringan nekrotik meningkatkan pembentukan granulasi. Antimikroba topikal membantu mencegah infeksi. Antimikroba yang membantu mencegah infeksi topikal. Mengikuti prinsip aseptik melindungi pasien dari infeksi. Mengikuti Prinsip aseptik melindungi Pasien Dari infeksi. Kulit yang gundul menjadi media yang baik untuk kultur pertumbuhan baketri. Kulit Yang media menjadi gundul Yang Baik untuk kultur pertumbuhan baketri. Temuan-temuan ini mennadakan infeksi. Suami mennadakan infeksi-Temuan temuan. Kultur membantu mengidentifikasi patogen penyebab sehingga terapi antibiotika yang tepat dapat diresepkan. Kultur membantu mengidentifikasi patogen penyebab sehingga Terapi antibiotika diresepkan Yang dapat tepat. Karena balutan siis tandur hanya diganti setiap 5-10 hari, sisi ini memberiakn media kultur untuk pertumbuhan bakteri. KARENA balutan siis tandur Hanya diganti terkait masih berlangsung 5-10 hari, Sisi Suami memberiakn media kultur untuk pertumbuhan bakteri. Kulit adalah lapisan pertama tubuh untuk pertahanan terhadap infeksi. Kulit adalah lapisan Pertama pertahanan tubuh terhadap infeksi untuk. Teknik steril dan tindakan perawatan perlindungan lainmelindungi pasien terhadap infeksi. Teknik steril dan tindakan perawatan perlindungan terhadap infeksi lainmelindungi Pasien. Kurangnya berbagai rangsang ekstrenal dan kebebasan bergerak mencetuskan pasien pada kebosanan. Kurangnya berbagai Rangsang ekstrenal dan kebebasan Bergerak mencetuskan PADA Pasien kebosanan. Melindungi terhadap tetanus. Melindungi terhadap tetanus. Ahli diet adalah spesialis nutrisi yang dapat mengevaluasi paling baik status nutrisi pasien dan merencanakan diet untuk emmenuhi kebuuthan nutrisi penderita. Nutrisi adekuat memabntu penyembuhan luka dan memenuhi kebutuhan energi. Ahli diet adalah spesialis nutrisi Yang Baik pagar dapat mengevaluasi status nutrisi Pasien dan merencanakan diet untuk emmenuhi kebuuthan Penderita nutrisi adekuat. Nutrisi memabntu penyembuhan luka dan memenuhi kebutuhan energi. |
Nyeri berhubungan dengan Kerusakan kulit/jaringan; pembentukan edema. Manipulasi jaringan cidera contoh debridemen luka. Nyeri berhubungan Artikel Baru Kerusakan kulit / Jaringan; edema pembentukan luka. Manipulasi Jaringan cidera contoh debridemen. | Pasien dapat mendemonstrasikan hilang dari ketidaknyamanan. Pasien dapat mendemonstrasikan Hilang Dari ketidaknyamanan. Kriteria evaluasi: menyangkal nyeri, melaporkan perasaan nyaman, ekspresi wajah dan postur tubuh rileks. Kriteria Evaluasi: menyangkal Nyeri, Nyaman perasaan melaporkan, Ekspresi rileks postur tubuh dan Wajah. | Berikan anlgesik narkotik yang diresepkan prn dan sedikitnya 30 menit sebelum prosedur perawatan luka. Berikan Yang anlgesik narkotik diresepkan prn dan sedikitnya 30 menit at Prosedur perawatan luka. Evaluasi keefektifannya. Evaluasi keefektifannya. Anjurkan analgesik IV bila luka bakar luas. Anjurkan analgesik IV Bila luka bakar Luas. Pertahankan pintu kamar tertutup, tingkatkan suhu ruangan dan berikan selimut ekstra untuk memberikan kehangatan. Pertahankan tertutup Pintu Kamar, berikan tingkatkan SUHU ruangan dan selimut ekstra untuk memberikan kehangatan. Berikan ayunan di atas temapt tidur bila diperlukan. Berikan Ayunan di temapt tetap Permanent Tidur Bila diperlukan. Bantu dengan pengubahan posisi setiap 2 jam bila diperlukan. Artikel Baru Bantu pengubahan Posisi terkait masih berlangsung 2 jam diperlukan Bila. Dapatkan bantuan tambahan sesuai kebutuhan, khususnya bila pasien tak dapat membantu membalikkan badan sendiri. Dapatkan kebutuhan bantuan sesuai Transaksi, khususnya Bila Pasien tak dapat Sendiri membalikkan badan membantu. | Analgesik narkotik diperlukan utnuk memblok jaras nyeri dengan nyeri berat. Analgesik narkotik diperlukan utnuk memblok jaras Nyeri Nyeri Artikel Baru vehicles. Absorpsi obat IM buruk pada pasien dengan luka bakar luas yang disebabkan oleh perpindahan interstitial berkenaan dnegan peningkatan permeabilitas kapiler. Absorpsi obat IM Buruk PADA Pasien Artikel Baru Yang Luas luka bakar disebabkan Dibuat perpindahan interstitial berkenaan peningkatan permeabilitas kapiler dnegan. Panas dan air hilang melalui jaringan luka bakar, menyebabkan hipoetrmia. Panas dan udara Hilang Canada Jaringan luka bakar, menyebabkan hipoetrmia. Tindakan eksternal ini membantu menghemat kehilangan panas. Tindakan eksternal Suami panas membantu menghemat kehilangan. Menururnkan neyri dengan mempertahankan berat badan jauh dari linen temapat tidur terhadap luka dan menuurnkan pemajanan ujung saraf pada aliran udara. Artikel Baru Menururnkan neyri mempertahankan vehicles badan JAUH linen temapat Dari Tidur terhadap luka dan menuurnkan pemajanan Ujung Saraf PADA Aliran Udara. Menghilangkan tekanan pada tonjolan tulang dependen. Menghilangkan tekanan PADA tonjolan Tulang dependen. Dukungan adekuat pada luka bakar selama gerakan membantu meinimalkan ketidaknyamanan. Dukungan adekuat PADA luka bakar selama Gerakan membantu meinimalkan ketidaknyamanan. |
Resiko tinggi kerusakan perfusi jaringan, perubahan/disfungsi neurovaskuler perifer berhubungan dengan Penurunan/interupsi aliran darah arterial/vena, contoh luka bakar seputar ekstremitas dengan edema. Resiko Tinggi kerusakan perfusi Jaringan, perubahan / disfungsi perifer berhubungan Artikel Baru neurovaskuler Penurunan / interupsi Aliran Darah arteri / vena, contoh luka bakar seputar ekstremitas Artikel Baru edema. | Pasien menunjukkan sirkulasi tetap adekuat. Pasien menunjukkan sirkulasi adekuat Tetap. Kriteria evaluasi: warna kulit normal, menyangkal kebas dan kesemutan, nadi perifer dapat diraba. Kriteria Evaluasi: warna kulit normal, menyangkal kebas dan kesemutan, nadi perifer dapat diraba. | Untuk luka bakar yang mengitari ekstermitas atau luka bakar listrik, pantau status neurovaskular dari ekstermitas setaip 2 jam. Untuk luka bakar Yang mengitari ekstermitas atau luka bakar listrik, status Pantau neurovaskular ekstermitas Dari setaip 2 jam. Pertahankan ekstermitas bengkak ditinggikan. Pertahankan ekstermitas Bengkak ditinggikan. Beritahu dokter dengan segera bila terjadi nadi berkurang, pengisian kapiler buruk, atau penurunan sensasi. Siapkan untuk pembedahan eskarotomi sesuai pesanan. Beritahu Dokter Artikel Baru Segera Bila terjadi nadi berkurang, pengisian kapiler Buruk, sensasi atau penurunan. Siapkan untuk pembedahan sesuai pesanan eskarotomi. | Mengidentifikasi indikasi-indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan. Mengidentifikasi indikasi-indikasi kemajuan atau penyimpangan Dari Hasil Yang diharapkan. Meningkatkan aliran balik vena dan menurunkan pembengkakan. Meningkatkan Aliran timbal balik vena dan menurunkan pembengkakan. Temuan-temuan ini menandakan keruskana sirkualsi distal. Temuan-temuan Suami menandakan keruskana sirkualsi distal. Dokter dapat mengkaji tekanan jaringan untuk emnentukan kebutuhan terhadap intervensi bedah. Dokter dapat mengkaji Jaringan tekanan untuk emnentukan kebutuhan terhadap intervensi Bedah. Eskarotomi (mengikis pada eskar) atau fasiotomi mungkin diperlukan untuk memperbaiki sirkulasi adekuat. Eskarotomi (mengikis PADA eskar) fasiotomi atau mungkin diperlukan untuk memperbaiki sirkulasi adekuat. |
Kerusakan integritas kulit b/d kerusakan permukaan kulit sekunder destruksi lapisan kulit. Kerusakan Integritas kulit b / d kerusakan permukaan kulit sekunder destruksi lapisan kulit. | Memumjukkan regenerasi jaringan Memumjukkan regenerasi Jaringan Kriteria hasil: Mencapai penyembuhan tepat waktu pada area luka bakar. Kriteria Hasil: Mencapai penyembuhan tepat julian daerah luka bakar PADA. | Kaji/catat ukuran, warna, kedalaman luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka. Kaji / catat ukuran, warna, kedalaman luka, perhatikan Jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka. Lakukan perawatan luka bakar yang tepat dan tindakan kontrol infeksi. Lakukan perawatan luka bakar Yang infeksi tindakan dan terangkan tepat. Pertahankan penutupan luka sesuai indikasi. Pertahankan penutupan luka sesuai indikasi. Tinggikan area graft bila mungkin/tepat. Tinggikan area graft Bila mungkin / tepat. Pertahankan posisi yang diinginkan dan imobilisasi area bila diindikasikan. Pertahankan Posisi Yang diinginkan dan daerah diindikasikan Bila imobilisasi. Pertahankan balutan diatas area graft baru dan/atau sisi donor sesuai indikasi. Pertahankan balutan Diatas daerah dan Baru graft / donor Sisi atau sesuai indikasi. Cuci sisi dengan sabun ringan, cuci, dan minyaki dengan krim, beberapa waktu dalam sehari, setelah balutan dilepas dan penyembuhan selesai. Cuci Sisi Artikel Baru sabun Ringan, Cuci, dan, beberapa julian KESAWAN sehari balutan Penghasilan kena pajak, dilepas Selesai penyembuhan dan Artikel Baru minyaki jahit. Lakukan program kolaborasi : Lakukan program kolaborasi: - Siapkan / bantu prosedur bedah/balutan biologis. - Siapkan / bantu Bedah Prosedur / balutan biologis. | Memberikan informasi dasar tentang kebutuhan penanaman kulit dan kemungkinan petunjuk tentang sirkulasi pada aera graft. Memberikan Informasi ditempatkan Tentang kebutuhan Penanaman kulit dan petunjuk kemungkinan korupsi Tentang PADA aera sirkulasi. Menyiapkan jaringan untuk penanaman dan menurunkan resiko infeksi/kegagalan kulit. Menyiapkan Jaringan untuk Penanaman dan menurunkan Resiko infeksi / kegagalan kulit. Kain nilon/membran silikon mengandung kolagen porcine peptida yang melekat pada permukaan luka sampai lepasnya atau mengelupas secara spontan kulit repitelisasi. Kain nilon / membran silikon mengandung kolagen porcine peptida Yang melekat PADA permukaan luka Sampai lepasnya atau mengelupas kulit repitelisasi Secara spontan. Menurunkan pembengkakan /membatasi resiko pemisahan graft. Menurunkan pembengkakan / membatasi Resiko pemisahan graft. Gerakan jaringan dibawah graft dapat mengubah posisi yang mempengaruhi penyembuhan optimal. Jaringan Gerakan Dibawah graft dapat mengubah Posisi Yang mempengaruhi penyembuhan optimal. Area mungkin ditutupi oleh bahan dengan permukaan tembus pandang tak reaktif. Area mungkin ditutupi permukaan Bahan Dibuat Artikel Baru TEMBUS pandang tak reaktif. Kulit graft baru dan sisi donor yang sembuh memerlukan perawatan khusus untuk mempertahankan kelenturan. Kulit graft Sisi dan donor Baru Yang sembuh memerlukan perawatan Khusus untuk mempertahankan kelenturan. Graft kulit diambil dari kulit orang itu sendiri/orang lain untuk penutupan sementara pada luka bakar luas sampai kulit orang itu siap ditanam. Graft kulit diambil Dari Orang kulit ITU Sendiri / Orang lain untuk penutupan & e PADA luka bakar Luas kulit Sampai Orang ITU ditanam Siap. |
Daftar pustaka DAFTAR Pustaka
Brunner and suddart. Brunner dan suddart. (1988). Textbook of Medical Surgical Nursing . (1988). Buku teks Keperawatan Medical Bedah. Sixth Edition. Edisi Keenam. JB Lippincott Campany. JB Lippincott Campany. Philadelpia. Philadelpia. Hal. Hal. 1293 – 1328. 1293-1328.
Carolyn, MH et. Carolyn, MH et. al. al. (1990). Critical Care Nursing . (1990). Perawatan Kritis. Fifth Edition. Edisi Kelima. JB Lippincott Campany. JB Lippincott Campany. Philadelpia. Philadelpia. Hal. Hal. 752 – 779. 752-779.
Carpenito,J,L. Carpenito, J, L. (1999). Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan . (1999). Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2 (terjemahan). Edisi 2 (Terjemahan). PT EGC. PT EGC. Jakarta Jakarta . .
Djohansjah, M. (1991). Pengelolaan Luka Bakar . Djohansjah, M. (1991) Luka. Bakar Pengelolaan. Airlangga Airlangga University Universitas Press. Tekan. Surabaya Surabaya . .
Donna D.Ignatavicius dan Michael, J. Bayne. Donna D. Ignatavicius dan Michael, J. Bayne. (1991). Medical Surgical Nursing. (1991). Keperawatan Bedah Kedokteran. A Nursing Process Approach . Sebuah Pendekatan Proses Keperawatan. WB Saunders Company. WB Saunders Company. Philadelphia Philadelphia . . Hal. Hal. 357 – 401. 357-401.
Engram, Barbara. Engram, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah . (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. volume 2, (terjemahan). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Volume 2, (Terjemahan). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Jakarta.
Goodner, Brenda & Roth, SL (1995). Panduan Tindakan Keperawatan Klinik Praktis . Goodner, Brenda & Roth, SL (1995). PANDUAN Tindakan Keperawatan Klinik Praktis. Alih bahasa Ni Luh G. Yasmin Asih. Alih bahasa Ni Luh G. Yasmin Asih. PT EGC. PT EGC. Jakarta. Jakarta.
Guyton & Hall. Guyton & Hall. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Penerbit Buku Kedoketran EGC. Edisi 9. Penerbit Buku EGC Kedoketran. Jakarta Jakarta
Hudak & Gallo. Hudak & Gallo. (1997). Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik . (1997): Keperawatan. Keterangan Pendekatan holistik. Volume I. Penerbit Buku Kedoketran EGC. Volume I. EGC Penerbit Buku Kedoketran. Jakarta. Jakarta.
Long, Barbara C. (1996). Perawatan Medikal Bedah . Long, Barbara C. (1996). Medikal Bedah Perawatan. Volume I. (terjemahan). Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran. Volume I. (Terjemahan). Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran. Bandung Bandung . .
Marylin E. Doenges. Marylin E. Doenges. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien (2000):. Asuhan Rencana Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3. Penerbit Buku Kedoketran EGC. Edisi 3. Penerbit Buku EGC Kedoketran. Jakarta. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar